Papan pesan CBox ini pertama kali saya pasang 13 September 2007. Tujuannya tentu saja untuk berinteraksi dengan teman, sesama blogger, atau mereka yang kesasar ke sini. Dalam perkembangannya cukup banyak respon yang masuk.
Di datanya CBox disebutkan, created 74 days ago
views: 3,248, views/day: 44, posts: 163, posts/day: 2. Artinya kurang lebih dibuat 74 hari lalu: Dikunjungi 3,248 orang, rata-rata pengunjung 44 orang setiap harinya, komentar yang diposting ada 163, rata-rata 3 komentar setiap harinya.
Responnya beragam. Mulai dari say hello, pujian, kritik, minta link balik, minta bantu buat pernak-pernik blok, sekedar numpang baca, keprihatinan dan lain-lain. Dikomentari teman se-kantor, teman jauh ada yang dari Flores, Tanggerang dan Surabaya, Batam Jakarta serta tempat lain, adik kelas alumni di Seminari hingga teman se kost. Bahkan ada juga yang coba ’mempengaruhi’ untuk memilih salah satu calon dalam pemilihan gubernur 15 November lalu. Semuanya tentu sah-sah saja, sebab jika tak ingin dikomentari orang jangan membuka fasilitas papan pesan, begitu saya menyebutnya.
Saya merasa interaksi sosial yang akrab terbangun dengan baik, meskipun lewat dunia maya. Dan, ini lah salah fungsi lain blok yang manfaatnya saya rasakan cukup besar.
Beberapa waktu lalu saya misalnya dikunjungi dan dikomentari oleh teman se-kost waktu masih kuliah dulu. Hampir empat tahun tak bertemu, jadilah ini sebagai ajang silaturahmi. Akhirnya obrolan dilanjutkan dengan Yahoo Masangger atau chatting via Gmail.
Awalnya saya tak tertarik untuk membuat papan pesan ini. Saya pikir semak – bahasa Pontianak yang artinya ribet. Dari awal saya suka tampilan yang simple dan tak banyak pernak-pernik, sehingga yang ditampilkan di blok ini pun yang dianggap sangat perlu. Godaan untuk menganggti template dan memasang pernak-pernik memang datang setiap saat. Apalagi di dunia blog yang maha luas ini semua tersedia.
Akhirnya lewat kesempatan ini terima kasih sebanyak-banyaknya kepada semua yang telah mengunjungi serta meninggalkan jejak di blok ini. Jangan bosan-bosan mengkritik, berikan saran atau sejenisnya. Papan pesan ini khusus yang ada di Cbox, sementara ada juga komen yang langsung di tubuh tulisan. Baik itu di blog dengan tema personal, news atau berita dan pencinta buku.
Tak bermaksud narsis-narsisan, berikut respon Anda ikut saya tampilkan sebagai salah satu bentuk penghargaan:
_________________________________________________
nurdinsuhendar
memasuki dunia krier, maka kiprah sarjana Unisba terpandu semangat moralitas sehingga menjadi profesional berakhlak mulia,” katanya. 25 Nov 07 10:58
203.222.198.112
nurdinsuhendar
Sebagai sarjana Unisba, kata Ustadz Miftah, harus memiliki nilai plus yaitu kekuatan akademik dipandu semangat spiritual yang bersumber dari nilai-nilai agama.” Jika 25 Nov 07 10:58
203.222.198.112
nurdinsuhendar
pengangguran terdidik adalah diantara pemandangan nyata lemahnya kreativitas. Kecerdasan intelektual yang menjadi produk penting pendidikan formal bukan satu-satunya jaminan meraih sukses,” katanya. 25 Nov 07 10:58
203.222.198.112
nurdinsuhendar
Di samping itu, Ustadz Miftah juga mewanti-wanti munculnya fenomena kebodohan dikalangan kaum terdidik akibat lebih mementingkan kecerdasan intelektual.” Makin bertambahnya 25 Nov 07 10:58
203.222.198.112
nurdinsuhendar
pendidikan.” Anggaran pendidikan 20 persen sesuai dengan amanat UUD tak pernah kunjung tiba, sedangkan kemampuan masyarakat semakin menurun. Fasilitas pendidikan jug makin rusak,” ujarnya. 25 Nov 07 10:57
203.222.198.112
nurdinsuhendar
Ustadz Miftah merasa prihatin dengan kondisi pendidikan Indonesia yang tampak semakin jauh meninggalkan masyarakatnya sehingga banyak warga tak menikmati 25 Nov 07 10:57
203.222.198.112
nurdinsuhendar
ensiklopedia paling lengkap untuk memperoleh ilmu. Mari kita baca khazanah yang sarat makna sehingga bisa mendapatkan hikmahnya,” katanya. 25 Nov 07 10:57
203.222.198.112
nurdinsuhendar
Ilmu, kat Ustadz Miftah, bukan semata-mata hasil produk pendidikan formal dan perguruan tinggi. Dua lembaga itu bukan satu-satunya jlan memperoleh ilmu.” Masyarakat adalah 25 Nov 07 10:57
203.222.198.112
nurdinsuhendar
dengan gambaran ideal yang terekam dalam pikiran seorang akademisi. Untuk itu, perlu upaya membedah ilmu, membuka cakrawala, mengembangkan wawasan, dan mempertajam analisis menghadapi masalah kehidupa 25 Nov 07 10:57
203.222.198.112
nurdinsuhendar
Menurut Ustadz Miftah, tantangan sarjana dalam kehidupan nyata belum tentu menggambarkan kondisi ideal seperti saat kuliah. “Kehidupan sering berbeda bahkan bertentangan 25 Nov 07 10:56
203.222.198.112
nurdinsuhendar
Kehidupan merupakan “Buku Raksasa” dan khazanah yang perlu dibedah oleh lulusan perguruan tinggi. Selain itu, lulusan perguruan tinggi juga perlu mewaspadai penyakit kebodohan dikalangan kaum terdidik 25 Nov 07 10:56
203.222.198.112
nurdinsuhendar
disekeliling mereka, intinya mereka sudah siap bila terjun ke masyarakat. 25 Nov 07 10:55
203.222.198.112
nurdinsuhendar
mengena terhadap para pelajar, karena bukan hanya belajar tapi merekapun harus dapat pendidikan diluar dari pendidikan itu, karena jika mereka lulus mereka akan berhadapan dunia nyata yang ada 25 Nov 07 10:55
203.222.198.112
nurdinsuhendar
dari pertama saya sudah mengutarakan idea saya pada Pa Nur Iskandar tentang di sediakannya halaman untuk gerbang sekolah, karena dengan adanya halaman itu kita bisa melihat pendidikan apakah sudah 25 Nov 07 10:53
203.222.198.112
nurdinsuhendar
intensif dalam pemakaian kondom tersebut, dan bisa menjaga dari penularan penyakit AIDS 25 Nov 07 10:51
203.222.198.112
nurdinsuhendar
untuk masalah kondom itu yang perlu diperhatikan, sebab menyangkut kesehatan karena sekarang orang bila ingin jajan di luar takut akan penyebaran penyakit AIDS, dan perlu adanya penyuluhan lebih 25 Nov 07 10:50
203.222.198.112
nurdinsuhendar
kalau masalah hak suara di kalangan mahasiswa pasti dia me3ndukung pada balon yg mempunyai pemikiran tentang kedepannya pendidikan dimana apakah daerah bisa go internasional untuk pertukaran pelajaran 25 Nov 07 10:48
203.222.198.112
nurdinsuhendar
terus kapan kita ngobrol tentang intertainment lagi? dan hari ini film yang akan tayang apaan bang? 25 Nov 07 10:46
203.222.198.112
nurdinsuhendar
bang bagai mana kabar disana? dan lagi ngapai sekarang? apa terkendali or kacauuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu 25 Nov 07 10:45
203.222.198.112
nurdinsuhendar
bang lagi ngapain sekarang situasi disana bagaimana? terkendali apa kacauuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu 25 Nov 07 10:45
203.222.198.112
Odops
Halo bang, salam kenal aja. Sekarang di Jogja sedang berlanggsung Gawai Adat Dayak yang diprakarsai mahasiswa Kalimantan di Jogja. Trims udah mampir ke blog q. Salam Borneo 24 Nov 07 13:08
117.20.50.3
yauma
masih mengambang nggak??? 23 Nov 07 12:25
203.222.198.112
yauma
abang.... 23 Nov 07 12:25
203.222.198.112
dasir
siang, salam kenal... 23 Nov 07 11:22
222.124.130.172
afrid
lagi OL ya mas, main game yukk ditempat aq. :) 23 Nov 07 07:35
203.190.41.10
afrid
lam kenal ya :) 22 Nov 07 22:27
202.173.16.67
Radians
Bg, tlg tanya Bg Mering..apasaja yg hrs km siapkan u/ diklat jurnalistik?? scptnya link keBlog sy..dan kirim lewat email : cheatter07@gmail.com 22 Nov 07 17:18
125.160.92.7
nurdinsuhendar
bang jadi ga didin nonton geratis di A Yani Mall, didin nunggu kabar dari abang? SMS ke 085252478801 terima kasih 21 Nov 07 10:54
203.222.198.112
hendi chandra
Kim tulisanmu tentang sawit sangat bagus...bravo kawan 17 Nov 07 18:22
203.222.198.112
aan
Bravo cornelis !!!!!!!!!!1 17 Nov 07 12:45
125.160.217.55
iman_n
Hmmm :roll: ...salut! Terus berkarya ya... 14 Nov 07 23:07
125.160.97.168
Diana
Salam kenal dari Semarang.. Yang ingin mulai berbisnis silakan klik di www.synergy.2freedom.com :cool: 12 Nov 07 17:35
125.163.137.91
biznizoke
met kenal mas. kunjungan pertama 12 Nov 07 16:45
125.160.83.75
akim
OK All. Trims responnya. tuker link ya...salam 12 Nov 07 16:10
203.222.198.112
Adam
maksud saya alamat emailnya... 12 Nov 07 15:01
125.160.92.150
Adam
bang akim krm emailnya dunk ke nmr 081345279003... 12 Nov 07 15:00
125.160.92.150
Iman SaiAw
halo bang, saya orang baru neh boleh gabung ga? iya wacana tentang hal pilih mahasiswa asal kalbar yang di rantau harus terus digulirkan.jangan sampai terputus. masa depan ditentukan dari sekarang. 12 Nov 07 11:07
202.65.114.148
Vini Vidi Vici
Numpang tenar pak 12 Nov 07 00:37
60.253.118.21
nanang
Bang, mengenai hak pilih mahasiswa asal daerah udahpernah saya tulis di blog saya... Coba liat... 11 Nov 07 20:27
125.160.93.24
armier
blogwalking 11 Nov 07 15:10
60.50.38.94
frans
thanks, tuk segala usaha dan kebaikannya. 11 Nov 07 10:05
61.94.195.21
akim
to Supriyadi. Nt bisa kontak & order bang Yusriadi di Borneo Tribune atau Fahmi Ichwan di STAIN 10 Nov 07 19:35
203.222.198.112
Supriadi
Hallo bang... Mau nanya niH.. buku terbitan Tribune dimana bisa didapat? Thanks 10 Nov 07 17:24
125.160.92.189
akim
oiiiii juga 10 Nov 07 16:46
203.222.198.112
nanang
oooooo.... 10 Nov 07 15:00
125.160.92.126
akim
siap! cincai-cincai jak 09 Nov 07 20:46
203.222.198.112
pedhet
salamkenal. pak, saya buat agregat blog pontianak di pontianak.hernawan.com 09 Nov 07 16:39
125.160.81.68
nurdinsuhendar
bang kenapa superman ga sodaraan ama suparman? 09 Nov 07 15:49
203.222.198.112
nurdinsuhendar
bang kenapa pohon toge tasnya merunduk? 09 Nov 07 15:43
203.222.198.112
nurdinsuhendar
bang kapan bisa nonton di A Yani Mall 21saya mau nonton ama teman2 di bogor 09 Nov 07 15:29
203.222.198.112
akim
Eh, NT nang ape kabar? Ndak ade yg nanya organisasi blog di Kalbar tuh 08 Nov 07 18:17
203.222.198.112
nanang
Ape die bang.... 08 Nov 07 18:07
125.160.92.126
akim
Ada. namanya Borneobloggercommunity.blogspot.com. Gabung lah 08 Nov 07 15:48
203.222.198.112
Iman SaiAw
halo... blogger asal kalbar, pa kabar. kabarnya dah banyak ya blogger dari kalbar, moga2 tetap exsis. trus dah ada blum wadah blogger kal-bar? 08 Nov 07 14:08
202.65.114.148
aan
aku ada minjawat sedikit tulisan, mengenai pilkada kalbar kita bisa telek kablog kami, aku mau kirim lewat email inak cukup kapanyangan 06 Nov 07 16:46
125.160.131.234
pay
tq informasinya bos. nanti aku cari bukunya. salam buat yang lain. 06 Nov 07 12:29
125.160.92.227
boedy
BOLEH.. sangat sangat Setuju 05 Nov 07 15:09
125.160.92.197
Arisan Internet Terbesar
Mari bergabung ke Arisan Internet Terbesar.Mudah,murah,tak perlu cari anggota.Sistem bekerja sendiri.Klik saja http://www.arisan-10.biz/?id=11243. 05 Nov 07 12:58
203.130.201.215
nanang
Sorry saya baru malam ni buka blog saye? besok apa 01 Nov 07 21:09
125.160.93.24
nanang
ade ape bang? 01 Nov 07 21:08
125.160.93.24
pahrian
Kim.. tanya lah... aku liat2 kawan awak si miank kok nulis tentang Akil-Mercer teros.. Mang die masok TS pasangan itu ke? 01 Nov 07 10:27
202.95.130.172
Indo Problogger
dah dilink back.. thx 01 Nov 07 00:53
202.152.172.3
akim
Trims kunjungannya. main kak rumahlah, kadek kami karaja dibaba samua kadang ditingalatn... 31 Oct 07 21:37
69.88.3.105
F@$
dah gamok sidi kao ampeatn. dah lea bantut..., le mae khabar benet ... gamok ge ina...? sae nang nyaga anaknyu kade kita batugas...? 31 Oct 07 12:16
203.83.31.228
F@$
Kim salam uga ka Agus boh... masih ingat ge waktu diri ka lantai dua kos ka Tanjung harapan dee. anaknya dah sakolah kalas sangae ampeatn ? salam ka benet boh. dari kak Dewi... 31 Oct 07 12:14
203.83.31.228
F@$
kim. ingat boh. pilgub nae pilih no. 4. Cornlie sandjaya, basatu diri manang. repo aku nele kita ka koran borneo tribune koa bisa muat berita nang seimbang, jadi nana pro ka salah satu calon. hidup BT 31 Oct 07 12:12
203.83.31.228
akim
Bung Nainggolan, aku udah lihat blognya.Nice..PTK dimana bung? 30 Oct 07 18:58
69.88.3.105
akim
Boedy, kao kak mae ampeatn? rindu ugak batamuak man kao...diri manjuat web NYK ana. Ampahe? 30 Oct 07 18:56
69.88.3.105
Nainggolan
Bravo Bung, maju terus! 30 Oct 07 15:20
222.124.11.154
boedy
mile diri reuni beb...NYK 30 Oct 07 10:09
125.160.92.197
aan
sori bang berita dikarmel inak aku krm di imel kitak, soalnya kegiatannya inak manyak, aku ada bwt diblog aku aja thanks 29 Oct 07 20:00
125.160.130.60
pujangga78
salam kenal utk bang akim, kalo ada wktu visit blog saya ya www.pujangga78.blogspot.com 27 Oct 07 15:15
202.152.172.3
akim
koalah makatn babotn man ukoi kak pangsuma maan. ha ha ha 26 Oct 07 18:25
69.88.3.105
Boedy
Tambah Gamok kita yukng.....!!!! 26 Oct 07 15:46
125.160.92.197
akim
buka situs://http:pantau.or.id...sebagian situsnya ada di link aku 25 Oct 07 22:34
69.88.3.105
nanang
Eh, dimane saya bise belajar nulis lebih baik ya? 25 Oct 07 21:40
125.160.93.24
nanang
aok lah bang, nanti saya coba. Thanks 25 Oct 07 21:40
125.160.93.24
akim
Ngape pula malu. Buat2 jak. Allah bisa karena biasa..OK??? 24 Oct 07 17:43
69.88.3.105
akim
Ngape pula malu. Buat2 jak. Allah bisa karena biasa..OK??? 24 Oct 07 17:27
69.88.3.105
nanang
he..he... saya lagi nunggu sidang skiripsi nih bang. Saya malu kalau buat tulisan kesehatan, soalnya masih ancur. tapi tema yg ingin saya angkat tu kayaknya maslah desa siaga 24 Oct 07 00:54
125.160.93.24
akim
Utk F@$. Ahe ja taoke lah. Hikhikhik 22 Oct 07 18:28
69.88.3.105
akim
Utk END...trims udah mampir...but blog donk biar kita bisa baca-baca. Apa kabar surabaya? 22 Oct 07 18:27
69.88.3.105
akim
Nanag, trims udah mampir. Mane nih ulisan kesehatnnya? Ditunggu utk ubrik minggu. Nt selesai belum ada penerimaan wartawan tuh 22 Oct 07 18:26
69.88.3.105
akim
Bung Iwan, sama-sama. Trims udah mampir. jgn lupa masukan dan kritiknya... 22 Oct 07 18:25
69.88.3.105
F@$
kim. ahe khbr nyu? lm nana batamu kao. ame sampe lupa boh... kade ada nang nomor asa ame sampe pilih nomor dua. diri ngian dah lama diri ngian disingkirkan oleh mereka. ame smp dir ngian jadi mainan m 22 Oct 07 14:07
203.83.31.228
nanang
Siape bodrek tu bang? Pengecut tu orang, ga berani ngasih emailnya 21 Oct 07 23:37
125.160.93.24
end
Muncul ah. Berbulan-bulan jadi pengintip blog. Surabaya nih Bang Akim. 21 Oct 07 21:43
202.148.13.156
iwan
mohon maaf lahir batin 21 Oct 07 16:24
125.160.92.230
iwan
salam kenal bung 21 Oct 07 16:23
125.160.92.230
Ferris
unbelievable video http://themymoviessite.com/movie/white/0/13/557/3/ 21 Oct 07 04:22
81.195.10.173
akim
trima kasih, kritik dan sarannya. boleh tahu alamat atau emailnya? 18 Oct 07 18:50
69.88.3.105
Bodrek
Karena sekarang Borneo Tribune sudah banyak berita titipan Pemda. Berita pesanan. Bukan berita yang pro ke rakyat ...yang semestinya menjadi peran media massa peduli rakyat. 18 Oct 07 15:18
125.160.81.186
Bodrek
Hall bung Akim, apa kabar? Salam kenal. Bung Akim redaktur di Borneo Tribune ya. Saya mau kritik nih. Slogannyakan "Idealisme, keragaman dan keseragaman". Kayaknya, ya idealisme mesti diganti tuh... 18 Oct 07 15:16
125.160.81.186
ekohendra
numpang lewat 17 Oct 07 23:13
202.152.172.3
akim
lebaran dunk...kak rumahlah! ada paku goreng, lontong cangkul, rendang disket, selai flasdish, dll. hahaha 16 Oct 07 20:41
69.88.3.105
miank
lebaran kek inak kao nian...hahahaaa (miank@pontianakpost.com) 16 Oct 07 15:23
202.152.58.234
Nurum
Bang, aku bikin cerpen ttg Dayak Taman di nurummukharum.blogspot.com. Tolong tengokin dan komentarin dong... makasih. 15 Oct 07 18:16
111.111.111.12
frans
apak kabar? salam kompak selalu 11 Oct 07 18:40
61.94.195.13
akim
nanthan, thank...good bles you 11 Oct 07 12:39
69.88.3.105
nanthan
you blog nice 11 Oct 07 01:40
202.190.131.152
nanthan
hi 11 Oct 07 01:40
202.190.131.152
akim
aku senang sakali ade nangar kamuda diri memiliki semangat belajar. Sukses boh kak nagari dangan. ade kao sempat nulis, kirimlah kak harian borneo tribune, pontianak kalbar 09 Oct 07 16:22
69.88.3.105
akim
ocha poetra, aku ada kirim email untuk nyu 09 Oct 07 16:18
69.88.3.105
Ocha Poetra
Aq dari ngabang,pal6,Mantap bg,kita nguatatn aq n mdh2an aq bs nulis artikel menah nian uga,saga bs bg buat uga pantak ne'baukng ka nahaya boh.Aq kul ka UKI jkt.Smangat bg... 09 Oct 07 16:03
65.38.160.132
frans
trims atas kebaikannya. aku suka latar putih. sudah bagus. 08 Oct 07 12:20
61.94.195.16
akim
To Miank & Adam, aku lupa email kita, kirim kak aku boh 08 Oct 07 09:32
69.88.3.105
miank
terus berkaya 07 Oct 07 12:16
202.152.58.234
miank
masih idup......... 07 Oct 07 12:16
202.152.58.234
xt
blogwalking nih :) 07 Oct 07 11:55
217.184.254.27
akim
to Adam & Syahroel. Silahkan...silahkan...izin nglik mas... 06 Oct 07 23:08
69.88.3.105
sachroel
mampir numpang baca 06 Oct 07 22:39
219.117.219.210
Adam
kemarin saya lupa copy...ahe kabarnya?.... 06 Oct 07 14:49
203.83.27.4
Adam
bang akim...nie saya adam. sy pgn resep read morenya abang yg kemarin di bagikan yah via emailku...trims. 06 Oct 07 14:46
203.83.27.4
nanang
oi bang, pakabar diak? Kemena nuan,lama ndak timbul 06 Oct 07 02:20
125.160.93.24
akim
kirim jak berita man fotonya kak kimsteve77@yahoo.com. ditunggu boh...kirim ugak no hpnyu boh 05 Oct 07 17:40
69.88.3.105
AAN
kade bisa muat berita, nae kami rencana tour rohani dan rekreasi ke lembah Karmel Puncak ari minggu tgl 14 Okt 07.leb kedua tepatnya 05 Oct 07 16:44
125.160.203.3
akim
Pak Frank Pasty, oke ditunggu resensinya. ke stefanusakim@gmail.com atau kimsteve77@yahoo.com 04 Oct 07 19:17
69.88.3.105
frank pasty
bang akim. kalo sekali-sekali ngirim artikel resensi ke BT, boleh kan. siape tau layak muat jak. kalau tadak takl usah. kebetulan, kita suke2 gak nulis resensi tu. sejak dari mahasiswa dolok. salam, F 04 Oct 07 15:14
61.94.183.142
akim
bung roeslan, saya percaya. di indonesia pun banyak tikus yg sperti bung bilang. ayo kita berantas tikus. Kita tak peduli apapun warna kuncing yg penting ia bisa tangkap tikus. betul ndak? 01 Oct 07 20:39
69.88.3.105
roeslan
percayakah anda kalo kematian wartawan tersebut karena tikus,tikus itu juga ada di indonesia buanyak banget....lam kenal 01 Oct 07 17:29
202.138.246.2
roeslan
iya dunia berduka...itu karena tikus mas...benar-benar karena tikus 01 Oct 07 17:22
202.138.246.2
prodemburma
terima kasih kiriman artikelnya. sudah kami muat. 01 Oct 07 09:53
202.51.63.10
akim
OK. Ana aku bataki... 28 Sep 07 20:45
202.152.4.162
emi
dah aya2 rupanya.lucu man pintar badoa agi koa.bang kade ada low kerja batakilah..brg cowokku dah nana karaja agi.nia nomorku 081352342980.thanks boh. 28 Sep 07 20:39
125.160.92.222
akim
nang tuha, Alicia Gita Bamula nang no 2 Castilo Gagas Panamuan. situsnya ada ugak. telek jak dikoa 28 Sep 07 20:19
202.152.4.162
emi
bang rindu sidi aku ka kitak man kk.dah lama diri nana batamu,ksakali nele foto kitak kadiatn dah gamok sidi...sae meh nama anak kitak koa bang? 28 Sep 07 20:11
125.160.92.222
emi
ha..ha..ha uda tamu diku bang.gajah..rupanya dah 2 anak kitak. 28 Sep 07 20:08
125.160.92.222
akim
ia. kami udah punya anak 2. tinggal di jl tabrani ahmad pondok mulia A6. coba klik. http://benedictaakim.blogspot.com/ 28 Sep 07 20:04
202.152.4.162
emi
aku ina ngarati ahe brogroll koa bang.kade ina salah dangar katanya kitak married man kak benetkan..... 28 Sep 07 20:00
125.160.92.222
akim
hai....emi inaklah. coba telek kak brogroll, cari benedicta. hahaha 28 Sep 07 19:44
202.152.4.162
emi
sorry boh ina nyambung.saolnya aku takajut buka situs niatn..aku nele ada nama kitak,kade kitak ina sombonglah ka aku boh.....ahe kabar ka benet? 28 Sep 07 19:39
125.160.92.222
emi
rupanya kita'dah jadi wartawan rupanya bang.de'e aku satu kos man kitak koa, 28 Sep 07 19:36
125.160.92.222
emi
hlo bang akim msh ingat aku nda...... 28 Sep 07 19:34
125.160.92.222
aan
rubrik iklannya edo ugak mulih nae ikut 27 Sep 07 20:00
125.160.204.186
akim
OK, An udah aku buka. gagas...ana aku link...segera 24 Sep 07 18:01
202.152.4.162
aan
AKU DAH COBA BWT COBA BANG AKIM LINK DI: FKMKT.BLOGSPOT.COM BISA BNATU KEKURANGAN DARI BLOG KAMI. THANKS 24 Sep 07 13:43
125.160.205.98
AAN
bang minta batu sidi nian untuk kita bisa minjawatkan blog kami. nanti aku bisa bantu update berita dan kegiatan kami ditangerang dan pasti cukup menarik untuk dimuat, makasih manyak mau bantu nae 23 Sep 07 23:55
125.160.202.93
akim
Bung Dewa Api, trims kunjungannya. Saya juga barusan berkunjung. Blognya bagus...Viva citizen journalism 22 Sep 07 12:54
202.152.4.162
dewa api
salam kenal... 22 Sep 07 12:29
125.163.8.202
akim
Yup, Bung Nendro, trims juga atas kunjungannya...boleh kontak2 ke email saya 21 Sep 07 20:49
202.152.4.162
nendro
bang Akim, terimakasih atas dimuatnya berita "Terbakarnya KR." Saya anggota CU di Jakarta merasa prihatin atas peristiwa tersebut. Buat para awak KR jangan patah semangat, teruslah berjuang. 21 Sep 07 20:00
222.124.73.3
akim
Utk Del, oke boleh...nanti saya kontak di emailnya. 20 Sep 07 20:00
202.152.4.162
Del
Pak, saya mau minta info ttg pontianak, boleh tidak Pak? Jawaban ke email saya ya Pak. Terima kasih. 20 Sep 07 10:07
169.252.4.21
akim
Aan, OK. Aku ana manjawattatn. Aku kirim segala sesuatunya kak emailnyu boh... 19 Sep 07 18:17
202.152.4.162
AAN
LEMAE KABAR PTK AKU DITANGERANG, BANG BISA MINTA BANTU BWT BLOG KEBETULAN DITANGERANG KITA ADA FORUM MASYARAKAT KANAYATN DAN KEBETULAN PENGURUS DAN ANGGOTANYA MANYAK DARI AMBAWANG, THANKS 19 Sep 07 14:17
125.160.202.236
akim
Trims atas kunjungannya bung Asep. Saya angkat topi atas liputan2 ekonominya... 18 Sep 07 17:45
202.152.4.162
AMBS
Mantab! Bang Akim, kayae blognya dioprek terus neh :lol: Sangat interaktif. Bagus sekali. Ngisi blognya juga sangat produktif. Mantab! 17 Sep 07 22:31
202.153.230.106
akim
dinie, sile-sile...gratis kok...hikhikhik 17 Sep 07 17:47
202.152.4.162
dinie
numpang mampir :) 17 Sep 07 15:05
125.160.92.105
akim
Radians, ade tuh ana link. coba klik di blogroll. Kagiatan masih kite rencanakan, sebab masih ngurus hadiah pemenang desain blog waktu itu. Nt kalau ada dikabari. OK? 17 Sep 07 11:44
202.152.4.162
Radians
Bg..Akim bile link ke Blog sy..ada kegiatan agik dak di BT..(borneo Tribune) buka puase brg ke..para blogger :biggrin: 16 Sep 07 23:06
125.160.95.101
akim
OK. Nti aq kabari. Die jm 7 baru ngantor...slmt berpuase... 16 Sep 07 17:59
202.152.4.162
Radians
Bg.. tlg blgkan Man Fahmi Ichwan..aku ni jam terbang tinggi.. :biggrin link back ye....: 16 Sep 07 00:35
125.160.95.101
akim
pak frans N mbak eNPe, trims atas kunjungannya. izin link weblognya. trims... 13 Sep 07 18:32
202.152.4.162
akim
emailnya ahe? aku lupa anak aku poting email dr pantau. OK/ 13 Sep 07 17:50
202.152.4.162
Stefanus Akim
baik2 jak yukng miank. ada pelatihan js ang 14 bulatn desember. ade mao daftar awal lah 13 Sep 07 17:47
202.152.4.162
mnk
yunkg.....ahe kabar kita'? 13 Sep 07 17:15
202.152.58.226
eNPe
bagus bgt bahasan ttg wartawan. 13 Sep 07 12:18
125.160.93.11
frans
cerita wastawannya bagus, 13 Sep 07 11:00
61.94.195.22
Stefanus Akim
Selamat menunaikan ibadah puasa bagi umat Muslim 13 Sep 07 01:54
202.152.4.162
BE
test...test...masih hidupkah... 13 Sep 07 01:52
202.152.4.162
frans obon
apa kabar pontianak pak akim??? 13 Sep 07 01:32
202.152.4.162
Respon Anda
Rembuk Massal
Oleh: Stefanus Akim
Tak terasa sudah enam bulan usia Borneo Tribune. Usia yang masih muda memang untuk ukuran sebuah koran. Namun banyak hal yang telah dibuat, kru tak semata bekerja dan akhir bulan terima gaji.
Sabtu kemarin semua karyawan berkumpul di ruang redaksi Jalan Purnama Dalam No 2 Pontianak. Acaranya sederhana, makan bersama dan ngobrol. Ini kegiatan untuk merayakan usia koran yang 19 November lalu berusia 6 bulan.
Kegiatan diskusi atau rapat memang sudah seumpama sarapan pagi, makan siang dan makan malam agar pertumbuhan Borneo Tribune baik dan cepat. Namun dalam enam bulan terakhir setelah launching, baru dua kali kami rembuk massal. Pertama 16 Agustus dan kedua kemarin.
Pimpinan redaksi, H Nur Iskandar SP, yang memimpin ’rembuk massal’ tersebut menuturkan, sebenarnya inginnya tiap bulan seperti ini. Namun banyak hal yang membuat tak bisa terlaksana. Diantaranya kesibukan masing-masing personal maupun bagian, termasuk dana yang harus dipikirkan. ”Kalau sudah terlaksana artinya kan kita sudah punya dana yang agak lebih selain untuk gaji, operasional dan event,” kata dia yang mendapat aplaus hangat dari karyawan yang hampir 60 orang tersebut.
Semua hadir mulai dari divisi redaksi, pracetak dan percetakan, marketing serta administrasi dan keuangan. Semua bergembira, akrab dan santai. Semua dipersilakan berbicara bebas asalkan bertanggungjawab dan beretika.
Sugeng, office boy kami paling sibuk. Kerjanya mulai menyiapkan meja dan kursi, membersihkan lantai hingga toilet. Kesibukannya hari ini agaknya bertambah. Sebab usai makan bersama harus membawa turun sampah dan peralatan makan ke bawah.
Sehari sebelumnya kami juga kedatangan Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Brigadir Jenderal Drs Zainal Abidin Ishak. Ia didampingi Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Polisi Daerah Kalimantan Barat Ajun Komisaris Besar (AKBP) Drs Suhadi SW M.Si.
Hari ini Nuris berangkat ke kawasan Utara. Tujuannya pertama sekali membuka Biro Kabupaten Sambas. Yang dipercaya sebagai duta Borneo Tribune di negeri jeruk tersebut adalah Budi Rahman. Alumni FISIPOL Untan ini akan bertugas sebagai kepala biro. Dalam perjalanan Nuris akan menyambangi Biro Kota Singkawang yang digawangi Mujidi dan Biro Kabupaten Pontianak, Johan Wahyudi.
Dengan demikian maka Borneo Tribune sudah memiliki delapan biro yang meliputi: Arthur Oktavianus di Kabupaten Landak, Herkulanus Agus di Biro Sanggau, Endang Kusmiyati di Sintang dan Yulan Mirza di Kapuas Hulu serta koresponden di Kapuas Hulu, Gusti Iswadi.
Dalam waktu dekat semua kabupaten akan dibuat biro. Rekrutmen wartawan besar-besaran juga sedang dilakukan divisi keredaksian. Diantaranya dengan menyelenggarakan intensif program atau wartawan magang. Jika prestasinya brilian, memiliki intregritas, tak cacat dalam tanda kutip, maka akan diterima sebagai wartawan. Meskipun demikian yang bersangkutan harus menyelesaikan kuliah terlebih dahulu.
Sementara salah satu redaktur, Yusriadi yang menyelesaikan program doktoralnya di Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) saat ini juga berangkat ke negeri jiran. Ia diundang sebagai salah seorang pemateri bersanding dengan sejumlah ilmuwan.□
Adsense di Situs 21cineplex Mengganggu
Oleh: Stefanus Akim
Sebagai salah satu pengunjung rutin situs 21cineplex saya merasa terganggu dengan pemasangan iklan adsense di situs tersebut.
Bukan karena tampilannya, namun karena loading yang lama, serta kita seolah ’dipaksa’ untuk mengkilk iklan adsense. Sebagai satu-satunya jaringan penayang film yang hingga kini masih bertahan dan memiliki jaringan hampir di semua kota besar di Indonesia, saya pikir Cineplex tak mesti melakukan hal ini. Apa lagi jika motivasinya hanya untuk mendapatkan uang tambahan sebagai publisher adsense.
Sebab kita tahu keuntungan dari pemutaran film saja sudah lebih dari cukup untuk mengisi pundi-pundi berangkas Cineplex. Sudah menjadi rahasia umum jika saat ini Cineplex lah jaringan bioskop terbesar di Indonesia.
Tak ada aturan yang terlalu kaku memang situs seperti apa yang mesti menjadi publisher adsense. Namun ini saya pikir sudah kurang baik dan mengganggu pelanggan Cineplex sendiri. Lain persoalan jika kita rela mengklik iklan, bukan karena ‘terpaksa’.
Iklan dengan menggunakan search engine google disimpan Cineplex di kiri atas situs ini. Persisnya diatas folder: home, news, dan seterusnya. Kita yang mencari informasi film, mau tak mau harus mengklik search. Artinya setuju tak setuju kita mesti klik iklannya adsense di Cineplex.
Belum lagi di halaman muka tak semua film terbaru dipasang. Mungkin ini salah satu trik agar kita yang ingin tahu tentang sinopsis sebuah film mengklik search engine google. Setelah search engine diklik, maka yang akan muncul sederet situs. Kemudian di sisi kanannya sederet iklan adsense juga muncul.
Saya menggunakan situs ini karena butuh info tentang film. Sebagai pengelola desk hiburan, saya juga butuh poster-poster film.
Sejumlah media sebenarnya juga menggunkan search engine google. Diantaranya Kompas, Detik, Okezone dan seterusnya. Hanya saja cara memasangnya lebih elegan. Search engine google dipasang dengan dua pilihan, web umum dan internal situs masing-masing. Jadi saat search kita tak kemana-mana. Jika Cineplex melakukan hal yang sama saya pikir juga tak terlalu masalah dan buatlah agar pelanggan mudah mengaksesnya.□
Apa Susahnya Nutup Lubang
Oleh: Stefanus Akim
Hampir setiap pagi, kecuali Minggu atau hari libur saya mengantarkan kedua anak saya di kompleks sekolah Bruder Jalan AR. Hakim Pontianak. Karena bertemu setiap hari, pagi dan siang hari maka banyak diantara kami yang saling kenal bahkan ngobrol ngarul-ngidul.
Topiknya pun beragam, mulai hal seputar sekolah, les anak, pemilihan gubernur dan wakil gubernur atau hanya sekedar acara say hello.
Obrolan agak berbeda terjadi Senin kemarin. Saat saya, Alfred Julius, dia senior saya di Seminari Menengah St. Paulus Nyarumkop – Singkawang dan kini dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Dharma Pontianak. Kemudian ada Sarimun, Koko – panggilan abang untuk orang China – begitu kami memanggil bos karet asal Kabupaten Sekadau dan Aleks. Tiga nama terakhir kebetulan mempunyai nasib sama seperi saya. Sama-sama menemukan satu tulang rusuk yang hilang pada perawat di Rumah Sakit Umum Santo Antonius.
”Sudah bayar belum?” tiba-tiba suara bariton agak pelat khas Bahasa Indonesia logat Belanda mengalahkan ha hi hi suara kami.
”Apa dia yang bayar Bruder. Perasaan tiap bukan bayar terus uang sekolah,” sambar Alfred sembari tertawa.
”Bukan...Maksud saya parkir. Saya biasanya tanya begitu dengan anak-anak,” kata suara yang pelat tadi juga sambil tertawa.
***
Jalannya agak terseok. Kaki sebelah kanannya agak diseret dan sedikit pincang. Namun ia tetap penuh semangat dan tak pernah berhenti berjalan. Dia Bruder Alexandro MTB, supervisor pembangunan ordo Maria Tak Bernoda di Kalbar. Hampir semua bangunan milik Keuskupan Agung Pontianak di bawah pengawasannya. Mulai dari gereja, bira, asrama atau rumah sakit.
Terakhir ia membangun aula SMA St Paulus Pontianak berlantai dia. Lantai dasar atau semacam basement untuk tempat parkir, toilet dan ruang ganti. Di lantai dua digunakan sebagai aula dan tempat pertemuan dengan kapasitas bisa mencapai 700 hingga 1.000 orang.
Sejak bangunan itu jadi, semua motor atau mobil pengantar siswa TK dan SD tak boleh masuk lebih jauh dan parkir di halaman. Alasannya sederhana, bisa nyerempet anak-anak yang hilir mudik. Memang kadang-kadang orang tua yang datangnya terlambat atau buru-buru kerja ngebut. Pagi-pagi sekali Alexandro sudah ”pasang badan” di jalan masuk utama menjadi tukang parkir. Sebuah tulisan besar dari tripleks bekas ”PANGANTAR/PENJEMPUT PARKIR DISINI” dipasang di tengah jalan. Ia tak segan-segan nyerocos khas orang barat jika ada yang coba-coba melewati ”brikade” itu.
***
Obrolan kami berlanjut.
”Tadi saya suruh tukang minta bongkar dinding. Sebab kosong, kalau dipukul kedengaran dan itu tak kuat,” sambung Alexandro.
Ia memang tak segan-segan membongkar bagian bangunan yang kualitasnya rendah. Meskipun sudah diplester atau dipasang porselen. Kualitas bagi dia nomor satu, sementara model saya nilai tak terlalu utama. Sebab model bangunan kali ini pun tak terlalu modern atau model yang lagi trend saat ini – konsep minimalis begitu orang banyak menyebutnya.
“Tak ada model,” komentar istriku suatu waktu.
***
Masih dengan suara bariton, Bahasa Indonesia logat Belanda Alexandro kembali berujar.
”Dulu waktu di Sekadau depan asrama saya banyak tambal lubang jalan. Tapi ada orang Dinas PU yang marah, mereka bilang mengapa tambal lubang,”
Alexandro mengaku heran ada pikiran seperti itu. Yang ia lakukan tak ada maksud lain, hanya ingin lubang yang menganga di jalan itu ditutup dan jalan kembali mulus. Pengguna jalan bisa berjalan dengan aman tanpa khawatir celaka karena jatuh dari kendaraan.
”Bagusnya Bruder jadi Kepala Dinas PU. Biar kualitas bangunan di Kalimantan Barat ini bagus dan tak cepat rusak,” aku menimpali dan bermaksud mengolok.
”Oh...tidak. jadi gubernur saja nomor lima,” timpalnya tak mau kalah.
”Kalau saya gubernur saya tambal semua lubang di jalan-jalan itu. saya panggil Dinas PU. Hei...Dinas PU ayo kerja jangan malas-malasan. Jangan sampai orang celaka karena lubang jatuh,” kali ini ia tampak serius.
Dengan APBD yang dimiliki pemerintah, menurut Alexandro banyak infrastruktur yang mestinya bisa dibangun. Bukan menunggu proyek baru dibangun. Dan membangunnya pun dengan kualitas yang bagus bukan asal-asalan.
Ia membandingkan di negara-negara barat. Jika pemerintah tak benar melaksanakan tugasnya masyarakat bisa menggugat. Ia mencontohkan jalan dan listrik.
”Kalau disini listrik mati-hidup terus. Di barat ini bisa digugat dan mereka harus bayar mengganti kerugian yang dialami masyarakat,” kata dia.
Bahkan jika ada anak ayam mati di lip karena kesalahan pengelola gedung pun bisa diperkarakan. Sebatas punya bukti yang kuat.
***
”Pulang...pulang”
Suara Sarimum memecahkan kesunyian. Sementara Bruder Alexandro juga sudah berlalu sejak 2 menit lalu.
Jam di pergelangan tangan menunjukkan pukul 07.15. Tugas lain menanti. Hari ini – Senin pukul 08.00-09.00 aku harus memimpin penugasan dan rapat perencanaan untuk wartawan.
Aku pun berlalu, menstrater RX King merahku yang mulai usang.
Ah...seandainya civil society di Kalbar juga bisa berdaya seperti di negara barat. Pemerintah tak akan semaunya, bekerja hanya dengan orientasi terima gaji setiap awal bulan dan jaminan hari tua dengan dana pensiun.□
Lomba Karya Tulis & Foto
PENGHARGAAN KARYA TULIS DAN FOTO
PEKAN KONDOM NASIONAL 2007
“Kondom Menyelamatkan Jiwa”
Latar Belakang
Pemerintah Indonesia melalui Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) telah mengumumkan Pekan Kondom Nasional (PKN 2007). Sebagai bagian dari peringatan Hari AIDS sedunia, PKN 2007 akan diselenggarakan pada 1-8 Desember 2007.
Di sisi lain, penggunaan kondom di Indonesia masih dinilai kurang signifikan jika dibandingkan dengan jumlah penduduk yang besar dan laju penyebaran Infeksi Menular Seksual (IMS), termasuk HIV/AIDS. Sebagai catatan, peredaran kondom di masyarakat saat ini baru mencapai 100 juta buah dalam setahun.
Tingkat penggunaan kondom yang rendah antara lain disebabkan oleh:
Lingkungan sosial yang masih belum sepenuhnya mendukung membuat stigma terhadap kondom tidak kunjung hilang.
Pengetahuan dan kesadaran yang masih perlu ditingkatkan tentang manfaat penggunaan kondom.
Rendahnya kesadaran akan pentingnya penggunaan kondom bagi kesehatan pribadi maupun pasangan untuk mencegah HIV/AIDS atau kehamilan yang tidak terencana.
Berkaitan dengan keprihatinan di atas, DKT Indonesia – sebuah yayasan nirlaba yang bergerak di bidang pemasaran sosial – berperan aktif dalam penyelenggaraan PKN 2007. Sebagai bagian dari program PKN 2007, DKT Indonesia ingin memberikan apresiasi kepada jurnalis dan perorangan yang telah turut membantu memberikan informasi yang benar mengenai manfaat penggunaan kondom kepada masyarakat umum. Bentuk apresiasi ini diwujudkan dalam bentuk Penghargaan Karya Tulis dan Foto Pekan Kondom Nasional (PKN) 2007 dengan tema ”Kondom Menyelamatkan Jiwa”. Penghargaan ini terbuka kepada wartawan dan penulis perorangan.
Persyaratan Pengiriman Karya
Karya tulis dan/atau foto (media cetak, online dan blog) yang sudah diterbitkan di media atau ditampilkan di blog masing-masing dalam kurun waktu 12 November 2007 sampai dengan 5 Desember 2007.
Adapun persyaratan umum sebagai berikut:
Penghargaan terbuka bagi jurnalis, fotojurnalis dan penulis blog.
Karya tulis atau foto yang dikirimkan merupakan karya tulis atau foto yang sudah dimuat di media atau blog sesuai dengan kurun waktu penghargaan.
Karya tulis dan foto dikirim dalam bentuk kliping, fotokopi, atau scan dari media yang memuatnya. Untuk media online dan blog cantumkan pula alamat URL-nya.
Peserta wajib mencantumkan hari dan tanggal pemuatan artikel dan foto.
Artikel dan/atau foto yang dikirimkan adalah hasil karya sendiri. Panitia tidak menerima bentuk karya yang menyadur maupun menjiplak karya orang lain.
Peserta dapat mengirimkan lebih dari satu karya tulis maupun foto.
Peserta wajib melampirkan formulir pendaftaran yang diisi dengan benar dan lengkap.
Melampirkan fotocopy atau scan kartu identitas (KTP, SIM, atau kartu pers).
Persyaratan khusus:
Kategori Karya Tulis
Karya tulis hendaknya menekankan pada maanfaat kondom dan bagaimana kondom dapat mennyelamatkan jiwa.
Kategori Karya Foto
Foto yang diikutsertakan adalah foto yang menampilkan berbagai kegiatan pekan Kondom Nasional mulai tanggal 30 Nopember-5 Desember 2007.
Penjurian
Penjurian akan dilakukan pada 6-7 Desember 2007. Para pemenang akan diumumkan pada 8 Desember 2007.
Dewan Juri penghargaan ini, terdiri dari:
Dr. Nafsiah Mboi, SPA, MPH – Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS
Christopher Purdy – Country Director DKT Indonesia
Irwan Julianto – Wartawan Kesehatan Senior
Kriteria penilaian Dewan Juri antara lain:
Teknik dan gaya reportase
Memberikan inspirasi dan kritik yang membangun
memberikan reportase yang akurat dan berimbang
Penghargaan
Penghargaan akan diberikan kepada 2 (dua) karya tulis media terbaik, 1 (satu) karya tulis blog terbaik, 1 (satu) karya foto media terbaik. Masing-masing empat orang pemenang dari Kategori Karya Tulis dan Kategori Karya Foto ini akan memperoleh Paket Perjalanan Wisata ke Bangkok selama 4 hari 3 malam bersama tim dari DKT.
Karya harus sudah diterima Panitia Penghargaan paling lambat tanggal 6 Desember 2007 dengan mencantumkan subyek “Karya Tulis” atau “Karya Foto” pada sudut kanan atas amplop dan dikirimkan kepada:
PANITIA PENGHARGAAN KARYA TULIS DAN FOTO PKN 2007
MAVERICK
Jalan Balitung III No. 8
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110
Tentang DKT Indonesia
Yayasan DKT Indonesia merupakan lembaga non-profit yang bergerak di bidang pemasaran sosial untuk pencegahan HIV/AIDS dan penyelenggaraan Keluarga Berencana. Misi utama dari Yayasan DKT Indonesia adalah peningkatan kualitas hidup bagi masyarakat dan kelompok resiko tinggi dengan cara mencegah penularan Infeksi Menular Seksual (IMS), HIV/AIDS, dan kehamilan yang tidak diinginkan. Dalam kegiatannya, DKT Indonesia bekerjasama dengan Menteri Kesehatan dan berbagai LSM guna mempromosikan perubahan perilaku, melalui pemberian informasi dan peningkatan ketersediaan serta penggunaan kondom dengan harga terjangkau bagi masyarakat umum dan kelompok resiko tinggi. Beberapa produk DKT Indonesia yang telah dikenal luas oleh masyarakat adalah kondom Fiesta, Sutra dan alat kontrasepsi Andalan.
Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi:
M. Adwi Yudiansyah
Associate
Maverick
Tel: 021 727 898 33
Fax: 021 727 898 34
E-mail: adwi@maverick. co.id Pierre Frederick
Brand Manager Sutra & Fiesta
DKT Indonesia
Tel: 021 798 6569/71
Fax: 021 798 6570
E-mail: pierre@dktindonesia .org
Azalea Firnindya
Associate
Maverick
Tel: 021 727 898 33
Fax: 021 727 898 34
E-mail: finnie@maverick. co.id Cresentia Novianti
Asst. Brand Manager Sutra & Fiesta
DKT Indonesia
Tel: 021 798 6569/71
Fax: 021 798 6570
E-mail: cnovianti@dktindone sia.org
Sumber: blog: http://artculture- indonesia. blogspot. com
Percepat Pelaksana Tugas Bupati Kubu Raya
Oleh: Stefanus Akim
Hiruk-pikuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur Kalimantan Barat hampir selesai. Di sisi lain masih banyak persoalan pemerintahan yang menunggu untuk diselesaikan oleh pemerintah provinsi, salah satunya penjabat Pelaksana Tugas Bupati Kubu Raya yang hingga kini belum ditetapkan.
Sugeng Isriyadi SH, salah seorang tokoh masyarakat dari Kecamatan Terentang Kubu Raya, menyarankan agar gubernur H Usman Ja’far segera mengusulkan ke pemerintah pusat untuk menetapkan Plt Bupati. “Gubernur harus segera menyusul usulan beberapa nama yang sudah diajukan ke Depdagri. Jangan ditunda, sebab jika berlarut-larut banyak persoalan yang nantinya menumpuk,” kata Sugeng yang juga anggota DPRD Kabupaten Pontianak.
Sementara Ketua Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Pontianak, Mustafa MS S.Ag, mengatakan, jika Plt sudah ditetapkan maka bisa segera menyiapkan nomen klatur pemerintahan. Termasuk menyiapkan perangkat Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menyambut pemilihan bupati dan wakil bupati tahun 2008.
Di sisi lain partai politik juga bisa segera mempersiapkan pengganti antar waktu (PAW) kader partai yang memiliki hak. ”Penetapan Plt ini sudah ditunggu-tunggu masyarakat Kubu Raya,” ujar salah seorang presidium Keluarga Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kabupaten Pontianak ini.
Di kesempatan yang sama Ketua DPRD Kabupaten Pontianak H Rahmad Satria SH MH, mengungkapkan, saat ini bola panas tersebut berada di tangan gubernur. Eksekutif, legislatif dan masyarakat di Kabupaten Pontianak sudah mengawal dan mengantarkannya. Kini tinggal menunggu tindakan proaktif dari gubernur dan jajarannya.
Salah seorang tokoh masyarakat asal Desa Jawa Tengah, Kecamatan Sungai Ambawang H. Soetedjo BA yang juga Koordinator Daerah DPD Partai Golkar Kabupaten Pontianak melihat, penetapan Plt secepat mungkin penting untuk sebuah daerah baru. Sebab, banyak yang harus dibuat. Bukan hanya perangkat struktur organisasi pemerintahan daerah (SOPD) namun segala struktur yang terkait dengan pemerintahan, pelayanan kepada masyarakat dan pembangunan.□
Politisi yang Akrab dengan Dunia Virtual
Oleh: Stefanus Akim
Tangan kanan Rahmad Satria dengan cekatan memainkan mouse dari sebuah komputer jinjing pribadi miliknya. Sementara Wajahnya tak berpaling dari laptop mungil ukuran 8 inch. Rupanya ia sedang login di sebuah situs berita terbitan ibu kota.
”Saya sedang mencari beberapa undang-undang, peraturan pemerintah dan instruksi presiden terkait investasi dan tata ruang,” kata Rahmad kepada saya di sebuah café di bilangan GOR Pangsuma Pontianak.
Politisi Partai Golkar Kabupaten Pontianak yang juga Ketua Dewan Perwakilan Rakyat ini mengaku sejak lama menekuni dunia virtual. Jika sudah berselancar ke dunia maya maka ia bisa berjam-jam di depan komputer.
Alasan Rahmad sederhana, semua informasi tersedia di internet. Mulai dari undang-undang, persoalan politik, news dan yang sedang trend saat ini citizen journalism (jurnalisme warga negara). Tak seperti pejabat yang biasanya meminta orang lain mengurus situs pribadinya, Rahmad mengelola sendiri. Kecuali jika ada bahasa-bahasa Hyper Text Markup Language (HTML) yang sulit atau vitur-vitur yang agak sulit. Jika kesulitan ia meminta tolong beberapa temannya. ”Ini lah untungnya punya banyak teman,” ia berujar.
Rahmad memiliki blog pribadi di http://rahmadsatria.blogspot.com. September lalu ia meluncurkan blognya dan menjadi media tempat ia mengumpulkan opini, komentar atau artikel baik yang sudah dipubikasikan di media maupun koleksi pribadi. Sejak diluncurkan banyak sekali aspirasi yang masuk, mulai persoalan APBD hingga usulan pembangunan infrastruktur di Kabupaten Pontianak. Termasuk usulan dari beberapa kalangan yang menginginkan ia maju mencalonkan diri sebagai Bupati Pontianak.
”Saya merasakan banyak manfaat dengan membuat situs pribadi ini. mulai dari bahan bacaan yang tersedia gratis hingga aspirasi masyarakat. Awalnya coba-coba ikut membuat bblog, sebab sekarang banyak orang membuat situs pribadi. Dari orang biasa hingga politisi, dari mahasiswa hingga menteri dan presiden,” lanjutnya.
Hanya saja Rahmad masih mengeluhkan untuk mengakses internet di Mempawah dan sekitarnya yang masih rada-rada sulit. Jika pun ada harus merogoh kocek agak dalam. ”Tapi demi menambah wawasan saya pikir tak apa lah. Sebab beberapa media nasional seperti, Kompas, Tempo, Gatra dan sebagainya bisa saya akses dengan mudah. Bayangkan berapa besar uang yang harus saya keluarkan jika berlangganan semua media itu. Kalau dengan internet tidak terlalu besar,” papar dia.
Rahmad yakin, di era virtual seperti sekarang ini, siapa yang menguasai teknologi informasi dia lah yang menguasai dunia. Hal tersebut disadari sepenuhnya oleh dia. “Silakan saja kunjungi situs saya. Silakan berikan tanggapan, komentar, bahkan kritik sekalipun. Semuanya demi perbaikan Kabupaten Pontianak dan mengawasi jalannya pemerintahan,” ujarnya serius.*
*Edisi Cetak Borneo Tribune 19 November 2007
Menguak Pola KKN Soeharto dan Habibie
Oleh: Stefanus Akim
Kamis, 21 Mei 1998 mata dunia tertuju ke Jakarta. Soeharto yang berkuasa selama 32 tahun menyerahkan estafet kepemimpinannya kepada Prof Dr Ing Burhanuddin Jusuf Habibie. Angin kencang reformasi berembus dari Senayan hingga ke pelosok negeri. Perubahan politik dan kepemimpinan itu apakah membuat pratek korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) selama ini ikut berhenti?
George Junus Aditjontro melihat pemerintah Habibie hanyalah kelanjutan dari pemerintahan Soeharto. Ia menilai kedua pemimpin bangsa itu memikul tanggungjawab besar terhadap krisis moneter yang berakar pada krisis kedaulatan rakyat. Mereka adalah orang pertama yang secara moral harus mengencangkan ikat pinggang dan mengembalikan sebagian besar kekayaannya, agar rakyat bisa makan dan menghirup udara kebebasan kembali.
Seperti umumnya karya-karya George Junus Aditjontro, buku ini pun disertai dengan data-data yang membuat kita tercengang. Terdapat juga beberapa rujukan literatur baik dalam maupun luar negeri. Sesungguhnya sebuah karya investigasi yang ditulis dengan apik.
Aditjondro melakukan investigasi terhadap harta kekayaan kedua pejabat baik yang dikelola yayasan maupun perusahaan-perusahaan berikut milik kroni-kroninya. Ia mengakui kesulitan melacak kekayaan semua yayasan itu karena tumpang-tindihnya kekayaan keluarga Soeharto dengan kekayaan sejumlah keluarga bisnis yang lain, misalnya tiga keluarga Liem Sioe Liong, keluarga Eka Tjipta Widjaya, dan keluarga Bob Hasan.
Ternyata keluarga Soeharto tak hanya senang menggunakan pengusaha-pengusaha keturunan Cina sebagai operator bisnisnya. Sebab bisnis keluarga Soeharto juga sangat tumpang tindih dengan bisnis dua keluarga keturunan Arab, yakni Bakrie dan Habibie.
Harta kekayaan keluarga Soeharto bertumpang-tindih dengan kekayaan keluarga Habibie, yang berkongsi dengan Tommy dan Bambang dalam berbagai bisnis mereka di Pulau Batam, termasuk ekspor babi hidup ke Singapura dan dengan Tutut dalam bisnis telekomunikasi dan pemetaan udara.
Yayasan adalah salah satu mesin uang bagi Soeharto dan konco-konconya. Aditjondro mengelompokkannya menjadi enam kelompok yayasan. Pada bagian pertama berupa yayasan-yayasan yang diketuai Soeharto sendiri. Kedua, yayasan-yayasan yang diketuai Nyonya Tien Soeharto di masa hidupnya.
Ketiga, yayasan-yayasan yang diketuai Soeharto secara tidak langsung lewat Habibie dan Bob Hasan. Keempat, yayasan-yayasan yang diketuai para anak dan menantu Soeharto.
Kelima, yayasan-yayasan yang diketuai atau dikelola para besan Soeharto beserta anak serta sanak-saudara mereka. Dan keenam, yayasan-yayasan yang diketuai atau dikelola sanak-saudara Soeharto dan Nyonya Tien Soeharto dari kampung halaman mereka di Yogyakarta dan Surakarta.
Terkadang karya-karya sosial yang sekilas nampak tak ada cela diluarnya namun memiliki maksud lain di belakang. Misalnya keinginan Tutut untuk mendirikan satu perguruan tinggi di Timor Leste. Namun di balik semuanya ada keinginan untuk mendapatkan tenaga kerja berpendidikan tinggi. Rencana itu juga berbau politis: perguruan tinggi swasta yang sudah ada, Untim, sudah berkembang menjadi basis perlawanan pemuda-pemudi Maubere terhadap pendudukan Indonesia, menyusul adik-adik mereka di SLTA. Berarti, setelah gagal menggemboskan perlawanan para siswa SLTA, Tutut kini berusaha merambah ke benak para lulusan SLTA.
Siapa George Junus Aditjondro. Ia dilahirkan pada 27 Mei 1946 di Pekalongan, Jawa Tengah adalah seorang sosiolog asal Indonesia. Sekitar tahun 1994 dan 1995 Aditjondro menjadi dikenal luas sebagai pengkritik pemerintahan Soeharto mengenai kasus korupsi dan Timor Timur. Karena kritik-kritik kerasnya lah ia harus meninggalkan Indonesia ke Australia dari tahun 1995 hingga 2002 dan dicekal oleh rezim Soeharto pada Maret 1998. Di Australia, Aditjondro menjadi pengajar Sosiologi di Universitas Newcastle. Sebelumnya saat di Indonesia ia juga mengajar di Universitas Kristen Satya Wacana. Saat hendak menghadiri sebuah workshop di Thailand pada November 2006, ia dicekal pihak imigrasi Thailand yang ternyata masih menggunakan surat cekal yang dikeluarkan Soeharto pada tahun 1998.
Memang jika dilihat sekilas cover buku ini kurang menarik. Pucat. Dicetak dengan kertas koran warna kecokelatan usang pula. Saya tak sengaja mendapatkannya di rak buku loak (bekas) di deretan toko souvenir, buku dan koran di jalan Patimurra dua tahun lalu. Harganya hanya Rp2.500. Hem…sebuah buku menarik untuk dibaca. Meskipun usianya tak muda lagi dan susah didapatkan di toko-toko buku.□
Data Buku:
Judul Buku : Dari Soeharto ke Habibie; Guru Kencing Berdiri Murid Kencing Berlari
Pengarang : Dr. George Junus Aditjontro
Penerbit : MIK-Pijar Indonesia
Cetakan : Kedua Oktober 1998
Halaman : xii + 160, soft cover
Presensi : Stefanus Akim
Bagaimana Hak Pilih Mahasiswa asal Daerah
Oleh: Stefanus Akim
Dialog ‘Mengawal Pilkada Damai’ kemarin siang di rektorat Universitas Tanjungpura, Pontianak berjalan cerdas dan penuh dinamika. Panitia menghadirkan panelis yang terdiri dari Andreas Acui Simanjaya (tokoh masyarakat), Chairil Efendy (Rektor Untan), Nazirin (anggota KPU) dan Nur Iskandar (Pemred Borneo Tribune) serta moderator Zulfidar Zaidar Mochtar.
Sejumlah persoalan mengemuka dan dibedah habis oleh panelis dan peserta. Di jajaran peserta di antaranya hadir Direktur Aliansi Organisasi Non Pemerintah untuk Perdamaian dan Rekonsiliasi (ANPRI), Edy V Petebang, Kabag Humas Polda Kalbar AKBP Drs Suhadi SW M.Si, aktivis NGO, mahasiswa, pengurus BEM, dan sejumlah tokoh pemuda dan agama, serta akademisi.
”Bagaimana hak pilih mahasiswa asal daerah yang kini ada di Kota Pontianak. Jumlahnya mungkin ada 15 ribu, bayangkan Untan saja tercatat 11 ribu, belum lagi STKIP, STIE, Muhammadiyah dan sebagainya. Mereka sebagian besar berasal dari luar Pontianak,” tanya Agus Setiadi menggelegar dari pengeras suara yang dipegangnya.
Agus Setiadi adalah mahasiswa Universitas Tanjungpura tingkat akhir asal Kabupaten Pontianak. Ia aktif di sejumlah organisasi kemahasiswaan termasuk pers kampus. Pertanyaan Agus beralasan, sebab hanya karena urusan pilkada tak mungkin semua mahasiswa itu pulang ke daerahnya masing-masing. Apalagi jika dihitung untuk pulang ke daerah membutuhkan uang yang cukup besar untuk ukuran mahasiswa. “Bagi saya yang sejak awal sudah tak terpikir untuk memilih hal ini mungkin tak masalah. Namun bagi teman-teman yang ingin menyalurkan hak politiknya ini tentu saja masalah dan jumlahnya banyak sekali,” lanjut dia.
Ia minta agar KPU Kalbar mengambil kebijakan yang bisa memudahkan bagi para pemilih mahasiswa untuk menyalurkan aspirasinya. Misalnya dengan cara memperbolehkan memilih di kota Pontianak dan dilakukan pendataan kembali.
Sementara Aris Munandar, koresponden Media Indonesia di Pontianak menyarankan agar identitas pemilih dibuat sesimpel mungkin. Selama ini ada tiga kategori yang disyaratkan, yaitu Kartu Pemilih, Surat Pemberitahuan dan Daftar Pemilih Tetap (DPT). ”Mengapa tidak simpel dengan hanya menggunakan DPT saja. Sebab dengan demikian maka akan menghemat biaya termasuk untuk biaya cetak kartu pemilih dan surat panggilan,” ujarnya.
Nazirin yang mewakili KPU menegaskan, usaha-usaha untuk memudahkan proses pilkada dengan persentase pemilih tinggi sudah dilakukan sejak awal. Namun ada aturan-aturan serta hal-hak teknis yang tak bisa dilanggar. ”Saya pikir memilih dan dipilih adalah hak, namun salah jika ada yang mempengaruhi untuk tak menggunakan hak pilihnya,” papar mantan aktivis KIPP-Pamali Kalbar.
Edi Petebang lebih menyoroti kerawanan dan kemungkinan konflik saat pemilihan nanti. Apalagi konflik yang sering terjadi di Kalbar terjadi karena hal-hal sepele namun tak terselesaikan. Disarankan mantan Pimpinan Redaksi majalah Kalimantan Review ini agar aparat tegas menyikapi jika ada pelanggaran. Sejumlah titik rawan perlu dijaga aparat keamanan.
”Gunung Seha di Kabupaten Landak saya pikir rawan. Mungkin bisa disiagakan sniper, sebab orang lintangkan saja pohon kayu atau orang gali tanah maka jalur ke timur akan putus,” ujar dia.
Ia menduga potensi konflik itu tetap ada. Namun jika semua pihak siap, termasuk tim kampanye dan calon gubernur atau wakil gubernur maka semua bisa diatasi. ”Waktu saya di Ketapang ada calon gubernur yang bilang, kalau menang kita rusuh,” lanjut dia.
Diskusi di lantai tiga tersebut ditutup pukul 13. Sebagai panitia Borneo Tribune bekerja sama dengan KPU Kalbar, Polda Kalbar, Forum Mediasi dan Universitas Tanjungpura.
”Diskusi cerdas,” kata Agus Setiadi saat berpapasan dengan saya di tangga rektorat.
Sayang meskipun semua media sudah diundang untuk hadir namun hanya segelintir wartawan saja yang hadir. Diantaranya LKBN Antara, Radio Mujahidin, Ruai TV dan Media Indonesia. Padahal jika hadir pasti sangat bermanfaat, setidaknya untuk memerahkan kuping. Sebab cukup banyak pertanyaan cerdas serta kritik pedas dari peserta. Mulai peran media massa dalam kampanye, iklan yang bentuknya sama seperti berita, judul yang bombastis dan sebagainya.□
Sawit yang Merusak Penghidupan Masyarakat Dayak Jalai
Oleh: Stefanus Akim
KONSEP pasar bebas yang dikembangkan ’Mafia Berkeley’ imbasnya terasa hingga ke pelosok kampung. Pasar bebas atau kapitalisme diterjemahkan oleh pengambil kebijakan dan pengusaha di antaranya dengan membuka lahan sawit seluas-luasnya. Hutan yang dulu ’supermarket’ bagi warga sekitar kini ’gulung tikar’. Sejauh mata memandang hanya hamparan pohon sawit yang berjejer rapi.
Sejahtera kah masyarakat dengan konsep itu? Secara materi atau uang cash jawabannya mungkin ya. Namun banyak sektor lain yang lebih berharga justru dihancurkan, di antaranya lingkungan bahkan situs-situs budaya nenek moyang. Pohon-pohon besar dan kecil yang selama ini menjadi penahan air dan penghasil oksigen untuk kebutuhan manusia dan hewan dibabat habis. Pohon-pohon tembawang (tanaman kayu keras) juga bertumbangan dihantam chainsaw, digusur traktor.
Saat itu, para Mafia Berkeley, ekonom yang membangun struktur ekonomi rezim Soeharto sejak 1990-an mungkin tak pernah memikirkan akibatnya. Lulusan Universitas Berkeley, Amerika Serikat yang terdiri dari Widjojo Nititsastro, M Sadli, Subroto JB Sumarlin, Suhadi Mangkusuwondo, Adrianus Mooy, Ali Wardhana, Suhadi Mangkusuwondo, Emil Salim, Radius Prawiro dan Saleh Afif, yakin jika ekonomi kapitalisme lah jalan keluarnya.
Budaya dan pranata sosial juga turut berubah secara drastis. Jika sebelumnya masyarakat terbiasa dengan mengambil dari hutan atau menoreh getah, kini harus bekerja di perkebunan sawit. Jika sebelumnya masyarakat tuan di tanah sendiri, kini menjadi kuli di tanah sendiri.
Tanah masyarakat dipatok dan digarap oleh pemilik Hak Guna Usaha (HGU). Pembagian hasil perkebunan pun terasa tak adil, masyarakat yang note bane pemilik lahan hanya mendapat 2,5 Ha dari 10 Ha yang dimiliki, sisanya tentu saja menjadi milik perkebunan sawit.
Akibatnya, konflik antara perusahaan dan masyarakat adat pun terjadi. Misalnya sejak PT Harapan Sawit Lestari (HSL) masuk di kecamatan Manismata khususnya di desa Bariem telah menimbulkan permasalahan (konflik) di dalam masyarakat adat. Konflik itu baik horizontal, antara masyarakat yang mendukung dan yang menolak serta konflik vertikal dengan aparat pemerintah.
Walhi Kalbar mencatat pernah terjadi konflik antara masyarakat adat dengan PT HSL. Tahun 1993-1994 terjadi konflik karena pencemaran air oleh perkebunan sawit. Tahun 2003 juga terjadi banjir yang mengakibatkan kerugian bagi masyarakat adat serta dampak negatif lainnya. Sedangkan tahun 2.000 terjadi intimidasi dan penyitaan senjata api milik masyarakat adat.
Mungkin, karena hasil penelitian, buku ini juga menyajikan banyak sekali data-data perbandingan antara keuntungan secara ekonomi tanaman sawit dan tanaman lain yang akrab dengan masyarakat adat. Seperti padi, kelapa, buah-buahan, karet dan sebagainya.
Buku yang diterbitkan Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Eksekutif Daerah Kalimantan Barat ini, mengupas habis keuntungan dan kerugian perkebunan sawit bagi masyarakat Dayak Jalai. Observasi dan penelitian dilakukan di Kecamatan Manismata Kabupaten Bengkayang yang merupakan ’habitat’ masyarakat Dayak Jalai. Kecamatan tersebut meliputi 5 kampung; Beriam, Bagan Kusik, Kelai, Asam Besar, Sungai Bukuh Kiri.
Yohanes RJ – kala itu direktur Walhi Kalbar – bersama teman-temannya, diantaranya: Nur Hidayat, Niko, Shaban Stiawan, Thomas Dalimen serta dibantu masyarakat Nursita, Sahroi dan Ayan melakukan penelitian langsung di lapangan. Penelitian – dan itu juga yang ditulis di buku ini – menitikberatkan kepada ekonomi dan ekologi sumber daya alam yang hilang akibat alih fungsi menjadi perkebunan sawit.
Buku ini menggambarkan kepada kita pengurasan sumber-sumber penghidupan masyarakat adat Dayak Jalai-Ketapang oleh perusahaan perkebunan kelapa sawit, terutama oleh PT Harapan Sawit Lestari. Pola yang diterapkan oleh perusahaan telah menjebak masyarakat ke dalam hutang jangka panjang. Karena dengan pola kemitraan Kredit Koperasi Primer Anggota (KKPA) masyarakat yang ingin memperoleh lahannya harus masuk ke dalam struktur koperasi. Setiap masyarakat yang memiliki kebun sawit terus menanggung beban kredit bank dan menjual tandan buah segar (TDS) sawit kepada perusahaan. Kondisi ini menempatkan masyarakat sebagai pekerja atau kuli karena tidak memiliki otoritas untuk menentukan harga dan mengontrol hasil panen sawit. Termasuklah menurunnya kualitas ekologi dan sumber daya alam serta mengubah masyarakat menjadi konsumtif. Ironisnya, perilaku konsumtif ini mendorong masyarakat berutang dan menjual tanah milik mereka yang selama ini menjadi sumber penghasilan.
Di sisi lain, masyarakat mulai sadar atas pemiskinan sistematis itu. Mereka mulai melakukan perjuangan untuk mendapatkan kembali hak-hak atas tanah atau lahan mereka. Satu bukti yang meruntuhkan stigma para ’pejuang’ di tempat lain selama ini. Mereka menilai jika kultur perlawanan di Borneo Barat lemah. Ini kah awal kebangkitan perlawanan itu? Mungkin saja. Dan, sawit lah pemicunya.□
Data Buku:
Judul Buku : Air Mata Manismata
Tim peneliti : Yohanes RJ, dkk
Penerbit : Walhi Kalbar
Cetakan pertama : April 2006
Jumlah halaman : vi + 108;
Ukuran buku : 14,8 x 21 cm
Peresensi : Stefanus Akim
*Edisi Cetak Borneo Tribune 11 November 2007
130 Buah Rumah di Desa Pasir Dilanda Banjir
Oleh: Stefanus Akim
Banjir di Desa Pasir bukan hal baru. Hampir setiap tahun saat musim penghujan rumah penduduk setempat dilanda banjir. Pemerintah diminta mencarikan solusi terbaik agar persoalan ini terselesaikan.
Tri Mariana, seorang aktivis LSM perempuan di Mempawah mengatakan, harus ada upaya komprehensif, strategis dan terpola oleh Pemerintah Kabupaten Pontianak dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat untuk menanggulangi persoalan ini. Apalagi selama ini banjir seakan sudah menjadi agenda tahunan.
Perlu pemikiran serius dengan kajian akademisi yang mantap agar banjir tersebut bisa terselesaikan dengan baik.
Saat ini ada lima dusun dari tujuh dusun di Desa Pasir yang direndam banjir, meliputi dusun Sebukit Rama, Suap, Parit Amanku, Parit Seribu, dan Cengkodok.
Dikatakan Tri, sejak tiga tahun lalu Pemkab Pontianak berencana membangun saluran besar yang diharapkan dapat mengendalikan banjir. Namun hingga kini upaya tersebut belum tampak. Ia menyarankan, jika tak membangun saluran mungkin ada upaya lain yang lebih baik untuk mengatasi banjir tersebut.
”Persoalan ini harus dipikirkan dan dicarikan jalan keluarnya. Jangan sampai berlarut-larut. Habis banjir, habis cerita,” kata dia
Sementara itu akibat banjir ini, sebanyak 130 buah rumah atau sekitar 120 jiwa dilaporkan mengungsi di tempat yang lebih tinggi, diantaranya di Gunung Tiongkandang dan Sebukit Rama. Warga menggunakan tenda darurat yang disiapkan Pemkab Pontianak.
Banjir kali ini juga mengakibatkan sekitar 128 hektar tanaman padi siap panen puso. Hal yang sama melanda tanaman ubi kayu, kacang panjang, cabe dan lidah buaya. Diperkirakan tanaman yang rusak mencapai 30 hektar.
Banjir juga merendam sekolah, sehingga 470 siswa terpaksa diliburkan sejak Senin (5/11). Sekolah yang terendam banjir meliputi Pondok Pesantren Riadus Solihin, Pondok Pesantren Miftahulum, SDN 14, SDN 18, Madrasah Ibtidaiyah dan Madrsasah Tsanawiyah Khairul Hikmah.
Bupati Pontianak, Agus Salim bersama staf sudah meninjau lokasi, Rabu (7/11). Ia menyerahkan 33 dus mie instan dan 165 kilogram beras kepada 33 keluarga serta pengobatan gratis. Sementara itu masih ada pengungsi yang belum kebagian.□
*Edisi Cetak B0rneo Tribune 9 November 2007
Mahasiswa Multi Etnis Tolak Cagub Anti Damai
Oleh: Stefanus Akim
Praktik-praktik kekerasan, budaya kekerasan dalam masyarakat adalah buah dari pikiran manusia. Karena itulah, untuk menghentikan kekerasan harus diciptakan praktik, tradisi dan budaya anti kekerasan atau budaya damai dalam pikiran setiap manusia.
Direktur Aliansi Organisasi Non Pemerintah untuk Perdamaian dan Rekonsiliasi (ANPRI), Edi V. Petebang, mengatakan, praktik kekerasan inilah yang hingga kini menjadi salah satu sebab kehancuran kehidupan masyarakat, bangsa dan negara, termasuk di Kalimantan Barat, terutama pada masa lalu. “Kita ingat, belasan kali terjadi konflik sosial antar komunitas etnis di Kalbar, serta masih banyaknya praktik kekerasan yang dilakukan aparat dalam menyelesaikan sengketa antara berbagai perusahaan dengan masyarakat sekitarnya,” kata dia.
Menurut anggota Komnas HAM Kalbar ini, kita patut bersyukur, dalam konteks Pilgub 2007 di Kalbar, praktik kekerasan secara fisik memang tidak banyak terjadi hingga hari ini (5/11). Namun kekerasan dalam bentuk teror dan intimidasi sudah banyak ditemukan.
Menyadari bahwa praktik kekerasan hanya menghasilkan kehancuran bagi semua pihak itu lah membuat sejumlah mahasiswa yang berasal dari berbagai etnis yang ada di Kalbar menyatakan sikap menolak para kandidat yang mempraktekkan cara-cara kekerasan dalam memenangkan Pilgub 2007 di Kalbar.
Bukan hanya kandidat yang mempraktekkan kekerasan saat Pilgub 2007, tetapi para kandidat yang pada masa lalu nya jelas-jelas menggunakan cara-cara kekerasan.
“Kami akan memilih cagub yang sudah secara nyata berbuat dan terus memperjuangkan kedamaian dan rekonsiliasi serta mengangkat harkat dan martabat rakyat kebanyakan,” bunyi salah satu pasal dalam pernyataan tersebut.
Para mahasiswa juga mendesak agar aparat keamanan tegas dalam menindak para pelaku tindak kekerasan selama Pilgub. Aparat keamanan harus mempunyai sensitivitas yang tinggi menyangkut tindak kekerasan yang bernuansa SARA. Dalam banyak kasus, konflik antar etnis meluas karena aparat keamanan tidak mempunyai sensitivitas yang tinggi terhadap konflik
bernuansa SARA.
Edi mengatakan, kesepakatan tersebut dihasilkan setelah melalui pergumulan diskusi, sharing pengalaman dalam pendidikan perdamaian dan rekonsiliasi mahasiswa multi-etnis yang dilaksanakan di LPMP, Tanjunghulu, Pontianak (2-4/11). Pendidikan perdamaian ini diikuti 45 orang mahasiswa dari etnis Dayak, Tionghoa, Melayu, Madura, Bugis, Minang, Jawa, Sunda, Batak, Manado, NTT.
Mereka berasal dari berbagai perguruan tinggi di Pontianak, antara lain Universitas Tanjung Pura, Widya Dharma, STAIN, STIEP, STIE, AKUB, STAK-AW dan UPBJJ-UT. Pendidikan perdamaian tersebut difasilitasi oleh Aliansi Organisasi Non Pemerintah untuk Perdamaian dan Rekonsiliasi (ANPRI).
Menurut Subro, Ketua Panitia dari ANPRI, pendidikan perdamaian ini akan dilakukan terus. “Mahasiswa adalah pilar penting dalam proses menuju kehidupan yang lebih damai, aman, adil dan bermartabat. Karena itulah potensi yang dimiliki mahasiswa tersebut harus terus diberdayakan,” paparnya.
Subro berharap proses pembangunan perdamaian dan rekonsiliasi menjadi prioritas Gubernur Kalbar yang kelak terpilih.
Semua pihak, terutama para kandidat gubernur dan wakil gubernur, harus menjadikan Pilgub 2007 ini sebagai momen menunjukkan bahwa rakyat Kalbar cinta damai dan menolak calon-calon pemimpin yang cinta kekerasan. Kinilah saatnya kita memilih calon gubernur/wakil gubernur yang mengedepankan cara-cara damai dan sebaliknya, tidak memilih calon gubernur/wakil gubernur yang menggunakan cara-cara kekerasan seperti membakar, memblokir jalan, mengintimidasi, menghasut. Tolak calon gubernur/wakil yang memakai jargon-jargon kekerasan seperti: sikat, hantam, bantai, rusuh, kita harus menjadi raja. Raja identik dengan diktator, kekerasan.
“Inilah saatnya kita mewariskan kedamaian kepada anak cucu kita.
Para Tim Sukses dan pendukung cagub memegang peranan penting dalam menciptakan Pilgub damai. Tindak tanduk anggota tim sukses dan simpatisan para cagub sangat menentukan perilaku warga. Jika cara-cara kekerasan yang dikedepankan, maka banyak akyat akan terpancing. Disinilah aparat harus bertindak tegas! Jangan memberi kesempatan sedikit pun kepada massa untuk melakukan tindak kekerasan,” kata Subro.□
Temukan Potensi Anak dengan Test Psikologi
BELAJAR
Para siswa TK Bruder Melati ini belajar dengan giat di bawah bimbingan guru. Ke depan pendidikan tak hanya mengandalkan cara-cara konvensional, test psikologi menjadi salah satu solusi agar ditemukan potensi diri maupun kekurangan yang terdapat pada anak. FOTO: Stefanus Akim/Borneo Tribune.
Oleh: Stefanus Akim
Untuk mendapatkan gambaran psikologi terhadap anak didiknya, TK Bruder Melati Pontianak akan menggelar test psikologi. Kegiatan yang terselenggara atas kerja sama pihak sekolah, Drs Sutrisno MYR dari Grahita Indonesia Kalbar dan para orang tua siswa. Kegiatan tersebut rencananya akan digelar, Rabu (7/11) di ruang kelas.
Sebelumnya, Sabtu (3/11) Kepala Sekolah, Theresia Dakan bersama Drs Sutrisno MYR mengadakan sosialisasi kepada orang tua siswa. ”Pentingnya dilakukan test psikologi untuk menemukan potensi maupun kekurangan pada anak didik. Sehingga saat proses belajar-mengajar atau di rumah guru dan orang tua dapat menerapkannya,” kata Sutrisno kepada puluhan orang tua siswa yang mendengarkan penjelasannya di Kelas 3A, lantai 2 TK Bruder Melati.
Menurut psikologi yang bernaung di bawah Grahita Indonesia Kalbar ini, anak sama seperti orang dewasa. Mereka juga memiliki beban atau penderitaan. Untuk mengetahui penderitaan apa sehingga membuat yang bersangkutan stress maka mesti dilakukan test psikologi itu tadi.
Jika stress yang merupakan penderitaan bagi anak dibiarkan, maka ini akan berpengaruh dengan prestasi anak di sekolah. Lambat laun prestasinya akan menurun.
Dengan test ini juga diharapkan kelebihan dan kekurangan anak bisa diketahui. Jika ada kekurangan, maka mesti dilakukan terapi atau stimulan secara terus menerus. Sehingga lambat laun kelemahan itu bisa diperbaiki. “Dari kelemahan-kelemahan yang awalnya kecil itu, jika kita biarkan dan tumbuh terus maka akan berakibat fatal di masa datang,” ungkap Sutrisno.
Bukan rahasia umum jika banyak orang yang secara intelektual pintar, namun emosionalnya tidak. Akibatnya, ia akan jatuh. Banyak yang memiliki bakat, namun moralnya merosot. ”Misalnya sejumlah bupati atau pejabat yang berurusan dengan hukum, mereka orang pintar namun lemah di moral atau emosional. Akibatnya jatuh juga,” Sutrisno mencontohkan.
Sementara itu Theresia Dakan, menyambut baik upaya tersebut. Pihak sekolah akan mencoba memfasilitasi sehingga bisa digelar dan bermanfaat bagi anak didik. “Apa pun yang baik untuk perkembangan anak didik dan sekolah tentu saja kita akan dukung. Harapan kita tentu saja ini akan bermanfaat bagi anak didik kita,” ujarnya.□
*Edisi Cetak Borneo Tribune 5 November 2007
Ambisi Gila Ahli Matematika
Oleh: Stefanus Akim
Menyebut kata matematika saja bagi sebagian orang adalah keruwetan atau kerutan dahi semakin banyak. Terbayang rumus dan angka-angka yang paling sederhana hingga rumit. Namun itu tidak akan kita temui pada buku ini.
Buku kecil seukuran buku saku ini memang tak memaparkan kepada kita bagaimana rumus matematika. Ia lebih banyak bercerita tentang dua ahli matematika yang bekerja dengan seperangkat superkomputer rakitan sendiri. Tujuannya hanya satu, memenuhi ambisi gila – begitu orang awam menyebutnya – untuk menemukan perluasan desimal pi (Ï€).
Kedua matematikawan itu adalah Gregory Volfovich Chudnovsky dan mitra sekaligus abangnya yang mendesain konstruksi superkomputer, David Volfovich Chudnovsky. Mereka membangun superkomputer di dekat lantai teratas sebuah apartemen di sisi barat Manhattan, lingkungan dekat Universitas Columbia.
Kisah selanjutnya adalah bagaimana usaha kedua bersaudara ini ingin menemukan perluasan desimal pi, berapa banyak digit pi. Digit pi yang dalam aksara Yunani ditulis dengan ð, adalah rasio matematika paling terkenal, dan salah satu bilangan tertua yang dikenal umat manusia. Pi (Ï€) adalah kira-kita 3,14 – jumlah kali sebuah diameter lingkaran akan bersesuaian dengan keliling lingkaran.
Kedua ilmuwan riset senior jurusan matematika di Universitas Columbia ini menikmati ikatan resmi dengan kampus tersebut. Mereka tak memiliki posisi tetap dan tak mengajar mahasiswa. ”Mereka sungguh para penemu tak berkawan, beroperasi di apartemen Gregory dalam gaya yang boleh saja kau sebut sebagai Russio-Yankee gaya lama,” tulis Richard Preston.
Untuk memenuhi ambisi gila menemukan perluasan desimal pi mereka membutuhkan biaya tak sedikit. Diantaranya untuk membeli seperangkat alat komputer atau pemeliharaan peralatan. Untungnya istri mereka memiliki pekerjaan tetap yang mampu menyokong ambisi gila itu.
Penulisnya, Richard Preston, masuk begitu dekat dengan kedua tokoh dalam tulisan ini. Ia menggambarkan keseharian, kebiasaan, bentuk fisik bahkan hal-hal ’gila’ yang dilakukan, ilmuwan kelahiran Kiev, Rusia.
Kisahnya selanjutnya bagaimana mereka berpacu menemukan 1 miliar digit pi. Bahkan mereka juga berpacu dengan peneliti lain di belahan dunia lain, saling melampaui dan saling berlomba.
Siapa sebenarnya Richard Preston, penulis buku ini. Ia mendapat gelar doktor di Universitas Princeton pada tahun 1983. sejak saat itu ia telah menulis tiga buah buku dan beberapa artikel untuk The New Yoker semuanya tentang topik sains.
***
Buku kecil ini sesungguhnya berisi empat bab dengan topik dan penulis berbeda pula. Tulisan pertama disajikan David Salsburg dengan judul, ”Seseorang Nyonya Mencecap Teh”. Igor Alexander dengan artikel berjudul, ”Memahami Informasi, Bit Demi Bit”. Sementara Steve Olson menulis artikel, ”Arah” dan terakhir tentu saja Gunung Pi artikel Richard Preston.
Semua penulis dalam buku ini adalah ahli di bidangnya. David Salsburg misalnya, ia adalah seorang profesor dan mantan peneliti senior di Pfizer, Inc dan kini sebagai konsultan lepas. Salsburg mendalami studi statistik. Tulisan ini adalah bab pertama dari bukunya, The Lady Tasting Tea, How Statistics Revolutionized Science in The Twentieth Century. Salsburg merunut kisah-kisah dramatis seputar meruahnya pengaruh pengaruh desain riset dalam sains dan bisnis modern. Ia mencoba menyadarkan bahwa kondisi ini barulah berusia kurang lebih seabad.
Sedangkan Igor Alexander yang menulis artikel, ”Memahami Informasi, Bit Demi Bit”, dalah seseorang yang diundang menulis untuk sebuah terbitan khusus Granta, sebuah buku antologi matematika: It Must Be Beautiful, Great Equation of Modern Science.
Sementara Steve Olson yang menulis artikel, ”Arah” adalah penulis buku Mapping Human History. Sebuah buku yang melakukan pendekatan ilmu pasti (biologi) pada sejarah manusia. Buku keduanya, Count Down, Six Kid Vie for Glory at the World’s Toughest Math Competition (2004).
Bisa dikatakan, buku kecil ini mengangkat sisi manusiawi dari matematika yang selama ini sudah menjadi anggapan umum membuat kening berkerut.□
Data Buku:
Judul Buku : Gunung Pi
Pengarang : Richard Preston
Penerbit : Banana Publisher
Cetakan 1 : Oktober 2005
Editor : Hikmat Darmawan
Ukuran : 179 halaman, 17 cm
*Edisi Cetak Borneo Tribune 4 November 2007
Ellyas Berikan Materi di Brunei Darusallam
Oleh: Stefanus Akim
Penulis asal desa Sengkubang, Ellyas Suryani Soren diundang ke Brunai Darussalam. Ia bersama 11 orang tokoh yang terdiri dari penulis, budayawan dan sejarawan Kalimantan Barat diminta sebagai nara sumber di Pusat sejarah Brunai Darussalam pada seminar Sejarah Borneo Sampena, pada 3 hingga 6 Desember 2007 mendatang.
Ellyas yang juga mendapatkan gelar kehormatan sebagai Seri Budaye Astana dari Keraton Amantubillah Mempawah ini akan memberikan materi di Pusat Persidangan Antarbangsa Serakas Brunei Darussalam.
”Saya mendapatkan kepastian undangan selain dari surat yag dikirimkan juga konfirmasi telepon. Mudah-mudahan saya bisa memberikan materi dengan lancar dan baik,” kata Ellyas yang juga mantan pegawai negeri sipil di Kantor Informasi Arsip dan Perpustakaan Daerah (IAPD) Kabupaten Pontianak.
Pengarang sejumlah buku tentang budaya dan kerajaan di Kabupaten Pontianak ini menuturkan, ia akan menyampaikan kertas kerja berjudul “Gusti Jamiril bergelar Panembahan Adijaya Mempertahankan Kerajaan Mempawah dari Kekuasaan Penjajahan Belanda (1761-1787)”.
Selama ini, Ellyas yang lahir di desa Sengkubang Kecamatan Mempawah Hilir, Kabupaten Pontianak memang sering sekali diundang ke negara tetangga, Malaysia dan Brunei Darussalam untuk memberikan materi budaya atau sejarah. Meskipun sudah tidak muda lagi, namun ia tetap enerjik dan terus berkarya. Kemarin ketika saya telepon, Ellyas menegaskan dirinya siap berangkat dan memberikan materi. ”Segala sesuatunya sudah saya siapkan, semoga tak ada kendala berarti,” kata dia di ujung pesawat telepon.
Meskipun sudah tidak muda lagi, ia masih produktif menulis. Selama ini setidaknya sudah ada tujuh buah buku yang dihasilkan Ellyas. Ia kini menyelesaikan antologi puisi miliknya yang berjudul Lelaki Pulang Kampung. Sementara buku yang berjudul Sejarah Desa Sengkubang sudah dicetak Kantor IAPD Kabupaten Pontianak namun hanya 100 buah saja.
Selain Ellyas, narasumber lainnya antara lain Raden H Farid Mohsin Panji Anom, SH (Ketua Team) memaparkan tentang ”Jejak Langkah Raja Tengah Merajut Pertalian Keluarga Kesultanan Brunai-Sambas”. Kemudian Drs Hei Abang Zahry Abdullah Al-Ambawi mengetengahkan ”Asal Usul Gelar Dinasti Abang”, Drs Ade Djamadin Achyan dengan kertas kerja ”Perjuangan Pangeran Kuning Menentang Penjajahan Belanda dan Dakwah Islamiyah Tuan Syahbudin dari Brunai ke Kerajaan Sintang”. Dr. Ir. Pangeran Ratu Mardan Adijaya Kesuma Ibrahim juga memberikan materi yang bertema ”Primodialisme dan Peranan Istana di Kalimantan Barat”.
Sejumlah nama juga akan memberikan materi. Diantranya: Anang Maulana S.Ag dengan materinya”Masa Pemerintahan Inggris-Belanda di Borneo Barat”. Abang Adi Subrata memberikan materi, ”Sanggau dan Brunai Meniti Sejarah Merajut Hubungan Persahabatan”. Kemudian Ir Raden Muhammad Hamzah dengan materi ”Kelengkapan Tarikh-Tarikh Sultan Sambas dan Hubungan dengan Kesultanan Sambas”, Raden HM Ikhsan Danu Perdana memaparkan pula ”Legenda Putri Junjung Buih di Bukit Kujau Sepauk Sintang”. Sementara Abang Iwan Trikali memaparkan “Pengembangan Keraton Nusantara”. Darmansyah SE akan memberikan materi ”Kerajaan Silat Hilir Turunan Demang Nutup”.□
*Edisi Cetak Borneo Tribune 3 November 2007