Oleh: Stefanus Akim
Judul : Bush dan Hitler
Pengarang : Rh. Widada
Penerbit : Penerbit Bentang
Cetakan : Pertama, Oktober 2007
Halaman : vi + 154; 17,5 cm
___________________________________
Selama ini sudah banyak buku yang membahas tentang Bush maupun Hitler. Namun buku yang membandingkan keduanya atau buku yang membahas kedua tokoh itu dalam satu buku, mungkin baru buku yang dibuat oleh Rahmad (Rh) Widada. Seorang penulis dan editor buku freelance.
Jika dicermati buku ini sesungguhnya terbagi dua bagian besar, yaitu pembahasan tentang Hitler di satu bagian pertama dan George W. Bush di bagian kedua. Barulah dipaparkan kesamaannya.
Pada bagian awal kita diajak penulis untuk masuk lebih dalam siapa kedua tokoh utama. Bagaimana Hitler menapaki karirnya hingga ia “sukses” memimpin Partai Nazi. Kita diajak mulai melihat kehidupan Hitler masa kanak-kanak, bermigrasi, masuk dinas ketentaraan, dipenjara hingga menulis buku Mein Kampf.
Termasuklah menyinggung tentang kebijakan rasial Hitler dan Holocaust.
Begitu pun dengan Bush. Penulis yang alumni Sastra Indonesia Fakultas Sastra UGM, juga membawa penulis untuk menyelidiki kehidupan Bush di masa lalu. Bahkan masih di saat kakek buyutnya memulai bisnis keluarga hingga pengaruh keluarga Bush terhadap Partai Nazi.
Tulisan awal tersebut semacam pembukaan yang akan menghantarkan pembaca untuk tahu lebih dalam kedua tokoh utama. Namun bagi sebagian orang yang sudah membaca buku-buku semacam biography Hitler atau Bush bagian ini mungkin menjemukan. Sebaliknya bagi yang belum pernah membaca biography keduanya, bagian ini adalah bagian cukup penting sebagai pintu masuk agar semua isi buku terserap habis. Setidaknya bisa mengingatkan kembali bacaan-bacaan silam. Dari semua itu bahasa penulis yang juga pernah berkarier sebagai penulis essay, cerpenis serta editor sangat renyah dan enak untuk dibaca.
Bagian sangat penting dari buku ini terletak pada bab 5; Pola-Pola Politik Megalomaniak. Bagian ini sesungguhnya klimaksnya dari bab-bab sebelumnya.
Mengutip sinopsis yang dibuat penerbit, personifikasi Hitler pada diri pemimpin yang tidak disukai Amerika selalu menarik untuk diperhatikan. Ketika pecah perang teluk, Saddam menjadi bulan-bulanan media yang menganggapnya Hitler versi timur tengah. Kemudian, cap Hitler pun sempat mampir pada Presidan Iran, Mahmoud Ahmadinejad, karena meragukan orisinalitas data tentang holocaust.
Ironisnya, dalam konteks invasi terhadap Irak, cap buruk Hitler itu justru berbalik kepada Bush Jr. sendiri, yang sebagian besar dilakukan oleh orang Amerika melalui internet. Gelagat menyamakan Bush dan Hitler ini mungkin bukan sekadar main-main jika penulis memiliki data akurat tentang setiap transaksi bisnis kotor yang pernah dijalankan keluarga Bush semasa pecah perang dunia II. Inilah buku yang mengupas tuntas kelihaian keluarga Bush memperalat orang-orang di sekitarnya untuk kemudian maju menjadi pemimpin sebuah bangsa digdaya bernama Amerika.□
*Edisi Cetak Borneo Tribune 30 Desember 2007
Algojo Paling Mematikan di Abad Modern
Semangat Otonomi Daerah dan Kesejahteraan Rakyat
Oleh: Stefanus Akim
Selasa, 17 Juli 2007 gedung Nusantara II DPR RI tak seperti biasanya. Puluhan warga kubu raya, para kepala desa, tokoh masyarakat, mahasiswa, pemuda serta legislatif berkumpul di gedung milik rakyat itu. Kedatangan mereka untuk menyaksikan pemekaran Kabupaten Kubu Raya.
Pada sidang paripurna yang dipimpin Wakil ketua DPR RI, Soetardjo Guritno dan juga dihadiri Gubernur Kalbar H Usman Ja’far serta Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, 10 Fraksi di DPR RI menyatakan menerima dan mengesahkan delapan RUU pembentukan daerah otonom baru menjadi Undang-undang.
Bersama Kubu Raya disyahkan pula Kabupaten Padang Lawas (Sumut), Kabupaten Angkola Sipirok (Sumut), Manggarai Timur (NTT), Kota Tual (Maluku), Kabupaten Tana Tidung (Kaltim), Kota Serang (Banten) dan Kabupaten Pesawan (Lampung).
Kabupaten Pontianak sebagai kabupaten induk, terdiri atas 18 kecamatan, 168 desa dan 213 dusun dengan luas wilayah 8.262 kilometer persegi. Jumlah penduduk 709.933 jiwa. Sedangkan Kabupaten Kubu Raya, terdiri atas 9 kecamatan, 101 desa dan 370 dusun dengan luas 6.985,20 kilometer persegi.
Masyarakat sangat antusias menerima penetapan DPR RI tersebut. Keinginan untuk memekarkan diri sudah sejak lama dinantikan. Keinginan itu dapat dipahami, sebab selama ini untuk urusan administrasi memerlukan waktu yang panjang. Belum lagi jika masyarakat dari kecamatan-kecamatan yang belum bisa ditempuh jalan darat seperti Batu Ampar, Terentang, Kubu, Telok Pakedai, atau Kuala Mandor B. Dengan dilakukan pemekaran diharapkan memperpendek rentang kendali antara ibu kota kabupaten dan masyarakat di kecamatan-kecamatan.
“Bayangkan saja jika masyarakat dari Padang Tikar, Kecamatan Batu Ampar yang ingin mengurus surat-menyurat di Mempawah. Mereka harus turun menggunakan motor air, kemudian naik bis kota dilanjutkan dengan bis menuju Mempawah,” ujar Mustafa MS, S.Ag, politisi Partai Golkar asal Padang Tikar.
Belum lagi jika urusannya tak selesai, baik karena pejabatnya tak ada di tempat atau ada administrasi yang kurang. Maka tentu saja yang berurusan harus nginap di Mempawah dan tentu saja tambahan biaya lagi untuk biaya akomodasi.
Banyak harapan digantungkan dengan terbentuknya Kubu Raya – kabupaten yang baru dimekarkan – salah satunya fasilitas infrastruktur. Baik jalan raya, puskesmas, sekolah, jembatan dan irigasi.
Selama ini mungkin karena wilayah yang terlalu luas, kue pembangunan tak tersebar merata. Dari satu kecamatan ke kecamatan lain tak semuanya bisa dihubungi lewat jalan darat. Begitu pun tak semua kecamatan memiliki gedung SMA atau SMP. Baru dua tahun terakhir semua kecamatan memilikinya.
”Dengan pemekaran dan wilayah semakin kecil diharapkan kue pembangunan itu bisa lebih merata. Banyak sekolah, jalan, irigasi, fasilitas kesehatan dan sebagainya yang dibangun,” kata Soeharso SIP, seorang pemuda asal Kecamatan Kubu.
Sementara Ali Syech Zein, asal Jeruju Besar Kecamatan Kakap mengutarakan pemekaran memang kebutuhan mendesak bagi 9 kecamatan di Kabupaten Kubu Raya. Namun jangan sampai pemekaran ini menjadi ajang untuk bagi-bagi kekuasaan, menimbulkan korupsi, kolusi dan nepotisme. ”Pemekaran jangan sampai euforia sesaat. Masyarakat jangan lupa untuk terus mengawalnya,” kata dia.
Kini setelah Kamaruzzaman ditetapkan sebagai Penjabat Bupati diharapkan roda pemerintahan segera berjalan. Terbentuk perangkat daerah yang kelak bisa menyiapkan pemilihan bupati dan wakil bupati serta banyak lagi. Tentu saja Kamaruzzaman mampu mengemban tugas berat tersebut, sebab selama ini saat ia menjabat sebagai Asisten III Sekda Pemprov Kalbar menunjukan kinerja baik. Selain dia ada dua nama yang juga diajukan ke Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur Usman Ja`far yakni Syafruddin HM (Kepala Dispenda Kabupaten Pontianak), dan Abdul Wahab (Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Pontianak). Namu Kamaruzzaman lah yang akhirnya terpilih.
Berdasarkan kajian Pemkab Pontianak, sumber daya keuangan Kabupaten Pontianak didominasi oleh sembilan kecamatan yang akan bergabung dengan Kubu Raya. Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku tahun 2003, calon Kabupaten Kubu Raya memberi kontribusi 68,52 persen dengan nilai Rp3,528 triliun sedangkan kabupaten induk hanya 31,48 persen atau Rp1,621 triliun.
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Pontianak Rp22 miliar, sebanyak Rp10,9 miliar dari kecamatan yang tergabung dalam kabupaten induk sedangkan sisanya Kubu Raya.
Dengan adanya pemekaran, Kabupaten Pontianak terdiri dari sembilan kecamatan dengan jumlah penduduk 221.454 jiwa sementara Kubu Raya 488.479 jiwa.
Pemprov Kalbar pada APBD Perubahan 2007 menganggarkan dana sebesar Rp2,5 miliar dari total Rp15 miliar untuk Kubu Raya selama 3 tahun.
“Setelah Kabupaten Kubu Raya terbentuk, maka kepada calon pemerintahannya harus segera membuat rencana tata ruang wilayah. Perencanaan itu tidak boleh lepas dari niat awal pemekaran,” kata Asmaniar, anggota DPRD Kalbar Rabu.
Menurut salah satu legislator perempuan dari PAN ini, tata ruang itu mendesak karena dilatarbelakangi satu rencana pengembangan Sungai Raya, yang menjadi ibukota kabupaten baru tersebut. Terutama untuk wilayah Ahmad Yani II. Jalan tersebut menurutnya awalnya merupakan daerah terbuka yang menjadi resapan air. Namun, ketika terjadi pengembangan kota maka kawasan tersebut pasti akan dialihfungsikan. “Hal ini harus menjadi perhatian utama pada pemerintah Kabupaten Kubu Raya yang paling tidak dalam waktu 6 bulan ke depan, harus sudah terbentuk,” tukasnya.
Sementara itu Muda Mahendrawan, salah seorang tokoh yang berperan penting dalam pemekaran Kubu Raya, mengatakan, proses pengusulan pemekaran menjadi model secara nasional. sebab pemekaran itu diusulkan Forum Desa, bukan oleh para elit politik, birokasi maupun pengusaha.
Sementara itu Bupati Pontianak, Agus Salim sejak lama sudah mempersiapkan kabupaten induk yang akan ‘ditinggalkan’ kabupaten Kubu Raya. Salah satunya mengegolkan pelabuhan terpadu di Kuala Mempawah. Pelabuhan ini meliputi pelabuhan perikanan dan pelabuhan laut. Harapannya tentu saja, ada sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) baru yang setidaknya bisa menghidupi kabupaten induk. Ia juga menggalakkan sektor pertanian dan perkebunan di antaranya di Sungai Kunyit, Anjongan, Sungai Pinyuh, dan lainnya. Termasuk peternakan terpadu, untuk mengistilahkan pertanian yang dipadukan dengan peternakan.
Sedangkan di Kubu Raya, juga tak ditinggalkan begitu saja. Misalnya membangun Kota Terpadu Mandiri (KTM), sebuah pola transmigrasi baru di Kecamatan Terentang dan Rasau Jaya. Kemudian tentu saja membangun beberapa infrastruktur.
“Kita di DPRD tentu saja sangat mendukung program yang bertujuan menyejahterakan rakyat. Penganggaran di APBD kita arahkan untuk itu. Sebab bagi kami salah satu indikator keberhasilan suatu daerah adalah meningkatkan kesejahteraan,” kata Ketua DPRD, Rahmad Satria.
Kini setelah Kubu Raya dimekarkan, semoga kesejahteraan itu menghampiri masyarakat banyak. Baik di kabupaten induk maupun di daerah yang baru dimekarkan. Semoga...□
*Edisi Cetak Borneo Tribune 30 Desember 2007
Sudahkah APBD Berpihak Pada Rakyat
Oleh: Stefanus Akim
Sejumlah Kabupaten di Kalbar sudah menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2008. Jika terlambat maka Departemen Keuangan akan menunda mengucurkan 25 % Dana Alokasi Umum (DAU) bagi daerah yang terlambat. Sebaliknya jika paling cepat maka akan mendapat reward. Namun, sudahkan uang rakyat itu berpihak pada rakyat?
Untuk mengukurnya tentu saja ada indikator-indikator yang harus dipenuhi. Salah satunya anggaran berbasis kinerja atau performance based budget. Pemerintah Daerah diberi kewenangan untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas ekonomi dan tugas berbantuan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah sebagai pengganti Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah sebagai pengganti Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999.
Penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah didanai dari dan atas beban anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), yang merupakan dasar pengelolaan keuangan daerah dalam masa satu tahun anggaran. Dalam Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara pasal 19 (1) dan (2) menyebutkan bahwa, dalam rangka penyusunan RAPBD Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) selaku pengguna anggaran menyusun rencana kerja dan anggaran dengan pendekatan berdasarkan prestasi kerja yang akan dicapai.
Untuk dapat menyusun RAPBD berdasarkan prestasi kerja atau anggaran berbasis kinerja (ABK) diperlukan sumber daya manusia yang mampu untuk melaksanakannya.
Anggaran berbasis kinerja, meliputi dokumen anggaran, baik perencanaan maupun pelaksanaan, seperti Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja (RKA-SK), Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL), Surat Alokasi Per Satuan Kerja (SAPSK), Surat Rincian Alokasi Anggaran (SRAA) dan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). Hal ini menerapkan prinsip dasar yang harus dianut dalam anggaran berbasis kinerja.
Keluaran atau output kegiatan satuan kerja dan harga satuannya yang dicantumkan dalam semua dokumen anggaran, beberapa di antaranya ada yang tidak termasuk dalam jenis keluaran yang dihasilkan satuan kerja dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, melainkan termasuk dalam jenis masukan atau input.
Keluaran atau output kegiatan satuan kerja adalah sesuai dengan yang direncanakan dan dimuat dalam dokumen Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Satuan Kerja dalam rangka penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
Pengertian "Kegiatan" berbeda dengan "Pekerjaan", karena yang dimaksud dengan "Kegiatan" dalam sistem penganggaran adalah merupakan serangkaian tindakan yang dilaksanakan satuan kerja sesuai tugas pokoknya untuk menghasilkan keluaran yang ditentukan. Jadi dalam satu "Kegiatan" akan terdapat beberapa tindakan dan tindakan inilah yang dapat dikatakan sebagai "Pekerjaan".
Di antara daerah yang sudah menetapkan APBD adalah Kabupaten Sintang, Rabu (19/12) lalu. Bupati Sintang Milton Crosby, mengatakan bahwa sebagai tindak lanjut dari kebijakan pembangunan tahun 2007, maka kebijakan pembangunan 2008 diarahkan kepada enam hal pokok.
Pertama pengembangan dan pemanfaatan potensi usaha ekonomi kerakyatan terutama di sektor pertanian dan perkebunan. Kegiatan yang akan ditempuh antara lain diarahkan pada penyediaan bibit karet, pencetakan sawah baru, pembinaan terhadap petani serta pembangunan sarana dan prasarana pendukung pertanian dan perkebunan juga akan menjadi kegiatan prioritas.
Program kedua, percepatan pembangunan infrastruktur terutama jalan dan jembatan. Pembangunan pendidikan juga masih menjadi program prioritas. Terutama dalam program wajib belajar 9 tahun.
Dalam hal kesehatan, perbaikan gizi masih menjadi perhatian utama pemerintah kabupaten Sintang. Selanjutnya pencegahan penyakit menular serta peningkatan kualitas tenaga kesehatan serta penyediaan sarana dan prasarana pendukung layanan kesehatan kepada masyarakat.
Dalam hal pemerintahan, Milton memprogramkan peningkatan profesionalisme aparatur pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan publik. Upaya ini akan dilakukan dengan penambahan sarana dan prasarana pendukung pendukung pelayanan serta pengembangan kompetensi sesuai kebutuhan dalam pelayanan.
Program prioritas terakhir pada ABPD 2008 adalah pemberdayaan masyarakat melalui dana alokasi desa (ADD). Dalam hal ini pemerintah kabupaten Sintang akan melakukan berbagai pelatihan ketenagakerjaan, pemberdayaan usaha kecil dan menengah (UKM), penataan pedagang kaki lima dan berbagai kegiatan sektor informal lainnya.
Kabupaten Pontianak termasuk daerah yang juga menetapkan APBD paling awal, meskipun anggaran tersebut defisit Rp50,6 miliar.
Tergambar APBD dengan perincian pendapatan sebesar Rp709. 576.041.676,26, PAD Rp26.764.262.875,00, DAU Rp 636.159.610.801,26 dan pendapatan lain yang sah sebesar Rp 46.652.168.000,00. Sedangkan total belanja sebesar Rp 760.251.167.890,26 dari belanja tak langsung Rp 432.376.939.380,00 dan belanja langsung 372.874.228.510, 26. Sehingga anggaran APBD Kabupaten Pontianak tahun 2008 mengalami defisit Rp50, 6 miliar.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan Agus Sudarmansyah mengatakan, angka defisit sebesar Rp50,6 miliar tentu saja ini bukan angka kecil. Namun berawal dari niat untuk mempercepat pembangunan di Kabupaten Pontianak dan menyejahterakan masyarakat, ia menilai akan ada jalan keluar mengatasi permasalahan tersebut.
“Seperti pepatah orang bijak, setiap kesulitan adalah tantangan dan setiap tantangan adalah peluang dan setiap peluang harus dijalani dan dihadapi,” kata Agus saat menyampaikan pandangan akhir terhadap RAPBD Kabupaten Pontianak tahun 2008.
Meskipun demikian APBD tahun sebelumnya juga masih banyak mengalami catatan. “APBD 2008 telah kita sahkan, namun kita menyayangkan masih banyak APBD 2007 pekerjaannya masih terlambat. Maka APBD 2008 yang cepat disahkan ini diharapkan pekerjaan proyek fisik di dinas PU maupun dinas lainnya dan non fisik juga harus dipercepat dilaksanakan dan direalisasikan sesuai Keppres,” kata Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, Rahmad Satria.
Sedangkan Bupati Pontianak, Agus Salim, mengatakan, setelah penetapan APBD 2008, dia akan segera mempersiapkan dinas dan badan untuk melaksanakan program yang telah disusun sehingga Maret 2008 semua program telah terlaksana.
“Karena bangunan fisik dan non fisik akan menjadi perhatian serius, sehingga ke depannya dalam meningkatkan sumber daya alam maupun sumber daya manusia dapat terlaksana dengan baik sesuai aspirasi masyarakat Kabupaten Pontianak,” katanya.
Daerah tentu saja diburu waktu untuk menetapkan anggaran. Sebab jika tidak maka Departemen Keuangan akan menunda 25 % Dana Alokasi Umum (DAU) bagi daerah yang terlambat. Batas toleransi bagi daerah adalah tanggal 31 Desember, jika melewati limit waktu tersebut dianggap terlambat.
Tim Asistensi Menteri Keuangan, Dr. Edi Suratman, mengatakan, bagi pemerintah daerah yang saat ini masih sibuk berkutat dengan pembahasan RAPBD 2008. Sebelum berakhir Desember ini mereka harus sudah menyelesaikan pembahasan. Departemen Keuangan akan memberikan sanksi bagi Pemda yang gagal menuntaskan pentapan APBD-nya.
Edi mewanti-wanti semua kabupaten/kota di Kalbar untuk segera menyelesaikan pembahasan agar terhindar dari penalti dari Departemen Keuangan. “Departemen Keuangan akan menunda 25 persen DAU bagi daerah yang terlambat menuntaskan pembahasan APBD-nya. Depkeu sengaja membuat kebijakan ini agar tidak terjadi keterlambatan,” kata pengamat ekonomi Untan ini.
Keputusan untuk memberikan punishment bagi daerah yang telat membahas APBD berdasarkan rapat Tim Asistensi dan Dirjen Perimbangan Keuangan Depkeu tanggal 18 Desember 2007. Sejauh ini Depkeu telah memberikan arahan dan panduan bahkan sejak Bulan November lalu Depkeu sudah memublikasikan besaran DAU dan dana perimbangan bagi daerah-daerah, sehingga tidak ada alasan untuk menunda dan mengulur pembahasan APBD.
Ditetapkannya APBD lebih awal diharapkan sejumlah pekerjaan juga bisa dikerjakan lebih awal. Selama ini yang terjadi, APBD ditetapkan lebih awal namun pekerjaan proyek dikerjakan mendekati tutup tahun anggaran. “Pola ini dilakukan kontraktor nakal agar pekerjaannya tak mendapatkan pengawasan lebih intensif dari pengawas. Sebab waktu yang sudah pendek dan menjelang tutup buku biasanya pengawasannya juga selintas saja,” ujar Mustafa MS S.Ag, anggota DPRD Kabupaten Pontianak. □
*Edisi Cetak Borneo Tribune 30 Desember 2007
Hati Sebagai Gua Natal
Oleh: William Chang, OFM Cap*
Rombongan pemuda beransel, remaja peniup terompet, gembala-gembala, dan kawanan domba bergegas menuju palungan tempat si bayi, keturunan Raja Daud, dibaringkan. Kereta api jurusan “Betlehem” penuh sesak. Kelompok penunggang keledai muda memburu lokasi kelahiran. Panorama ini lazim muncul di kawasan pasar Napoli (Italia Selatan) jauh-jauh hari sebelum Natal.
Pembauran ukiran klasik-tradisional dan kontemporer membentuk jembatan dialog tentang misteri logos (Sabda) menjadi sarx (daging).
Alunan musik rohani membangkitkan suasana perdamaian antarmakhluk ciptaan di Padang Efrata. Manusia, hewan, makhluk surgawi membangun persaudaraan universal dan mengidungkan syair “Gloria in excelsis Deo et in terra pax hominibus”.
Gua natal sederhana yang membanjiri dunia dewasa ini lahir dari kearifan rohani seorang mistikus asal Assisi – Italia Tengah, Francesco (1181/2-1226). Kaum fransiskan abad pertengahan mendramatisasi gua keselamatan ini dengan menghadirkan pesan damai dan kesetiakawanan sosial. Suasana alam yang fascinosum dan tremendum menampilkan wajah aktor/aktris rohani utama. Sinar matahari menaklukkan kegelapan dan kedinginan dunia. Tunas pengharapan muncul dari taruk isai.
Telah berabad-abad, dari satu sisi, dunia tertarik dan tertegun pada gua-gua natal karya tangan manusia. Keindahan gua natal itu terasa kian semarak. Kedipan lampu elektronik menghidupkan suasana dalam gua. Dimensi lahiriah umumnya lebih memikat pandangan mata manusia dan melupakan dimensi internal gua-gua natal.
Namun, dari sisi lain, manusia perlu menyiapkan hati sebagai relung dialog manusia dengan Pencipta-Nya. “Ketua Panitia” perayaan kedatangan Yesus, Yohanes Pembaptis, berseru-seru di padang gurun dan meminta manusia untuk membenahi dan memperbaiki keadaan hatinya. Hati yang bengkok diluruskan, yang tinggi direndahkan, yang berjurang ditimbun. Pemanasan global, birokrasi koruptif dan konflik sosial bermula dari kekacauan disposisi hati.
Transformasi dan reformasi hati manusia mutlak dijalankan sejak sekarang. Acapkali agama menjadi “topeng manusia” yang sangat dikritik Yesus dalam ajaran tentang hipokritisme (kemunafikan). Di hadapan Pencipta tiada yang tersembunyi. Semua akan tersingkap dan terungkap.
Menjadikan hati sebagai gua natal berarti manusia diundang untuk kembali kepada kejujuran, kebenaran dan kebersihan diri sehingga hati manusia layak menjadi palungan bagi Sang Juruselamat. Inilah jalan yang perlu disiapkan sebelum perayaan misteri ilahi pada hari Natal. Selamat Natal 2007 dan Tahun Baru 2008.
* Ketua Program Pascasarjana STT Pastor Bonus
** Diterbitkan Borneo Tribune, 23 Desember 2007
Ja Dangan Si…?
Curita nian udah jadi buah beber kak urak diri’ nang tingal kak Puntianak. Banar gek ina’ curitanya ina’ bisa dibuktiatn. Mungkin hanya isu, tapi ade diri’ tele’ luas-luas memang dah manyak boh kamuda’ dara diri’ nang jadi nang bini nak banar. Lea ian curitanya...
Suatu ari ada urakng tuha kak kampokng nang nak nauan ahe-ahe. Anak daranya kuliah kak pasar – Puntianak – jak urakng dee. Mungkin karena barangkat man iman nang mepes samintara godaan manyak si anak dara koa ikut-ikutan man dangan. Ampahe gaya dangan, ia pun lea ak koa ugak.
Ia mulai’ kanal man kehidupan malam, mulai’ kanal kak diskotik, karaoke, ekstacy, sabu, hubungan bebas dan sabagainya. Marasa dah talanjur jantu’ kak dunia itapm, ia marasa idupnya nak baguna agik.
Makin ari makin nak takandali. Samintara keinginan untuk nikmati dunia malam, obat-obatan terlarang semakin kuat. Ahe daya urakng tuha nak mampu, kiriman pas-pasan untuk biaya idup sabulatn man mayar duit SPP.
Ponok curita, si anak nang cegak lea artis koa pun jadi bini piharaan urakng. Kamile lakinya palalu – ampa ja unte’ – ari koa lah atakng. Lama-lama si laki kontrak nian tadi mungkin bising ugak, masak makatn ikatn pada’ maan. Sakali-sakali lah maok makatn babotn, ikat atau manok. Ahe agik makin ari ia nele nang dara koa makin jahat, ina’ cegak agik. Lalu lah nang dara koa kana tingalatn di si laki koa tadi.
Ampeatn idup nang dara tadi dah makin nak tantu rudu. Kabutuhan makin manyak, sebab dah terbiasa jadi simpanan urakng. Akhernya jalatn satu-satunya jadi nang bini nak banar. Jam 10 sampe jam 02 malam ngayukngi urakng baduit kak karaoke. Ngarokok, nyocok beer, vodka sambil barenyah. Kaen roknya ponok kateleatn lonekng – atak – ja dangan kak tanah darat naun. Lea koa ugak bajunya. Sidi sampet...
Lama-lama ia pun dah jadi sidi. Dah nanak paduli kak omongan urakng kak kampokng. Si apak sabulatn sakali turut kak Puntianak ngawahi anak daranya. Satiap kali pulakng salalu kana bare’ duit.
Si apak nak curiga. Ia ngira anaknya karaja baik-baik maan. Ahe agik ya mikiri’ kuliah pastilah namu karaja nang baik, gaji ayak.
Saat ia pulakng kak kampokng, kamenakatnnya batanya.
”Ahe ba karaja anak kita’ koa pak udak”
Si apak pun nyahut.
”Ja Dangan si Lonte”
Rupanya ia pun ia ina’ nuan ahe nang dimaksud man kata koa.
Malam nian jam tiga dinihari. Mataku bai’ tidur, samintara dah nanak ba ide agik maok nulis ahe. Talintas kak pikiranku ontok nulisak curita nian. Tujuannya buke untuk maleceh sae pun. Tujuannya hanya sote, bahwa diri harus sama-sama marangi jukut koa, nyaga martabat urakng diri. Ade dee ja urakng tuha zaman nak pak Oevang Oeray, GP Djaong, Palaun Soeka man nang lain-lain ade ada namui urakng diri lea koa dibare ongkos pulakng kak kampokng. Ada samacam kasadaran ontok nyaga martabat bangsa dirik sama-sama. Ampeatn ari, makin luntur. Mungkin curita nian bisa jadi bahan renungan diri bersama.
Walaupun dah jam satangah ampat, tapi mataku masih baik tidur. Gajah, Jubata a...
Maling…
Maling...Maling....
Teng...Teng...teng...
Maling....Maling..
Teriakan Bapak Caca – tetangga sebelah – membuyarkan konsentrasiku. Aku yang lagi asik menikmati suguhan musik spaktakuler Trans7 yang merayakan ulang tahunnya tersentak.
Rupanya kompleks kami disatroni maling. Aku gelagapan, mau ambil cari parang tak parang. Cari clurit juga tak punya, samurai apa lagi. Pikiranku yang kacau nyambar apa saja. Palu.
”Ah maling...menganggu istirahat saja”
Kulirik jam dinding, masih pukul 22.30 WIB. ”Kok maling malam ini cepat benar. Biasanya ditas jam 00.00. Malam minggu lagi saat orang-orang biasanya bergadang karena besoknya hari libur,” batinku.
Cari senter juga tak ada. Wah kacau nih...semua tak ada. Benar-benar tak siap perang.
Ternyata tak hanya aku yang menghambur keluar. Tetangga lain juga ikut menghambar. Ada yang bawa pentungan, kelewang, samurai, mandau dan hanya tiga orang termasuk aku yang tak bawa senjata memadai.
”Dimane? Dimane” suara bersahutan
”Situ dekat jendela. Saya tuh nengok keluar, tibe-tibe ade orang ngintep,” lanjut bapak Caca dengan napas tergopoh-gopoh.
Kami, sekitar 12 orang berhamburan di lokasi yang dituju. Hasilnya nihil...yang ada hanya satu bekas tapak kaki. Sementara di tempat lain tak ada bekasnya. Tingkah tetangga macam-macam, ada yang nyenter di atas pohon, bawah kolong, parit dan seberang pagar kompleks. Namun hasilnya tetap nihil. Batang hidung pencuri tak ada. Kelebatannya pun tak ada.
Di tengah kebuntuan ada pula yang nyeletuk. ”Mungkin masok dalam tempayan”. Tutup tempayan pun diuber. Dibuka dan disenter...
”Pencuri kalo’ dah nekad maok sembuyik dalam lobang WC,” sambung yang lain.
Wah pikirku, kacau nih. Bisa-bisa semua bak toilet tempat nampung segalama macam kotoran dibuka ramai-ramai. ”Ie ada. Dulu di HM Suwignyo ade yang masok dalam lobang WC. Daripada mati kan lebeh bae masok dalam bak WC,” sambung yang lain.
Seyap....
Tak ada sahutan...
Ternyata tak satu orang pun yang membuka bak WC. Hik...hik...hik...bisa dibayangkan jika ada yang mengkomendoi untuk membuka bak WC.
Satu jam mengobok-obok sekitar kompleks hasilnya tetap nihil. Kami hanya terkekeh dan ngobrol ada saja.
Teringat hanya membawa palu aku masuk ke rumah dan mencari senjata lagi. Setelah kuraba...ya ampun palu itu pun gagangnya goyang.
Setelah keliling di dapur, lemari dan kamar akhirnya aku menemukan pisau dapur. Meskipun pisau dapur namun lebih besar. Orang biasanya menyebutnya dengan parang babi. Sebab digunakan orang-orang Cina di pasar untuk memotong daging babi.
”Lumayan,” pikirku.
Menjelang pukul 00.00 kami masih ngobrol dan duduk-duduk di atas jalan. ”Wah mandau bang Agus nih bagus. Harusnya bang Akim yang bawa, tapi bang Akim bawa parang babi jak,” tegur Bapak Caca ketawa mulai menggoga.
“Tak mestilah…” kataku tersenyum.
Mandau memang senjata yang akrab dengan suku Dayak dan diklaim sebagai senjata asli. Mungkin tetangga aneh, aku kok tak ada Mandau.
Sementara yang lain berandai-andai, jika pencurinya tertangkap maka akan diikat di tiang listrik. Besok saingnya baru lapor polisi. Sebab jika lapor ke polisi maka pencurnya akan aman dan warga tak sempat melampiskan kekesalannya.
Kemarin malam kami bergadang hingga pukul 03.00 subuh. Setelah nguap beberapa kali akhirnya serentak pulang.
teng...teng...teng....
Aku terbangun dari tidurku. Setelah kulihat jam dinding sudah pukul 09.00 pagi. Ternyata aku sukses kesiangan.
Cepat-cepat aku cuci muka dan mengeluarkan sepeda motor. Bayangan dapat muka masam dari istri sudah terbayang. Maklum istriku dinas malam di Rumah Sakit Santo Antonius (RSSA), masuk pukul 09.00 malam dan pulang pukul 07.00 pagi.
Motor kupacu. 10 menit sudah tiba di RSSA, benar saja muka masam menyambutku. ”Kami ngejar pencuri. Jadi kesiangan,” kata ku membela diri sambil senyum-senyum.
”Uh...orang dah tidok dah...kalau gitu traktir makan bubur” lanjutnya, namun degan wajah yang mulai segar.
Maling...maling....
Chocolat, Bush dan Hitler
Dua hari lalu saya mendapat dua buah buku baru kiriman Penerbit Bentang Pustaka, Yogyakarta. Masing-masing Chocolat karya Joanne Harris dan satunya lagi Bush dan Hitler karya Rh. Widada.
Tentu saja saya senang sekali, setidaknya ada semacam kewajiban membaca buku dalam minggu ini. Mumpung lagi tak ada buku baru yang saya miliki, baik berupa hadiah dari teman atau penerbit maupun sengaja dibeli.
Saya membaca sinopsis Chocolat yang merupakan buku karya sastra terjemahan di cover belakang. Novel ini merupakan kisah indah tentang cokelat dan pertentangan yang sering terjadi dalam diri kita. Kaya, cerdas, dan nakal, Chocolat merupakan santapan sastra untuk semua orang.
Vianne Rocher seorang pembuat cokelat. Cokelat yang sesungguhnya, seperti yang diminum oleh bangsa Aztec dalam ritual sakral ribuan tahun silam. Tercampur sempurna aroma cokelat, vanila, tembaga, dan kayu manis yang dipanaskan; aroma cokelat mentah dan tanah Amerika, aroma harum damar dari hutan tadah hujan.
Bagi Lansquenet-sous- Tannes yang bersuasana muram dan diliputi kepalsuan, toko cokelat La Céleste Praline menjadi sesuatu yang asing, sulit diterima. Namun, tidak butuh lama bagi toko ini untuk dicintai penduduk. Ramuan cokelat Vianne mampu membangkitkan energi kejujuran dari dalam diri, dan La Céleste Praline menjadi ruang tempat rahasia dibisikkan, kegelisahan diungkapkan, dan mimpi untuk diuji.
Buku ini juga mendapat banyak sekali pujian. Diantaranya:
“Benar-benar luar biasa … hebat dalam cerita, wawasan dan humor, juga gaya penulisannya.”
—Literary Review
“Novel yang memikat dan imajinatif.”
— Woman and Home
“Dongeng tentang cokelat yang luar biasa dan memikat.”
—Guardian
“Kisah yang sangat orisinal.”
—Sunday Times
“Sangat menggoda … mengaduk-aduk perasaan ….”
—Observer
Chocolat yang berukuran 13×20,5 cm itu dibanderol Rp49.500,00. Sementara buku Bush & Hitler dengan ukuran 11,5×17,5 cm dibanderol Rp24 ribu.
Dibagian sinopsis buku Bush & Hitler disebutkan, personifikasi Hitler pada diri pemimpin yang tidak disukai Amerika selalu menarik untuk diperhatikan. Ketika pecah Perang Teluk, Saddam menjadi bulan-bulanan media yang menganggapnya Hitler versi Timur Tengah. Kemudian, cap Hitler pun sempat mampir pada Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, karena meragukan orisinalitas data tentang holocaust.
Ironisnya, dalam konteks invasi terhadap Irak, cap buruk Hitler itu justru berbalik kepada Bush Jr sendiri, yang sebagian besar dilakukan oleh orang Amerika melalui internet. Sebuah situs bahkan mengabarkan secara sekaligus 31 kesamaan George W Bush dengan Hitler. Inilah buku yang mengupas tuntas kelihaian keluarga Bush dalam memperalat orang-orang di sekitarnya agar bisa maju menjadi pemimpin sebuah bangsa digdaya bernama Amerika.
Ah...tak sabar saya untuk segera menyelesaikan bacaan ini...
Pak Ugie dan Mas ASM
Tiga minggu sebelumnya saya juga menerima kiriman buku dari A.Safril Mubah. Seorang dosen jurusan Ilmu Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Saya belum pernah bertatap muka dengan ASM – begitu dia menyebut dirinya pada akhir SMS dan milis Penulis Lepas.
Buku yang ditulis ASM berjudul Menguak Neokons; Menyingkap Agenda Terselubung Amerika Dalam Memerangi Terorisme. Buku yang diterbitkan Pustaka Pelajar tersebut dicetak Oktober 2007 dengan jumlah xxii + 270 halaman.
Perkenalan kami hanya lewat milis dan email. Saya kemudian menawarakan diri untuk meresensi bukunya. Responnya luas biasa, hanya dalam hitungan jam mas ASM langsung menyatakan akan mengirimkan buku tersebut. Tentu saja ini surprise buat saya.
Kini buku tersebut sudah saya resensi dan terbit di Harian Borneo Tribune tanggal 9 Desember halaman 4 rubrik Bookclub. Resensinya juga saya publikasikan di salah satu blog yang saya kelola; Pencinta Buku.
Beberapa hari lalu hal yang sama terjadi antara saya dengan Pak Ugie dari Yogyakarta. Hari-hari berikut saya menunggu kiriman buku dari beliau. Lewat blognya saya tahu Eko Sugiarto – begitu nama lengkapnya – adalah seorang yang sangat produktif menulis. Mulai buku fiksi hingga non fiksi.
Saat saya mengunjungi blognya saya menemukan sebuah kata-kata yang sederhana namun menyentuh. Bunyinya sebagai berikut:
Dokumentasi Karya Eko Sugiarto
Selamat datang Saudaraku. Selamat bersua dengan salah seorang anak manusia yang punya cita-cita mewarnai dunia dengan tinta dan cinta. Di sini, Anda bisa menengok dokumentasi karya yang kuhasilkan. Semoga dokumentasi ini bisa memberi inspirasi. Sekali lagi, selamat datang, selamat bersua, dan terima kasih atas kunjungan Anda.
Saya pikir kedua orang ini adalah penulis-penulis rendah hati dan sangat welcome dengan siapapun. Selamat menorehkan tinta dan terus berkarya. Selama ini cukup banyak penerbit, pengarang dan teman-teman baik di Kalbar maupun di luar yang berbaik hati mengirimi saya buku untuk dibaca. Tentu saja saya sangat berterima kasih banyak untuk itu.□
Manajemen Keredaksian*
Oleh: Stefanus Akim**
Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.
Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
Sementara itu, Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal; dalam berbagai bidang seperti industri, pendidikan, kesehatan, bisnis, finansial dan sebagainya. Dengan kata lain efektif menyangkut tujuan dan efisien menyangkut cara dan lamanya suatu proses mencapai tujuan tersebut.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI: 553, 1990) menyebutkan, manajemen adalah proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mecapai sasaran.
Bagaimana Menerapkan Kebijakan dan Strategi
1. Semua kebijakan harus didiskusikan dengan semua personel manajerial dan staf.
2. Manajer harus mengerti dimana dan bagaimana mereka menerapkannya.
3. Rencana sebuah tindakan harus diberitahukan pada setiap departemen.
4. Kebijakan dan strategi harus diperiksa ulang secara berkala.
5. Perencanaan cadangan harus dipikirkan dalam kasus perubahan.
Fungi Manajemen
Manajemen beroperasi melalui bermacam fungsi, biasanya digolongkan pada perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan atau motivasi dan pengaturan.
1. Perencanaan: memutuskan apa yang harus terjadi esok hari dan seterusnya dan membuat rencana untuk dilaksanakan.
2. Pengorganisasian: membuat penggunaan maksimal dari sumberdaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan rencana dengan baik.
3. Leading/Kepemimpinan dan Motivasi: memakai kemampuan di area ini untuk membuat yang lain mengambil peran dengan efektif dalam mencapai suatu rencana
4. Pengendalian: monitoting – memantau kemajuan rencana, yang mungkin membutuhkan perubahan tergantung apa yang terjadi
Tingkatan Manajemen Keredaksian
1. Pimpinan Redaksi
Merupakan manajemen tingkat atas. Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi keredaksian secara umum dan mengarahkan jalannya proses redaksi.
2. Middle management atau manajemen tingkat menengah bertugas sebagai penghubung antara manajemen puncak dan manajemen lini pertama, misalnya Wakil Pimpinan Redaksi atau Redaktur Pelaksana.
3. Lower management atau manejemen lini pertama (first-line management) adalah manajemen yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional. Manajemen ini dikenal pula dengan istilah manajemen operasional. Umumnya para redaktur halaman atau redaktur desk. Ada khusus halaman ekonomi, politik, pendidikan, kriminal, hukum dst.
Manajemen Mengandung Lima Fungsi:
1. perencanaan
2. pengorganisasian
3. kepemimpinan
4. koordinasi
5. pengaturan
Manajemen Keredaksian
Manajemen keredaksian dapat diartikan proses antar orang yang merupakan satu kesatuan secara efektif dalam sebuah organisasi media massa untuk mencapai tujuan atau sasaran. Manajemen keredaksian adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, kompensasi, integrasi dan pemeliharaan orang-orang dengan tujuan membantu mencapai tujuan organisasi (pers), individual dan masyarakat.
Paling penting adalah bagaimana individu-individu yang terlibat dalam organisasi harus mampu terlebih dahulu memanajemen pribadinya masing-masing. Manajemen pribadi tersebut meliputi beberapa hal antara lain: perencanaan kegiatan, pengorganisasian kegiatan, pelaksanaan kegiatan, evaluasi kegiatan dan pengawasan kegiatan dengan pemanfaatan waktu seefektif dan seefisien mungkin.
Bila tiap individu di dalam organisasi menyadari betul akan posisi masing-masing dengan job description (deskripsi tugas) yang jelas dan tegas, maka perencanaan akan mudah dibangun dan diterapkan.
Ada dua bagian besar sebuah penerbitan pers atau media massa: Bagian Redaksi (Editor Department) dan Bagian Pemasaran atau Bagian Usaha (Business Department). Bagian Redaksi dipimpin oleh Pemimpin Redaksi. Bagian Pemasaran dipimpin olen Manajer Pemasaran atau Pemimpin Usaha. Di atas keduanya adalah Pemimpin Umum (General Manager). Ada juga Pemimpin Umum yang merangkap Pemimpin Redaksi.
Bagian Redaksi tugasnya meliput, menyusun, menulis, atau menyajikan informasi berupa berita, opini, atau feature. Orang-orangnya disebut wartawan. Redaksi merupakan merupakan sisi ideal sebuah media atau penerbitan pers yang menjalankan visi, misi, atau idealisme media.
Bagian Redaksi dikepalai oleh seorang Pemimpin Redaksi. Di bawah Pemred biasanya ada Wakil Pemred yang bertugas sebagai pelaksana tugas dan penanggungjawab sehari-hari di bagian redaksi.
Pemred/Wapemred membawahi seorang atau lebih Redaktur Pelaksana yang mengkoordinasi para Redaktur (Editor), Koordinator Reporter atau Koordinator Liputan (jika diperlukan), para Reporter dan Fotografer, Koresponden, dan Kontributor. Termasuk Kontributor adalah para penulis lepas (artikel) dan kolumnis.
Di Bagian Redaksi ada pula yang disebut Dewan Redaksi atau Penasihat Redaksi. Biasanya terdiri dari Pemred, Wapemred, Redpel, Pemimpin Usaha, dan orang-orang yang dipilih menjadi penasihat bidang keredaksian.
Ada pula yang disebut Staf Ahli atau Redaktur Ahli, yakni orang-orang yang memiliki keahlian di bidang keilmuwan tertentu yang sewaktu-waktu masukan atau pendapatnya sangat dibutuhkan redaksi untuk kepentingan pemberitaan atau analisis berita.
Bagian lain yang terkait dengan bidang keredaksian adalah Redaktur Pracetak yang membidangi tugas Desain Grafis (Setting, Lay Out, dan Artistik) serta Perpustakaan dan Dokumentasi. Dalam hal tertentu, bagian Penelitian dan Pengembangan (Litbang) dapat masuk ke bagian Redaksi.
Tugas
1. Pemimpin Umum (General Manager)
Ia bertanggung jawab atas keseluruhan jalannya penerbitan pers, baik ke dalam maupun ke luar. Ia dapat melimpahkan pertanggungjawabannya terhadap hukum kepada Pemimpin Redaksi sepanjang menyangkut isi penerbitan (redaksional) dan kepada Pemimpin Usaha sepanjang menyangkut pengusahaan penerbitan.
2. Pemimpin Redaksi
Pemimpin Redaksi (Editor in Chief) bertanggung jawab terhadap mekanisme dan aktivitas kerja keredaksian sehari-hari. Ia harus mengawasi isi seluruh rubrik media massa yang dipimpinnya. Di suratkabar mana pun, Pemimpin Redaksi menetapkan kebijakan dan mengawasi seluruh kegiatan redaksional. Ia bertindak sebagai jenderal atau komandan yang perintah atau kebijakannya harus dipatuhi bawahannya. Kewenangan itu dimiliki katena ia harus bertanggung jawab jika pemberitaan medianya ?digugat? pihak lain.
Pemimpin Redaksi juga bertanggung jawab atas penulisan dan isi Tajuk rencana (Editorial) yang merupakan opini redaksi (Desk opinion). Jika Pemred berhalangan menulisnya, lazim pula tajuk dibuat oleh Redaktur Pelaksana, salah seorang anggota Dewan Redaksi, salah seorang Redaktur, bahkan seorang Reporter atau siapa pun ? dengan seizin dan sepengetahuan Pemimpin Redaksi? yang mampu menulisnya dengan menyuarakan pendapat korannya mengenai suatu masalah aktual.
3. Dewan Redaksi
Dewan Redaksi biasanya beranggotakan Pemimpin Umum, Pemimpin Redaksi dan Wakilnya, Redaktur Pelaksana, dan orang-orang yang dipandang kompeten menjadi penasihat bagian redaksi. Dewan Redaksi bertugas memberi masukan kepada jajaran redaksi dalam melaksanakan pekerjaan redaksional. Dewan Redaksi pula yang mengatasi permasalahan penting redaksional, misalnya menyangkut berita yang sangat sensitif atau sesuai-tidaknya berita yang dibuat tersebut dengan visi dan misi penerbitan yang sudah disepakati.
4. Redaktur Pelaksana
Di bawah Pemred biasanya ada Redaktur Pelaksana (Managing Editor). Tanggung jawabnya hampir sama dengan Pemred/Wapemred, namun lebih bersifat teknis. Dialah yang memimpin langsung aktivitas peliputan dan pembuatan berita oleh para reporter dan editor.
5. Redaktur
Redaktur (editor) sebuah penerbitan pers biasanya lebih dari satu. Tugas utamanya adalah melakukan editing atau penyuntingan, yakni aktivitas penyeleksian dan perbaikan naskah yang akan dimuat atau disiarkan. Di internal redaksi, mereka disebut Redaktur Desk (Desk Editor), Redaktur Bidang, atau Redaktur Halaman karena bertanggung jawab penuh atas isi rubrik tertentu dan editingnya. Seorang redaktur biasanya menangani satu rubrik, misalnya rubrik ekonomi, luar negeri, olahraga, dsb.
6. Redaktur Pracetak
Setingkat dengan Redaktur/Editor adalah Redaktur Pracetak atau Redaktur Artistik. Ia bertanggung jawab menangani? Naskah Siap Cetak? (All In Hand/All Up) dari para redaktur, yaitu semua naskah berita yang sudah diturunkan ke percetakan dan sudah diset bersih, desain cover dan perwajahan (tataletak, lay out, artistik), dan hal-ihwal sebelum koran dicetak.
Bagian lain di yang berada di bawah koordinasi Redaktur Pracetak adalah Setter atau juruketik naskah. Ia bertugas mengetik naskah yang akan dimuat. Ada pula Korektor yang bertugas mengoreksi (membetulkan) kesalahan ketik pada naskah yang siap cetak.
7. Reporter
Di bawah para editor adalah para Reporter. Mereka merupakan? prajurit? di bagian redaksi. Mencari berita lalu membuat atau menyusunnya, merupakan tugas pokoknya.
8. Fotografer
Fotografer (wartawan foto atau juru potret) tugasnya mengambil gambar peristiwa atau objek tertentu yang bernilai berita atau untuk melengkapi tulisan berita yang dibuat wartawan tulis. Ia merupakan mitra kerja yang setaraf dengan wartawan tulisan (reporter).
Jika tugas wartawan tulis menghasilkan karya jurnalistik berupa tulisan berita, opini, atau feature, maka fotografer menghasilkan Foto Jurnalistik (Journalistic Photography, Photographic Communications). Fotografer menyampaikan informasi atau pesan melalui gambar yang ia potret. Fungsi foto jurnalistik antara lain menginformasikan (to inform), meyakinkan (to persuade), dan menghibur (to entertain).
9. Koresponden
Selain reporter, media massa biasanya memiliki pula Koresponden (correspondent) atau wartawan daerah, yaitu wartawan yang ditempatkan di negara lain atau di kota lain (daerah), di luar wilayah di mana media massanya berpusat.
10. Kontributor
Kontributur atau penyumbang naskah/tulisan secara struktural tidak tercantum dalam struktur organisasi redaksi. Ia terlibat di bagian redaksi secara fungsional. Termasuk kontributor adalah para penulis artikel, kolomnis, dan karikaturis. Para sastrawan juga menjadi kontributor ketika mereka mengirimkan karya sastranya (puisi, cerpen, esei) ke sebuah media massa.
Wartawan Lepas (Freelance Journalist) juga termasuk kontributor. Wartawan Lepas adalah wartawan yang tidak terikat pada media massa tertentu, sehingga bebas mengirimkan berita untuk dimuat di media mana saja, dan menerima honorarium atas tulisannya yang dimuat.
Termasuk kontributor adalah Wartawan Pembantu (Stringer). Ia bekerja untuk sebuah perusahaan pers, namun tidak menjadi karyawan tetap perusahaan tersebut. Ia menerima honorarium atas tulisan yang dikirim atau dimuat.
11. Bidang Pendukung Redaksi
Bagian yang tak kalah pentingnya untuk membantu kelancaran kerja redaksi adalah bagian Perpustakaan dan Dokumentasi serta bagian Penelitian dan Pengembangan (Litbang). Litbang memantau perkembangan sebuah penerbitan, survei pembaca, dan memberikan masukan-masukan bagi pengembangan redaksional dan bagian lainnya, termasuk pembinaan dan pengembangan kualitas sumber daya manusia
12. Bagian Usaha (Business Department)
Bertugas menyebarluaskan media massa, yakni melakukan pemasaran (marketing) atau penjualan (saling) media massa. Bagian ini merupakan sisi komersial meliputi sirkulasi/distribusi, iklan, dan promosi.
Biasanya, bagian pemasaran dipimpin oleh seorang
Pemimpin Perusahaan atau seorang Manajer Pemasaran (Marketing Manager) yang membawahkan Manajer Sirkulasi, Manajer Iklan, dan Manajer Promosi.
Prinsip Dasar Sistem Pekerjaan Kewartawan (GEDE)
1. News Gathering. Hal ini adalah proses awal dari sistem pemberitaan, yakni tahapan satu organisasi media massa yang diwakili wartawannya mulai mengumpulkan berita.
2. News Editing. Hal ini adalah proses lanjutan dari sistem pemberitaan, yakni tahapan satu organisasi media massa yang diwakili oleh para redaktur melakukan penyuntingan berita.
3. News Distributing. Hal ini adalah proses akhir dari sistem pemberitan, yakni tahapan satu organisasi media massa menyebarkan berita kepada publiknya.
4. News Evaluating. Hal ini banyak berkaitan dengan sistem media massa yang senantiasa berupaya mengembangkan mutu -bukan hanya jumlah-beritanya, sehingga menerapkan pola analisa isi (contents analysist) yang biasanya dilakukan oleh satu unit/divisi khusus dalam manajemen keredaksian. Dari tahapan evaluasi tersebut, maka media massa berupaya pula mengadakan perbaikan mutu isi karya jurnalistiknya melalui “editorial clinic” dan pendidikan berkelanjutan (continuing education).
Manjemen sebuah keredaksian pada dasarnya dibuat berdasarkan kebutuhan institusi pers yang bersangkutan. Untuk sebuah penerbitan koordinator liputan penting, namun bagi yang lain tidak. Begitu juga sebaliknya.
Tujuan utamanya bagaimana agar institusi keredaksian bisa berjalan dengan baik dan sesuai dengan perencanaan.
Bagaimana manajemen keredaksian Anda? Selanjutnya terserah Anda! ☼
* Pelatihan Jurnalistik Mahasiswa MIPA, 9 Desember 2007
** Redaktur Borneo Tribune
*** Sumber:
1. http://muhabduh.multiply.com/reviews/item/3
2. http://stefanuskim.blogspot.com
3. http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen
4. Vedemakum Wartawan, Reportase Dasar KPG 1997
5. Sembilan Elemen Jurnalisme: Bill Kovach & Tom Rosenstial.
6. Seandainya Saya Wartawan Tempo: pengantar Goenawan Mohamad; ISAI dan Yayasan Alumni Tempo 1997.
7. Jurnalisme Dasar: Luwi Ishwara; Penerbit Buku Kompas, Desember 2005
8. Penulis yang Sukses: Wilson Nadeak; Sinar Baru Bandung 1983.
9. Jurnalisme Sastrawi, Editor Andreas Harsono & Budi Setiono, Yayasan Pantau Oktober 2005.
10. Reportase Investigasi: Menelisik Lorong Gelap, Dadi Sumaatmadja, LaTofi Enterprise April 2005.
11. Bagaimana Meliput dan Menulis Berita untuk Media Massa: Ashadi Siregar dkk, Kanisius 1999.
Respon Anda
Papan pesan CBox ini pertama kali saya pasang 13 September 2007. Tujuannya tentu saja untuk berinteraksi dengan teman, sesama blogger, atau mereka yang kesasar ke sini. Dalam perkembangannya cukup banyak respon yang masuk.
Di datanya CBox disebutkan, created 74 days ago
views: 3,248, views/day: 44, posts: 163, posts/day: 2. Artinya kurang lebih dibuat 74 hari lalu: Dikunjungi 3,248 orang, rata-rata pengunjung 44 orang setiap harinya, komentar yang diposting ada 163, rata-rata 3 komentar setiap harinya.
Responnya beragam. Mulai dari say hello, pujian, kritik, minta link balik, minta bantu buat pernak-pernik blok, sekedar numpang baca, keprihatinan dan lain-lain. Dikomentari teman se-kantor, teman jauh ada yang dari Flores, Tanggerang dan Surabaya, Batam Jakarta serta tempat lain, adik kelas alumni di Seminari hingga teman se kost. Bahkan ada juga yang coba ’mempengaruhi’ untuk memilih salah satu calon dalam pemilihan gubernur 15 November lalu. Semuanya tentu sah-sah saja, sebab jika tak ingin dikomentari orang jangan membuka fasilitas papan pesan, begitu saya menyebutnya.
Saya merasa interaksi sosial yang akrab terbangun dengan baik, meskipun lewat dunia maya. Dan, ini lah salah fungsi lain blok yang manfaatnya saya rasakan cukup besar.
Beberapa waktu lalu saya misalnya dikunjungi dan dikomentari oleh teman se-kost waktu masih kuliah dulu. Hampir empat tahun tak bertemu, jadilah ini sebagai ajang silaturahmi. Akhirnya obrolan dilanjutkan dengan Yahoo Masangger atau chatting via Gmail.
Awalnya saya tak tertarik untuk membuat papan pesan ini. Saya pikir semak – bahasa Pontianak yang artinya ribet. Dari awal saya suka tampilan yang simple dan tak banyak pernak-pernik, sehingga yang ditampilkan di blok ini pun yang dianggap sangat perlu. Godaan untuk menganggti template dan memasang pernak-pernik memang datang setiap saat. Apalagi di dunia blog yang maha luas ini semua tersedia.
Akhirnya lewat kesempatan ini terima kasih sebanyak-banyaknya kepada semua yang telah mengunjungi serta meninggalkan jejak di blok ini. Jangan bosan-bosan mengkritik, berikan saran atau sejenisnya. Papan pesan ini khusus yang ada di Cbox, sementara ada juga komen yang langsung di tubuh tulisan. Baik itu di blog dengan tema personal, news atau berita dan pencinta buku.
Tak bermaksud narsis-narsisan, berikut respon Anda ikut saya tampilkan sebagai salah satu bentuk penghargaan:
_________________________________________________
nurdinsuhendar
memasuki dunia krier, maka kiprah sarjana Unisba terpandu semangat moralitas sehingga menjadi profesional berakhlak mulia,” katanya. 25 Nov 07 10:58
203.222.198.112
nurdinsuhendar
Sebagai sarjana Unisba, kata Ustadz Miftah, harus memiliki nilai plus yaitu kekuatan akademik dipandu semangat spiritual yang bersumber dari nilai-nilai agama.” Jika 25 Nov 07 10:58
203.222.198.112
nurdinsuhendar
pengangguran terdidik adalah diantara pemandangan nyata lemahnya kreativitas. Kecerdasan intelektual yang menjadi produk penting pendidikan formal bukan satu-satunya jaminan meraih sukses,” katanya. 25 Nov 07 10:58
203.222.198.112
nurdinsuhendar
Di samping itu, Ustadz Miftah juga mewanti-wanti munculnya fenomena kebodohan dikalangan kaum terdidik akibat lebih mementingkan kecerdasan intelektual.” Makin bertambahnya 25 Nov 07 10:58
203.222.198.112
nurdinsuhendar
pendidikan.” Anggaran pendidikan 20 persen sesuai dengan amanat UUD tak pernah kunjung tiba, sedangkan kemampuan masyarakat semakin menurun. Fasilitas pendidikan jug makin rusak,” ujarnya. 25 Nov 07 10:57
203.222.198.112
nurdinsuhendar
Ustadz Miftah merasa prihatin dengan kondisi pendidikan Indonesia yang tampak semakin jauh meninggalkan masyarakatnya sehingga banyak warga tak menikmati 25 Nov 07 10:57
203.222.198.112
nurdinsuhendar
ensiklopedia paling lengkap untuk memperoleh ilmu. Mari kita baca khazanah yang sarat makna sehingga bisa mendapatkan hikmahnya,” katanya. 25 Nov 07 10:57
203.222.198.112
nurdinsuhendar
Ilmu, kat Ustadz Miftah, bukan semata-mata hasil produk pendidikan formal dan perguruan tinggi. Dua lembaga itu bukan satu-satunya jlan memperoleh ilmu.” Masyarakat adalah 25 Nov 07 10:57
203.222.198.112
nurdinsuhendar
dengan gambaran ideal yang terekam dalam pikiran seorang akademisi. Untuk itu, perlu upaya membedah ilmu, membuka cakrawala, mengembangkan wawasan, dan mempertajam analisis menghadapi masalah kehidupa 25 Nov 07 10:57
203.222.198.112
nurdinsuhendar
Menurut Ustadz Miftah, tantangan sarjana dalam kehidupan nyata belum tentu menggambarkan kondisi ideal seperti saat kuliah. “Kehidupan sering berbeda bahkan bertentangan 25 Nov 07 10:56
203.222.198.112
nurdinsuhendar
Kehidupan merupakan “Buku Raksasa” dan khazanah yang perlu dibedah oleh lulusan perguruan tinggi. Selain itu, lulusan perguruan tinggi juga perlu mewaspadai penyakit kebodohan dikalangan kaum terdidik 25 Nov 07 10:56
203.222.198.112
nurdinsuhendar
disekeliling mereka, intinya mereka sudah siap bila terjun ke masyarakat. 25 Nov 07 10:55
203.222.198.112
nurdinsuhendar
mengena terhadap para pelajar, karena bukan hanya belajar tapi merekapun harus dapat pendidikan diluar dari pendidikan itu, karena jika mereka lulus mereka akan berhadapan dunia nyata yang ada 25 Nov 07 10:55
203.222.198.112
nurdinsuhendar
dari pertama saya sudah mengutarakan idea saya pada Pa Nur Iskandar tentang di sediakannya halaman untuk gerbang sekolah, karena dengan adanya halaman itu kita bisa melihat pendidikan apakah sudah 25 Nov 07 10:53
203.222.198.112
nurdinsuhendar
intensif dalam pemakaian kondom tersebut, dan bisa menjaga dari penularan penyakit AIDS 25 Nov 07 10:51
203.222.198.112
nurdinsuhendar
untuk masalah kondom itu yang perlu diperhatikan, sebab menyangkut kesehatan karena sekarang orang bila ingin jajan di luar takut akan penyebaran penyakit AIDS, dan perlu adanya penyuluhan lebih 25 Nov 07 10:50
203.222.198.112
nurdinsuhendar
kalau masalah hak suara di kalangan mahasiswa pasti dia me3ndukung pada balon yg mempunyai pemikiran tentang kedepannya pendidikan dimana apakah daerah bisa go internasional untuk pertukaran pelajaran 25 Nov 07 10:48
203.222.198.112
nurdinsuhendar
terus kapan kita ngobrol tentang intertainment lagi? dan hari ini film yang akan tayang apaan bang? 25 Nov 07 10:46
203.222.198.112
nurdinsuhendar
bang bagai mana kabar disana? dan lagi ngapai sekarang? apa terkendali or kacauuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu 25 Nov 07 10:45
203.222.198.112
nurdinsuhendar
bang lagi ngapain sekarang situasi disana bagaimana? terkendali apa kacauuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu 25 Nov 07 10:45
203.222.198.112
Odops
Halo bang, salam kenal aja. Sekarang di Jogja sedang berlanggsung Gawai Adat Dayak yang diprakarsai mahasiswa Kalimantan di Jogja. Trims udah mampir ke blog q. Salam Borneo 24 Nov 07 13:08
117.20.50.3
yauma
masih mengambang nggak??? 23 Nov 07 12:25
203.222.198.112
yauma
abang.... 23 Nov 07 12:25
203.222.198.112
dasir
siang, salam kenal... 23 Nov 07 11:22
222.124.130.172
afrid
lagi OL ya mas, main game yukk ditempat aq. :) 23 Nov 07 07:35
203.190.41.10
afrid
lam kenal ya :) 22 Nov 07 22:27
202.173.16.67
Radians
Bg, tlg tanya Bg Mering..apasaja yg hrs km siapkan u/ diklat jurnalistik?? scptnya link keBlog sy..dan kirim lewat email : cheatter07@gmail.com 22 Nov 07 17:18
125.160.92.7
nurdinsuhendar
bang jadi ga didin nonton geratis di A Yani Mall, didin nunggu kabar dari abang? SMS ke 085252478801 terima kasih 21 Nov 07 10:54
203.222.198.112
hendi chandra
Kim tulisanmu tentang sawit sangat bagus...bravo kawan 17 Nov 07 18:22
203.222.198.112
aan
Bravo cornelis !!!!!!!!!!1 17 Nov 07 12:45
125.160.217.55
iman_n
Hmmm :roll: ...salut! Terus berkarya ya... 14 Nov 07 23:07
125.160.97.168
Diana
Salam kenal dari Semarang.. Yang ingin mulai berbisnis silakan klik di www.synergy.2freedom.com :cool: 12 Nov 07 17:35
125.163.137.91
biznizoke
met kenal mas. kunjungan pertama 12 Nov 07 16:45
125.160.83.75
akim
OK All. Trims responnya. tuker link ya...salam 12 Nov 07 16:10
203.222.198.112
Adam
maksud saya alamat emailnya... 12 Nov 07 15:01
125.160.92.150
Adam
bang akim krm emailnya dunk ke nmr 081345279003... 12 Nov 07 15:00
125.160.92.150
Iman SaiAw
halo bang, saya orang baru neh boleh gabung ga? iya wacana tentang hal pilih mahasiswa asal kalbar yang di rantau harus terus digulirkan.jangan sampai terputus. masa depan ditentukan dari sekarang. 12 Nov 07 11:07
202.65.114.148
Vini Vidi Vici
Numpang tenar pak 12 Nov 07 00:37
60.253.118.21
nanang
Bang, mengenai hak pilih mahasiswa asal daerah udahpernah saya tulis di blog saya... Coba liat... 11 Nov 07 20:27
125.160.93.24
armier
blogwalking 11 Nov 07 15:10
60.50.38.94
frans
thanks, tuk segala usaha dan kebaikannya. 11 Nov 07 10:05
61.94.195.21
akim
to Supriyadi. Nt bisa kontak & order bang Yusriadi di Borneo Tribune atau Fahmi Ichwan di STAIN 10 Nov 07 19:35
203.222.198.112
Supriadi
Hallo bang... Mau nanya niH.. buku terbitan Tribune dimana bisa didapat? Thanks 10 Nov 07 17:24
125.160.92.189
akim
oiiiii juga 10 Nov 07 16:46
203.222.198.112
nanang
oooooo.... 10 Nov 07 15:00
125.160.92.126
akim
siap! cincai-cincai jak 09 Nov 07 20:46
203.222.198.112
pedhet
salamkenal. pak, saya buat agregat blog pontianak di pontianak.hernawan.com 09 Nov 07 16:39
125.160.81.68
nurdinsuhendar
bang kenapa superman ga sodaraan ama suparman? 09 Nov 07 15:49
203.222.198.112
nurdinsuhendar
bang kenapa pohon toge tasnya merunduk? 09 Nov 07 15:43
203.222.198.112
nurdinsuhendar
bang kapan bisa nonton di A Yani Mall 21saya mau nonton ama teman2 di bogor 09 Nov 07 15:29
203.222.198.112
akim
Eh, NT nang ape kabar? Ndak ade yg nanya organisasi blog di Kalbar tuh 08 Nov 07 18:17
203.222.198.112
nanang
Ape die bang.... 08 Nov 07 18:07
125.160.92.126
akim
Ada. namanya Borneobloggercommunity.blogspot.com. Gabung lah 08 Nov 07 15:48
203.222.198.112
Iman SaiAw
halo... blogger asal kalbar, pa kabar. kabarnya dah banyak ya blogger dari kalbar, moga2 tetap exsis. trus dah ada blum wadah blogger kal-bar? 08 Nov 07 14:08
202.65.114.148
aan
aku ada minjawat sedikit tulisan, mengenai pilkada kalbar kita bisa telek kablog kami, aku mau kirim lewat email inak cukup kapanyangan 06 Nov 07 16:46
125.160.131.234
pay
tq informasinya bos. nanti aku cari bukunya. salam buat yang lain. 06 Nov 07 12:29
125.160.92.227
boedy
BOLEH.. sangat sangat Setuju 05 Nov 07 15:09
125.160.92.197
Arisan Internet Terbesar
Mari bergabung ke Arisan Internet Terbesar.Mudah,murah,tak perlu cari anggota.Sistem bekerja sendiri.Klik saja http://www.arisan-10.biz/?id=11243. 05 Nov 07 12:58
203.130.201.215
nanang
Sorry saya baru malam ni buka blog saye? besok apa 01 Nov 07 21:09
125.160.93.24
nanang
ade ape bang? 01 Nov 07 21:08
125.160.93.24
pahrian
Kim.. tanya lah... aku liat2 kawan awak si miank kok nulis tentang Akil-Mercer teros.. Mang die masok TS pasangan itu ke? 01 Nov 07 10:27
202.95.130.172
Indo Problogger
dah dilink back.. thx 01 Nov 07 00:53
202.152.172.3
akim
Trims kunjungannya. main kak rumahlah, kadek kami karaja dibaba samua kadang ditingalatn... 31 Oct 07 21:37
69.88.3.105
F@$
dah gamok sidi kao ampeatn. dah lea bantut..., le mae khabar benet ... gamok ge ina...? sae nang nyaga anaknyu kade kita batugas...? 31 Oct 07 12:16
203.83.31.228
F@$
Kim salam uga ka Agus boh... masih ingat ge waktu diri ka lantai dua kos ka Tanjung harapan dee. anaknya dah sakolah kalas sangae ampeatn ? salam ka benet boh. dari kak Dewi... 31 Oct 07 12:14
203.83.31.228
F@$
kim. ingat boh. pilgub nae pilih no. 4. Cornlie sandjaya, basatu diri manang. repo aku nele kita ka koran borneo tribune koa bisa muat berita nang seimbang, jadi nana pro ka salah satu calon. hidup BT 31 Oct 07 12:12
203.83.31.228
akim
Bung Nainggolan, aku udah lihat blognya.Nice..PTK dimana bung? 30 Oct 07 18:58
69.88.3.105
akim
Boedy, kao kak mae ampeatn? rindu ugak batamuak man kao...diri manjuat web NYK ana. Ampahe? 30 Oct 07 18:56
69.88.3.105
Nainggolan
Bravo Bung, maju terus! 30 Oct 07 15:20
222.124.11.154
boedy
mile diri reuni beb...NYK 30 Oct 07 10:09
125.160.92.197
aan
sori bang berita dikarmel inak aku krm di imel kitak, soalnya kegiatannya inak manyak, aku ada bwt diblog aku aja thanks 29 Oct 07 20:00
125.160.130.60
pujangga78
salam kenal utk bang akim, kalo ada wktu visit blog saya ya www.pujangga78.blogspot.com 27 Oct 07 15:15
202.152.172.3
akim
koalah makatn babotn man ukoi kak pangsuma maan. ha ha ha 26 Oct 07 18:25
69.88.3.105
Boedy
Tambah Gamok kita yukng.....!!!! 26 Oct 07 15:46
125.160.92.197
akim
buka situs://http:pantau.or.id...sebagian situsnya ada di link aku 25 Oct 07 22:34
69.88.3.105
nanang
Eh, dimane saya bise belajar nulis lebih baik ya? 25 Oct 07 21:40
125.160.93.24
nanang
aok lah bang, nanti saya coba. Thanks 25 Oct 07 21:40
125.160.93.24
akim
Ngape pula malu. Buat2 jak. Allah bisa karena biasa..OK??? 24 Oct 07 17:43
69.88.3.105
akim
Ngape pula malu. Buat2 jak. Allah bisa karena biasa..OK??? 24 Oct 07 17:27
69.88.3.105
nanang
he..he... saya lagi nunggu sidang skiripsi nih bang. Saya malu kalau buat tulisan kesehatan, soalnya masih ancur. tapi tema yg ingin saya angkat tu kayaknya maslah desa siaga 24 Oct 07 00:54
125.160.93.24
akim
Utk F@$. Ahe ja taoke lah. Hikhikhik 22 Oct 07 18:28
69.88.3.105
akim
Utk END...trims udah mampir...but blog donk biar kita bisa baca-baca. Apa kabar surabaya? 22 Oct 07 18:27
69.88.3.105
akim
Nanag, trims udah mampir. Mane nih ulisan kesehatnnya? Ditunggu utk ubrik minggu. Nt selesai belum ada penerimaan wartawan tuh 22 Oct 07 18:26
69.88.3.105
akim
Bung Iwan, sama-sama. Trims udah mampir. jgn lupa masukan dan kritiknya... 22 Oct 07 18:25
69.88.3.105
F@$
kim. ahe khbr nyu? lm nana batamu kao. ame sampe lupa boh... kade ada nang nomor asa ame sampe pilih nomor dua. diri ngian dah lama diri ngian disingkirkan oleh mereka. ame smp dir ngian jadi mainan m 22 Oct 07 14:07
203.83.31.228
nanang
Siape bodrek tu bang? Pengecut tu orang, ga berani ngasih emailnya 21 Oct 07 23:37
125.160.93.24
end
Muncul ah. Berbulan-bulan jadi pengintip blog. Surabaya nih Bang Akim. 21 Oct 07 21:43
202.148.13.156
iwan
mohon maaf lahir batin 21 Oct 07 16:24
125.160.92.230
iwan
salam kenal bung 21 Oct 07 16:23
125.160.92.230
Ferris
unbelievable video http://themymoviessite.com/movie/white/0/13/557/3/ 21 Oct 07 04:22
81.195.10.173
akim
trima kasih, kritik dan sarannya. boleh tahu alamat atau emailnya? 18 Oct 07 18:50
69.88.3.105
Bodrek
Karena sekarang Borneo Tribune sudah banyak berita titipan Pemda. Berita pesanan. Bukan berita yang pro ke rakyat ...yang semestinya menjadi peran media massa peduli rakyat. 18 Oct 07 15:18
125.160.81.186
Bodrek
Hall bung Akim, apa kabar? Salam kenal. Bung Akim redaktur di Borneo Tribune ya. Saya mau kritik nih. Slogannyakan "Idealisme, keragaman dan keseragaman". Kayaknya, ya idealisme mesti diganti tuh... 18 Oct 07 15:16
125.160.81.186
ekohendra
numpang lewat 17 Oct 07 23:13
202.152.172.3
akim
lebaran dunk...kak rumahlah! ada paku goreng, lontong cangkul, rendang disket, selai flasdish, dll. hahaha 16 Oct 07 20:41
69.88.3.105
miank
lebaran kek inak kao nian...hahahaaa (miank@pontianakpost.com) 16 Oct 07 15:23
202.152.58.234
Nurum
Bang, aku bikin cerpen ttg Dayak Taman di nurummukharum.blogspot.com. Tolong tengokin dan komentarin dong... makasih. 15 Oct 07 18:16
111.111.111.12
frans
apak kabar? salam kompak selalu 11 Oct 07 18:40
61.94.195.13
akim
nanthan, thank...good bles you 11 Oct 07 12:39
69.88.3.105
nanthan
you blog nice 11 Oct 07 01:40
202.190.131.152
nanthan
hi 11 Oct 07 01:40
202.190.131.152
akim
aku senang sakali ade nangar kamuda diri memiliki semangat belajar. Sukses boh kak nagari dangan. ade kao sempat nulis, kirimlah kak harian borneo tribune, pontianak kalbar 09 Oct 07 16:22
69.88.3.105
akim
ocha poetra, aku ada kirim email untuk nyu 09 Oct 07 16:18
69.88.3.105
Ocha Poetra
Aq dari ngabang,pal6,Mantap bg,kita nguatatn aq n mdh2an aq bs nulis artikel menah nian uga,saga bs bg buat uga pantak ne'baukng ka nahaya boh.Aq kul ka UKI jkt.Smangat bg... 09 Oct 07 16:03
65.38.160.132
frans
trims atas kebaikannya. aku suka latar putih. sudah bagus. 08 Oct 07 12:20
61.94.195.16
akim
To Miank & Adam, aku lupa email kita, kirim kak aku boh 08 Oct 07 09:32
69.88.3.105
miank
terus berkaya 07 Oct 07 12:16
202.152.58.234
miank
masih idup......... 07 Oct 07 12:16
202.152.58.234
xt
blogwalking nih :) 07 Oct 07 11:55
217.184.254.27
akim
to Adam & Syahroel. Silahkan...silahkan...izin nglik mas... 06 Oct 07 23:08
69.88.3.105
sachroel
mampir numpang baca 06 Oct 07 22:39
219.117.219.210
Adam
kemarin saya lupa copy...ahe kabarnya?.... 06 Oct 07 14:49
203.83.27.4
Adam
bang akim...nie saya adam. sy pgn resep read morenya abang yg kemarin di bagikan yah via emailku...trims. 06 Oct 07 14:46
203.83.27.4
nanang
oi bang, pakabar diak? Kemena nuan,lama ndak timbul 06 Oct 07 02:20
125.160.93.24
akim
kirim jak berita man fotonya kak kimsteve77@yahoo.com. ditunggu boh...kirim ugak no hpnyu boh 05 Oct 07 17:40
69.88.3.105
AAN
kade bisa muat berita, nae kami rencana tour rohani dan rekreasi ke lembah Karmel Puncak ari minggu tgl 14 Okt 07.leb kedua tepatnya 05 Oct 07 16:44
125.160.203.3
akim
Pak Frank Pasty, oke ditunggu resensinya. ke stefanusakim@gmail.com atau kimsteve77@yahoo.com 04 Oct 07 19:17
69.88.3.105
frank pasty
bang akim. kalo sekali-sekali ngirim artikel resensi ke BT, boleh kan. siape tau layak muat jak. kalau tadak takl usah. kebetulan, kita suke2 gak nulis resensi tu. sejak dari mahasiswa dolok. salam, F 04 Oct 07 15:14
61.94.183.142
akim
bung roeslan, saya percaya. di indonesia pun banyak tikus yg sperti bung bilang. ayo kita berantas tikus. Kita tak peduli apapun warna kuncing yg penting ia bisa tangkap tikus. betul ndak? 01 Oct 07 20:39
69.88.3.105
roeslan
percayakah anda kalo kematian wartawan tersebut karena tikus,tikus itu juga ada di indonesia buanyak banget....lam kenal 01 Oct 07 17:29
202.138.246.2
roeslan
iya dunia berduka...itu karena tikus mas...benar-benar karena tikus 01 Oct 07 17:22
202.138.246.2
prodemburma
terima kasih kiriman artikelnya. sudah kami muat. 01 Oct 07 09:53
202.51.63.10
akim
OK. Ana aku bataki... 28 Sep 07 20:45
202.152.4.162
emi
dah aya2 rupanya.lucu man pintar badoa agi koa.bang kade ada low kerja batakilah..brg cowokku dah nana karaja agi.nia nomorku 081352342980.thanks boh. 28 Sep 07 20:39
125.160.92.222
akim
nang tuha, Alicia Gita Bamula nang no 2 Castilo Gagas Panamuan. situsnya ada ugak. telek jak dikoa 28 Sep 07 20:19
202.152.4.162
emi
bang rindu sidi aku ka kitak man kk.dah lama diri nana batamu,ksakali nele foto kitak kadiatn dah gamok sidi...sae meh nama anak kitak koa bang? 28 Sep 07 20:11
125.160.92.222
emi
ha..ha..ha uda tamu diku bang.gajah..rupanya dah 2 anak kitak. 28 Sep 07 20:08
125.160.92.222
akim
ia. kami udah punya anak 2. tinggal di jl tabrani ahmad pondok mulia A6. coba klik. http://benedictaakim.blogspot.com/ 28 Sep 07 20:04
202.152.4.162
emi
aku ina ngarati ahe brogroll koa bang.kade ina salah dangar katanya kitak married man kak benetkan..... 28 Sep 07 20:00
125.160.92.222
akim
hai....emi inaklah. coba telek kak brogroll, cari benedicta. hahaha 28 Sep 07 19:44
202.152.4.162
emi
sorry boh ina nyambung.saolnya aku takajut buka situs niatn..aku nele ada nama kitak,kade kitak ina sombonglah ka aku boh.....ahe kabar ka benet? 28 Sep 07 19:39
125.160.92.222
emi
rupanya kita'dah jadi wartawan rupanya bang.de'e aku satu kos man kitak koa, 28 Sep 07 19:36
125.160.92.222
emi
hlo bang akim msh ingat aku nda...... 28 Sep 07 19:34
125.160.92.222
aan
rubrik iklannya edo ugak mulih nae ikut 27 Sep 07 20:00
125.160.204.186
akim
OK, An udah aku buka. gagas...ana aku link...segera 24 Sep 07 18:01
202.152.4.162
aan
AKU DAH COBA BWT COBA BANG AKIM LINK DI: FKMKT.BLOGSPOT.COM BISA BNATU KEKURANGAN DARI BLOG KAMI. THANKS 24 Sep 07 13:43
125.160.205.98
AAN
bang minta batu sidi nian untuk kita bisa minjawatkan blog kami. nanti aku bisa bantu update berita dan kegiatan kami ditangerang dan pasti cukup menarik untuk dimuat, makasih manyak mau bantu nae 23 Sep 07 23:55
125.160.202.93
akim
Bung Dewa Api, trims kunjungannya. Saya juga barusan berkunjung. Blognya bagus...Viva citizen journalism 22 Sep 07 12:54
202.152.4.162
dewa api
salam kenal... 22 Sep 07 12:29
125.163.8.202
akim
Yup, Bung Nendro, trims juga atas kunjungannya...boleh kontak2 ke email saya 21 Sep 07 20:49
202.152.4.162
nendro
bang Akim, terimakasih atas dimuatnya berita "Terbakarnya KR." Saya anggota CU di Jakarta merasa prihatin atas peristiwa tersebut. Buat para awak KR jangan patah semangat, teruslah berjuang. 21 Sep 07 20:00
222.124.73.3
akim
Utk Del, oke boleh...nanti saya kontak di emailnya. 20 Sep 07 20:00
202.152.4.162
Del
Pak, saya mau minta info ttg pontianak, boleh tidak Pak? Jawaban ke email saya ya Pak. Terima kasih. 20 Sep 07 10:07
169.252.4.21
akim
Aan, OK. Aku ana manjawattatn. Aku kirim segala sesuatunya kak emailnyu boh... 19 Sep 07 18:17
202.152.4.162
AAN
LEMAE KABAR PTK AKU DITANGERANG, BANG BISA MINTA BANTU BWT BLOG KEBETULAN DITANGERANG KITA ADA FORUM MASYARAKAT KANAYATN DAN KEBETULAN PENGURUS DAN ANGGOTANYA MANYAK DARI AMBAWANG, THANKS 19 Sep 07 14:17
125.160.202.236
akim
Trims atas kunjungannya bung Asep. Saya angkat topi atas liputan2 ekonominya... 18 Sep 07 17:45
202.152.4.162
AMBS
Mantab! Bang Akim, kayae blognya dioprek terus neh :lol: Sangat interaktif. Bagus sekali. Ngisi blognya juga sangat produktif. Mantab! 17 Sep 07 22:31
202.153.230.106
akim
dinie, sile-sile...gratis kok...hikhikhik 17 Sep 07 17:47
202.152.4.162
dinie
numpang mampir :) 17 Sep 07 15:05
125.160.92.105
akim
Radians, ade tuh ana link. coba klik di blogroll. Kagiatan masih kite rencanakan, sebab masih ngurus hadiah pemenang desain blog waktu itu. Nt kalau ada dikabari. OK? 17 Sep 07 11:44
202.152.4.162
Radians
Bg..Akim bile link ke Blog sy..ada kegiatan agik dak di BT..(borneo Tribune) buka puase brg ke..para blogger :biggrin: 16 Sep 07 23:06
125.160.95.101
akim
OK. Nti aq kabari. Die jm 7 baru ngantor...slmt berpuase... 16 Sep 07 17:59
202.152.4.162
Radians
Bg.. tlg blgkan Man Fahmi Ichwan..aku ni jam terbang tinggi.. :biggrin link back ye....: 16 Sep 07 00:35
125.160.95.101
akim
pak frans N mbak eNPe, trims atas kunjungannya. izin link weblognya. trims... 13 Sep 07 18:32
202.152.4.162
akim
emailnya ahe? aku lupa anak aku poting email dr pantau. OK/ 13 Sep 07 17:50
202.152.4.162
Stefanus Akim
baik2 jak yukng miank. ada pelatihan js ang 14 bulatn desember. ade mao daftar awal lah 13 Sep 07 17:47
202.152.4.162
mnk
yunkg.....ahe kabar kita'? 13 Sep 07 17:15
202.152.58.226
eNPe
bagus bgt bahasan ttg wartawan. 13 Sep 07 12:18
125.160.93.11
frans
cerita wastawannya bagus, 13 Sep 07 11:00
61.94.195.22
Stefanus Akim
Selamat menunaikan ibadah puasa bagi umat Muslim 13 Sep 07 01:54
202.152.4.162
BE
test...test...masih hidupkah... 13 Sep 07 01:52
202.152.4.162
frans obon
apa kabar pontianak pak akim??? 13 Sep 07 01:32
202.152.4.162
Rembuk Massal
Oleh: Stefanus Akim
Tak terasa sudah enam bulan usia Borneo Tribune. Usia yang masih muda memang untuk ukuran sebuah koran. Namun banyak hal yang telah dibuat, kru tak semata bekerja dan akhir bulan terima gaji.
Sabtu kemarin semua karyawan berkumpul di ruang redaksi Jalan Purnama Dalam No 2 Pontianak. Acaranya sederhana, makan bersama dan ngobrol. Ini kegiatan untuk merayakan usia koran yang 19 November lalu berusia 6 bulan.
Kegiatan diskusi atau rapat memang sudah seumpama sarapan pagi, makan siang dan makan malam agar pertumbuhan Borneo Tribune baik dan cepat. Namun dalam enam bulan terakhir setelah launching, baru dua kali kami rembuk massal. Pertama 16 Agustus dan kedua kemarin.
Pimpinan redaksi, H Nur Iskandar SP, yang memimpin ’rembuk massal’ tersebut menuturkan, sebenarnya inginnya tiap bulan seperti ini. Namun banyak hal yang membuat tak bisa terlaksana. Diantaranya kesibukan masing-masing personal maupun bagian, termasuk dana yang harus dipikirkan. ”Kalau sudah terlaksana artinya kan kita sudah punya dana yang agak lebih selain untuk gaji, operasional dan event,” kata dia yang mendapat aplaus hangat dari karyawan yang hampir 60 orang tersebut.
Semua hadir mulai dari divisi redaksi, pracetak dan percetakan, marketing serta administrasi dan keuangan. Semua bergembira, akrab dan santai. Semua dipersilakan berbicara bebas asalkan bertanggungjawab dan beretika.
Sugeng, office boy kami paling sibuk. Kerjanya mulai menyiapkan meja dan kursi, membersihkan lantai hingga toilet. Kesibukannya hari ini agaknya bertambah. Sebab usai makan bersama harus membawa turun sampah dan peralatan makan ke bawah.
Sehari sebelumnya kami juga kedatangan Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Brigadir Jenderal Drs Zainal Abidin Ishak. Ia didampingi Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Polisi Daerah Kalimantan Barat Ajun Komisaris Besar (AKBP) Drs Suhadi SW M.Si.
Hari ini Nuris berangkat ke kawasan Utara. Tujuannya pertama sekali membuka Biro Kabupaten Sambas. Yang dipercaya sebagai duta Borneo Tribune di negeri jeruk tersebut adalah Budi Rahman. Alumni FISIPOL Untan ini akan bertugas sebagai kepala biro. Dalam perjalanan Nuris akan menyambangi Biro Kota Singkawang yang digawangi Mujidi dan Biro Kabupaten Pontianak, Johan Wahyudi.
Dengan demikian maka Borneo Tribune sudah memiliki delapan biro yang meliputi: Arthur Oktavianus di Kabupaten Landak, Herkulanus Agus di Biro Sanggau, Endang Kusmiyati di Sintang dan Yulan Mirza di Kapuas Hulu serta koresponden di Kapuas Hulu, Gusti Iswadi.
Dalam waktu dekat semua kabupaten akan dibuat biro. Rekrutmen wartawan besar-besaran juga sedang dilakukan divisi keredaksian. Diantaranya dengan menyelenggarakan intensif program atau wartawan magang. Jika prestasinya brilian, memiliki intregritas, tak cacat dalam tanda kutip, maka akan diterima sebagai wartawan. Meskipun demikian yang bersangkutan harus menyelesaikan kuliah terlebih dahulu.
Sementara salah satu redaktur, Yusriadi yang menyelesaikan program doktoralnya di Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) saat ini juga berangkat ke negeri jiran. Ia diundang sebagai salah seorang pemateri bersanding dengan sejumlah ilmuwan.□
Adsense di Situs 21cineplex Mengganggu
Oleh: Stefanus Akim
Sebagai salah satu pengunjung rutin situs 21cineplex saya merasa terganggu dengan pemasangan iklan adsense di situs tersebut.
Bukan karena tampilannya, namun karena loading yang lama, serta kita seolah ’dipaksa’ untuk mengkilk iklan adsense. Sebagai satu-satunya jaringan penayang film yang hingga kini masih bertahan dan memiliki jaringan hampir di semua kota besar di Indonesia, saya pikir Cineplex tak mesti melakukan hal ini. Apa lagi jika motivasinya hanya untuk mendapatkan uang tambahan sebagai publisher adsense.
Sebab kita tahu keuntungan dari pemutaran film saja sudah lebih dari cukup untuk mengisi pundi-pundi berangkas Cineplex. Sudah menjadi rahasia umum jika saat ini Cineplex lah jaringan bioskop terbesar di Indonesia.
Tak ada aturan yang terlalu kaku memang situs seperti apa yang mesti menjadi publisher adsense. Namun ini saya pikir sudah kurang baik dan mengganggu pelanggan Cineplex sendiri. Lain persoalan jika kita rela mengklik iklan, bukan karena ‘terpaksa’.
Iklan dengan menggunakan search engine google disimpan Cineplex di kiri atas situs ini. Persisnya diatas folder: home, news, dan seterusnya. Kita yang mencari informasi film, mau tak mau harus mengklik search. Artinya setuju tak setuju kita mesti klik iklannya adsense di Cineplex.
Belum lagi di halaman muka tak semua film terbaru dipasang. Mungkin ini salah satu trik agar kita yang ingin tahu tentang sinopsis sebuah film mengklik search engine google. Setelah search engine diklik, maka yang akan muncul sederet situs. Kemudian di sisi kanannya sederet iklan adsense juga muncul.
Saya menggunakan situs ini karena butuh info tentang film. Sebagai pengelola desk hiburan, saya juga butuh poster-poster film.
Sejumlah media sebenarnya juga menggunkan search engine google. Diantaranya Kompas, Detik, Okezone dan seterusnya. Hanya saja cara memasangnya lebih elegan. Search engine google dipasang dengan dua pilihan, web umum dan internal situs masing-masing. Jadi saat search kita tak kemana-mana. Jika Cineplex melakukan hal yang sama saya pikir juga tak terlalu masalah dan buatlah agar pelanggan mudah mengaksesnya.□
Apa Susahnya Nutup Lubang
Oleh: Stefanus Akim
Hampir setiap pagi, kecuali Minggu atau hari libur saya mengantarkan kedua anak saya di kompleks sekolah Bruder Jalan AR. Hakim Pontianak. Karena bertemu setiap hari, pagi dan siang hari maka banyak diantara kami yang saling kenal bahkan ngobrol ngarul-ngidul.
Topiknya pun beragam, mulai hal seputar sekolah, les anak, pemilihan gubernur dan wakil gubernur atau hanya sekedar acara say hello.
Obrolan agak berbeda terjadi Senin kemarin. Saat saya, Alfred Julius, dia senior saya di Seminari Menengah St. Paulus Nyarumkop – Singkawang dan kini dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Dharma Pontianak. Kemudian ada Sarimun, Koko – panggilan abang untuk orang China – begitu kami memanggil bos karet asal Kabupaten Sekadau dan Aleks. Tiga nama terakhir kebetulan mempunyai nasib sama seperi saya. Sama-sama menemukan satu tulang rusuk yang hilang pada perawat di Rumah Sakit Umum Santo Antonius.
”Sudah bayar belum?” tiba-tiba suara bariton agak pelat khas Bahasa Indonesia logat Belanda mengalahkan ha hi hi suara kami.
”Apa dia yang bayar Bruder. Perasaan tiap bukan bayar terus uang sekolah,” sambar Alfred sembari tertawa.
”Bukan...Maksud saya parkir. Saya biasanya tanya begitu dengan anak-anak,” kata suara yang pelat tadi juga sambil tertawa.
***
Jalannya agak terseok. Kaki sebelah kanannya agak diseret dan sedikit pincang. Namun ia tetap penuh semangat dan tak pernah berhenti berjalan. Dia Bruder Alexandro MTB, supervisor pembangunan ordo Maria Tak Bernoda di Kalbar. Hampir semua bangunan milik Keuskupan Agung Pontianak di bawah pengawasannya. Mulai dari gereja, bira, asrama atau rumah sakit.
Terakhir ia membangun aula SMA St Paulus Pontianak berlantai dia. Lantai dasar atau semacam basement untuk tempat parkir, toilet dan ruang ganti. Di lantai dua digunakan sebagai aula dan tempat pertemuan dengan kapasitas bisa mencapai 700 hingga 1.000 orang.
Sejak bangunan itu jadi, semua motor atau mobil pengantar siswa TK dan SD tak boleh masuk lebih jauh dan parkir di halaman. Alasannya sederhana, bisa nyerempet anak-anak yang hilir mudik. Memang kadang-kadang orang tua yang datangnya terlambat atau buru-buru kerja ngebut. Pagi-pagi sekali Alexandro sudah ”pasang badan” di jalan masuk utama menjadi tukang parkir. Sebuah tulisan besar dari tripleks bekas ”PANGANTAR/PENJEMPUT PARKIR DISINI” dipasang di tengah jalan. Ia tak segan-segan nyerocos khas orang barat jika ada yang coba-coba melewati ”brikade” itu.
***
Obrolan kami berlanjut.
”Tadi saya suruh tukang minta bongkar dinding. Sebab kosong, kalau dipukul kedengaran dan itu tak kuat,” sambung Alexandro.
Ia memang tak segan-segan membongkar bagian bangunan yang kualitasnya rendah. Meskipun sudah diplester atau dipasang porselen. Kualitas bagi dia nomor satu, sementara model saya nilai tak terlalu utama. Sebab model bangunan kali ini pun tak terlalu modern atau model yang lagi trend saat ini – konsep minimalis begitu orang banyak menyebutnya.
“Tak ada model,” komentar istriku suatu waktu.
***
Masih dengan suara bariton, Bahasa Indonesia logat Belanda Alexandro kembali berujar.
”Dulu waktu di Sekadau depan asrama saya banyak tambal lubang jalan. Tapi ada orang Dinas PU yang marah, mereka bilang mengapa tambal lubang,”
Alexandro mengaku heran ada pikiran seperti itu. Yang ia lakukan tak ada maksud lain, hanya ingin lubang yang menganga di jalan itu ditutup dan jalan kembali mulus. Pengguna jalan bisa berjalan dengan aman tanpa khawatir celaka karena jatuh dari kendaraan.
”Bagusnya Bruder jadi Kepala Dinas PU. Biar kualitas bangunan di Kalimantan Barat ini bagus dan tak cepat rusak,” aku menimpali dan bermaksud mengolok.
”Oh...tidak. jadi gubernur saja nomor lima,” timpalnya tak mau kalah.
”Kalau saya gubernur saya tambal semua lubang di jalan-jalan itu. saya panggil Dinas PU. Hei...Dinas PU ayo kerja jangan malas-malasan. Jangan sampai orang celaka karena lubang jatuh,” kali ini ia tampak serius.
Dengan APBD yang dimiliki pemerintah, menurut Alexandro banyak infrastruktur yang mestinya bisa dibangun. Bukan menunggu proyek baru dibangun. Dan membangunnya pun dengan kualitas yang bagus bukan asal-asalan.
Ia membandingkan di negara-negara barat. Jika pemerintah tak benar melaksanakan tugasnya masyarakat bisa menggugat. Ia mencontohkan jalan dan listrik.
”Kalau disini listrik mati-hidup terus. Di barat ini bisa digugat dan mereka harus bayar mengganti kerugian yang dialami masyarakat,” kata dia.
Bahkan jika ada anak ayam mati di lip karena kesalahan pengelola gedung pun bisa diperkarakan. Sebatas punya bukti yang kuat.
***
”Pulang...pulang”
Suara Sarimum memecahkan kesunyian. Sementara Bruder Alexandro juga sudah berlalu sejak 2 menit lalu.
Jam di pergelangan tangan menunjukkan pukul 07.15. Tugas lain menanti. Hari ini – Senin pukul 08.00-09.00 aku harus memimpin penugasan dan rapat perencanaan untuk wartawan.
Aku pun berlalu, menstrater RX King merahku yang mulai usang.
Ah...seandainya civil society di Kalbar juga bisa berdaya seperti di negara barat. Pemerintah tak akan semaunya, bekerja hanya dengan orientasi terima gaji setiap awal bulan dan jaminan hari tua dengan dana pensiun.□
Lomba Karya Tulis & Foto
PENGHARGAAN KARYA TULIS DAN FOTO
PEKAN KONDOM NASIONAL 2007
“Kondom Menyelamatkan Jiwa”
Latar Belakang
Pemerintah Indonesia melalui Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) telah mengumumkan Pekan Kondom Nasional (PKN 2007). Sebagai bagian dari peringatan Hari AIDS sedunia, PKN 2007 akan diselenggarakan pada 1-8 Desember 2007.
Di sisi lain, penggunaan kondom di Indonesia masih dinilai kurang signifikan jika dibandingkan dengan jumlah penduduk yang besar dan laju penyebaran Infeksi Menular Seksual (IMS), termasuk HIV/AIDS. Sebagai catatan, peredaran kondom di masyarakat saat ini baru mencapai 100 juta buah dalam setahun.
Tingkat penggunaan kondom yang rendah antara lain disebabkan oleh:
Lingkungan sosial yang masih belum sepenuhnya mendukung membuat stigma terhadap kondom tidak kunjung hilang.
Pengetahuan dan kesadaran yang masih perlu ditingkatkan tentang manfaat penggunaan kondom.
Rendahnya kesadaran akan pentingnya penggunaan kondom bagi kesehatan pribadi maupun pasangan untuk mencegah HIV/AIDS atau kehamilan yang tidak terencana.
Berkaitan dengan keprihatinan di atas, DKT Indonesia – sebuah yayasan nirlaba yang bergerak di bidang pemasaran sosial – berperan aktif dalam penyelenggaraan PKN 2007. Sebagai bagian dari program PKN 2007, DKT Indonesia ingin memberikan apresiasi kepada jurnalis dan perorangan yang telah turut membantu memberikan informasi yang benar mengenai manfaat penggunaan kondom kepada masyarakat umum. Bentuk apresiasi ini diwujudkan dalam bentuk Penghargaan Karya Tulis dan Foto Pekan Kondom Nasional (PKN) 2007 dengan tema ”Kondom Menyelamatkan Jiwa”. Penghargaan ini terbuka kepada wartawan dan penulis perorangan.
Persyaratan Pengiriman Karya
Karya tulis dan/atau foto (media cetak, online dan blog) yang sudah diterbitkan di media atau ditampilkan di blog masing-masing dalam kurun waktu 12 November 2007 sampai dengan 5 Desember 2007.
Adapun persyaratan umum sebagai berikut:
Penghargaan terbuka bagi jurnalis, fotojurnalis dan penulis blog.
Karya tulis atau foto yang dikirimkan merupakan karya tulis atau foto yang sudah dimuat di media atau blog sesuai dengan kurun waktu penghargaan.
Karya tulis dan foto dikirim dalam bentuk kliping, fotokopi, atau scan dari media yang memuatnya. Untuk media online dan blog cantumkan pula alamat URL-nya.
Peserta wajib mencantumkan hari dan tanggal pemuatan artikel dan foto.
Artikel dan/atau foto yang dikirimkan adalah hasil karya sendiri. Panitia tidak menerima bentuk karya yang menyadur maupun menjiplak karya orang lain.
Peserta dapat mengirimkan lebih dari satu karya tulis maupun foto.
Peserta wajib melampirkan formulir pendaftaran yang diisi dengan benar dan lengkap.
Melampirkan fotocopy atau scan kartu identitas (KTP, SIM, atau kartu pers).
Persyaratan khusus:
Kategori Karya Tulis
Karya tulis hendaknya menekankan pada maanfaat kondom dan bagaimana kondom dapat mennyelamatkan jiwa.
Kategori Karya Foto
Foto yang diikutsertakan adalah foto yang menampilkan berbagai kegiatan pekan Kondom Nasional mulai tanggal 30 Nopember-5 Desember 2007.
Penjurian
Penjurian akan dilakukan pada 6-7 Desember 2007. Para pemenang akan diumumkan pada 8 Desember 2007.
Dewan Juri penghargaan ini, terdiri dari:
Dr. Nafsiah Mboi, SPA, MPH – Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS
Christopher Purdy – Country Director DKT Indonesia
Irwan Julianto – Wartawan Kesehatan Senior
Kriteria penilaian Dewan Juri antara lain:
Teknik dan gaya reportase
Memberikan inspirasi dan kritik yang membangun
memberikan reportase yang akurat dan berimbang
Penghargaan
Penghargaan akan diberikan kepada 2 (dua) karya tulis media terbaik, 1 (satu) karya tulis blog terbaik, 1 (satu) karya foto media terbaik. Masing-masing empat orang pemenang dari Kategori Karya Tulis dan Kategori Karya Foto ini akan memperoleh Paket Perjalanan Wisata ke Bangkok selama 4 hari 3 malam bersama tim dari DKT.
Karya harus sudah diterima Panitia Penghargaan paling lambat tanggal 6 Desember 2007 dengan mencantumkan subyek “Karya Tulis” atau “Karya Foto” pada sudut kanan atas amplop dan dikirimkan kepada:
PANITIA PENGHARGAAN KARYA TULIS DAN FOTO PKN 2007
MAVERICK
Jalan Balitung III No. 8
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110
Tentang DKT Indonesia
Yayasan DKT Indonesia merupakan lembaga non-profit yang bergerak di bidang pemasaran sosial untuk pencegahan HIV/AIDS dan penyelenggaraan Keluarga Berencana. Misi utama dari Yayasan DKT Indonesia adalah peningkatan kualitas hidup bagi masyarakat dan kelompok resiko tinggi dengan cara mencegah penularan Infeksi Menular Seksual (IMS), HIV/AIDS, dan kehamilan yang tidak diinginkan. Dalam kegiatannya, DKT Indonesia bekerjasama dengan Menteri Kesehatan dan berbagai LSM guna mempromosikan perubahan perilaku, melalui pemberian informasi dan peningkatan ketersediaan serta penggunaan kondom dengan harga terjangkau bagi masyarakat umum dan kelompok resiko tinggi. Beberapa produk DKT Indonesia yang telah dikenal luas oleh masyarakat adalah kondom Fiesta, Sutra dan alat kontrasepsi Andalan.
Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi:
M. Adwi Yudiansyah
Associate
Maverick
Tel: 021 727 898 33
Fax: 021 727 898 34
E-mail: adwi@maverick. co.id Pierre Frederick
Brand Manager Sutra & Fiesta
DKT Indonesia
Tel: 021 798 6569/71
Fax: 021 798 6570
E-mail: pierre@dktindonesia .org
Azalea Firnindya
Associate
Maverick
Tel: 021 727 898 33
Fax: 021 727 898 34
E-mail: finnie@maverick. co.id Cresentia Novianti
Asst. Brand Manager Sutra & Fiesta
DKT Indonesia
Tel: 021 798 6569/71
Fax: 021 798 6570
E-mail: cnovianti@dktindone sia.org
Sumber: blog: http://artculture- indonesia. blogspot. com
Percepat Pelaksana Tugas Bupati Kubu Raya
Oleh: Stefanus Akim
Hiruk-pikuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur Kalimantan Barat hampir selesai. Di sisi lain masih banyak persoalan pemerintahan yang menunggu untuk diselesaikan oleh pemerintah provinsi, salah satunya penjabat Pelaksana Tugas Bupati Kubu Raya yang hingga kini belum ditetapkan.
Sugeng Isriyadi SH, salah seorang tokoh masyarakat dari Kecamatan Terentang Kubu Raya, menyarankan agar gubernur H Usman Ja’far segera mengusulkan ke pemerintah pusat untuk menetapkan Plt Bupati. “Gubernur harus segera menyusul usulan beberapa nama yang sudah diajukan ke Depdagri. Jangan ditunda, sebab jika berlarut-larut banyak persoalan yang nantinya menumpuk,” kata Sugeng yang juga anggota DPRD Kabupaten Pontianak.
Sementara Ketua Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Pontianak, Mustafa MS S.Ag, mengatakan, jika Plt sudah ditetapkan maka bisa segera menyiapkan nomen klatur pemerintahan. Termasuk menyiapkan perangkat Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menyambut pemilihan bupati dan wakil bupati tahun 2008.
Di sisi lain partai politik juga bisa segera mempersiapkan pengganti antar waktu (PAW) kader partai yang memiliki hak. ”Penetapan Plt ini sudah ditunggu-tunggu masyarakat Kubu Raya,” ujar salah seorang presidium Keluarga Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kabupaten Pontianak ini.
Di kesempatan yang sama Ketua DPRD Kabupaten Pontianak H Rahmad Satria SH MH, mengungkapkan, saat ini bola panas tersebut berada di tangan gubernur. Eksekutif, legislatif dan masyarakat di Kabupaten Pontianak sudah mengawal dan mengantarkannya. Kini tinggal menunggu tindakan proaktif dari gubernur dan jajarannya.
Salah seorang tokoh masyarakat asal Desa Jawa Tengah, Kecamatan Sungai Ambawang H. Soetedjo BA yang juga Koordinator Daerah DPD Partai Golkar Kabupaten Pontianak melihat, penetapan Plt secepat mungkin penting untuk sebuah daerah baru. Sebab, banyak yang harus dibuat. Bukan hanya perangkat struktur organisasi pemerintahan daerah (SOPD) namun segala struktur yang terkait dengan pemerintahan, pelayanan kepada masyarakat dan pembangunan.□