Mengapa gasing bisa berputar lama? Gasing bisa berputar lama karena kesimbangan. Bentuk dan ukurannya yang pas membuat ia berputar lama. Bahkan saat kena uri (dikempar dengan gasing lain) ada yang masih tetap berputar.
Menurut temanku Muhlis Suhaeri (Pak Gasing), hidup juga seperti itu. Butuh keseimbangan. Jika tidak maka cepat akan tumbang.
Konon, menurut legenda masyarakat Dayak permainan gasing mempertemukan anak manusia dan anak pencipta dalam sebuah permainan. Nek Baruakng Kulup, si anak Tuhan turun ke bumi untuk bermain gasing dengan anak manusia.
Namun tak satupun, manusia yang menang. Para ayah 'talino' manusia kemudian marah, sebab setiap hari harus membuat gasing. Sebab gasing anak-anaknya pecah melawan Nek Baruakng Kulup.
Apa rahasianya? Ternyata teman mereka yang datang tak diketahui dan pulang tak diketahui ini makanannya beda. Jika mereka makan 'kulat karakng', sejenis jamur warna coklat kecil yang hidup di atas kayu yang baru ditebang teman mereka justru makan benda putih mirip ulat.
Terjadilah dialog dan tawar-menawar diantara mereka. "Kamu makan ulat," vonis manusia. "Bukan. Ini namanya nasi. Makan sepotong puas hati, makan sebiji perut kenyang," kata Baruakng Kulup.
Karena manusia merasakan enaknya makan nasi. Maka merekapun akhirnya minta bibit padi pada anak Tuhan. Untuk membawanya ia masukkan diujung kemaluan sebab takut Ayahnya marah. Oleh sebab itulah ada kayakinan setiap laki-laki harus sunat. Sebab jika tidak maka akan sial, sunat untuk membuang darah sial
*Gasing Berputar Ligat (Foto: Lukas B. Wijanarko)
Hakikat Gasing
di 10:21 PM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment