Wajah Alicia sumringah, di tangannya tampak beberapa uang pecahan Rp 1.000 dan Rp 2.000. Ada juga selembar 'amplop, angpau warna hijau.
Temannya, Adelia, juga sama, membawa beberapa lembar uang dan amplop angpau. "Dari tetangga, Pak. Dikasih angpau," Alicia bersemangat.
Idul Fitri kali ini memang sangat spesial bagi Alicia dan teman-temannya. Ia yang datang di rumah tetangga kebagian juga angpau.
Angpau sebenarnya istilah Tionghoa yang artinya berbagi rejeki pada saat Imlek. Mereka yang tua memberikan uang kepada yang lebih muda. Uang tersebut dimasukkan dalam amplop merah.
Istilah angpau kini populer di Pontianak, sebagai istilah pemberian saat hari raya. Angpau tak lagi saat Imlek. Saat Idul Fitri dan Natal pun orang menyebutkan pemberian uang kepada anak kecil dengan istilah sama, angpau.
Dulu anak-anak di Pontianak menyebut pemberian saat Idul Fitri dengan sebutan 'nanggok', kini istilahnya menjadi naggok angpau. Apapun namanya menjadi tak penting. Maknanya ini pemberian dari orangtua kepada anak-anak sebagai lambang persaudaraan dan kekeluargaan.
Anak-anak jadi senang berkunjung di rumah tetangga. Silaturahmi terjadi dan mereka semakin saling kenal.
Nah, natal tak lama lagi, saya juga mesti menyiapkan angpau untuk anak-anak itu. Bingkisannya tak perlu mewah dan rumit. Cukup permen, snack, dan beberapa lembar uang seribuan mereka pasti senang. Melihat anak-anak itu senang kita orangtua tentu turut senang.*
Alicia Nanggok Angpau
di 3:21 PM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment