Perawakan politisi Partai Demokrat yang satu ini lebih mirip artis daripada politisi. Lama berkarier di Jakarta akhirnya terpanggil untuk pulang kampung di Sekadau sejak pemekaran. Kini hari-harinya diisi sebagai anggota DPRD tergabung dalam Fraksi Demokrat Karya Kebangsaan yang merupakan gabungan dari Partai Demokrat, Partai Demokrat Kebangsaan (PDK) dan Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB).
“Sejak lulus dari Fakultas Hukum tahun 1988, saya langsung berangkat di Jakarta dan berkarier di sana sebagai lawyer dan kemudian sempat menjadi notaris. Tahun 2003, saat pemekaran Kabupaten Sekadau pulang kampung karena saya lihat inilah kesempatan untuk membangun daerah,” tutur Markus SH membuka cerita kepada saya saat ditemui di sebuah restoran cepat saji di A Yani Mega Mall Pontianak, Kalbar belum lama ini.
Tak disangka saat pulang kampung ia mendapat kepercayaan untuk memimpin Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat yang kala itu di Jakarta juga baru terbentuk. Pengalaman organisasi sejak di bangku kuliah dan saat bekerja menjadi modal dasar untuk berkarier di bidang politik.
Pada pemilu 2004, ia terpilih sebagai anggota DPRD dari Partai Demokrat mewakili Daerah pemilihan Sekadau I yang meliputi Kecamatan Sekadau Hilir. Kini hari-harinya melakukan tiga fungsi dewan seperti yang diamatkan UU, yaitu fungsi budgeting, pengawasan dan legulator.
“Setidaknya kita ikut ambil peran dalam membangun daerah meskipun sekecil apapun yang penting kita coba menyumbangkan pemikiran dan gagasan-gagasan,” kata Markus kalem.
Lahir 39 tahun silam di Ngabang Kabupaten Landak, ia mengikuti ayahnya yang asli orang Sekadau bertugas di Landak. “Saya ingin membangun daerah bersama teman-teman dan seluruh elemen masyarakat. Kita tahu bahwa kesejahteraan masyarakat masih minim dan bersama-sama mari kita entaskan kemiskinan dan semoga bisa memperkecil kesenjangan,” kata dia.
Sejumlah prestasi sudah diraih, meskipun dengan rendah hati ia mengatakan hal tersebut adalah hasil kerja sama dengan kolega serta pihak lain. Salah satunya adalah tenaga honorer masih tinggi di bandingkan dengan daerah lain. Tunjangan Kepala Desa juga masih tertinggi dibandingkan dengan kabupaten lain di Kalbar. “Masih banyak yang harus dibenahi, mulai dari pendidikan, pertanian dan perkebunan, kesehatan dan kesejahteraan rakyat,” kata dia saat ditanyakan soal obsesinya.
Hasil buah cintanya dengan Tati, warga Jakarta kini ia dikaruniai dua orang anak. Masing-masing Putra Leonardo Hugo Utama, 6 tahun yang kini duduk di Kelas I SD Karya Sekadau serta Putri Olivia Christina Odela, 3 tahun.
Meskipun kesibukannya di Legislatif cukup menyita waktu dan perhatian, namun Markus tak lupa dengan hobby-nya di balap motor. Untuk menyalurkan hobby tersebut ia membentuk Sekadau Otomotif Club (SOC). Di beberapa kejuaraan masih mampu bersaing dengan daerah lain. Saat baru berdiri satu tahun SOC sudah berhasil menyumbangkan medali untuk Sekadau pada POR Prov 9 September lalu.
Dari ID Card berwarna kuning yang ia tunjukkan jelas tertera sebagai Ketua SOC. Kartu tersebut mirip dengan milikku, hanya saja aku pengurus olahraga di Leegad Automotif Club Mempawah (LACM). Sebuah organisasi para penggila sepeda motor.
“Hidup ini untuk berkarya, tidak semata untuk kepentingan pribadi namun untuk sesama,” kata dia saat dimintai pandangannya soal kehidupan.*
Pulang Kampung Terobsesi Bangun Daerah
di 6:44 PM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment