Kisah Anak Belitong Difilmkan

Buku laris ‘Laskar Pelangi’ karya Andrea Hirata akan difilmkan. Selama ini aku hanya membaca di situs-situs, di antaranya Kapanlagi dan Gatra, tak sengaja tadi pagi menonton tayangan ‘Selamat Pagi’ TransTV yang mengupas proses pembuatan film tersebut.

Andrea Hirata hadir pada acara yang dipandu Desy Ratnasari dan Adi Nugroho itu. Tentu saja dengan pakaian khas, menggunakan topi. “Buku ini membangunkan spirit bangsa, jadi kita akan membuatnya dalam layar lebar,” kata Mira Lesmana, produser, pada tayangan tersebut.

Andrea Hirata sangat mendukung pembuatan film ini. “Bukan karena alasan komersial, tapi saya percaya visi Mira Lesmana dan Riri Riza (sutradara),” kata Andrea saat diwawancarai Desi dan Adi.

Ia mengaku selama ini memang banyak sekali respon terkait rencana pembuatan film tersebut. Ada yang mendukung, namun banyak pula yang menolak. Alasannya, khawatir apa yang ditulis tak sama ketika divisualisasikan. Imajinasi pembaca akan berantakan ketika menyaksikan audio visul. Tapi, ia punya jawaban sendiri, “Masing-masing punya kekuatan sendiri,” kata Andrea.

Di majalah Gatra Andrea mengatakan, mudah-mudahan filmnya tak sama dengan bukunya. “Kalau sama untuk apa dibuat film,” kata dia.

Andrea juga membebaskan kru film untuk berkreasi. “Saya dukung penuh untuk semua yang terlibat,” lanjut dia.

Laskar Pelangi sendiri merupakan kisah 10 anak Pulau Belitong yang diindonesiakan menjadi Belitung. Andrea termasuk dalam cerita tersebut, yang belajar di sebuah SMP Muhammadiyah. “Cerita ini terinspirasi dari seorang ibu guru, Bu Muslimah, yang mengabdikan diri,” ujar pegawai Telkom di Bandung.

Lokasi shooting Laskar Pelangi dibuat di Tanjung Kelayang, Belitung Barat. Sejumlah penduduk lokal, terutama anak-anak main dalam film tersebut. Kru film juga membangun sekolah persis sama seperti dalam kisah yang berlatar tahun 80-an itu.

Film yang diproduksi Miles Films bekerjasama dengan Mizan Cinema Production, B Edutainment dan Iluni UI ini juga didukung nama-nama beken, di antaranya: Cut Mini, Ikranegara, Lukman Sardi, Ario Bayu, Tora Sudiro, Slamet Rahardjo, Alex Komang, Mathias Muchus, Rieke Diah Pitaloka, Robbie Tumewu, Jajang C Noer dan Teuku Rifnu Wikana yang akan berkolaborasi dengan 12 anak asli Belitung.

Saya tak sabar menyaksikan hasil akhir yang kabarnya akan tayang perdana sekitar Idul Fitri tahun ini. Namun, satu hal yang membuat aku agak sedih. Buku Laskar Pelangi milikku yang dikirimi penerbit Bentang Pustaka, sebagai ‘hadiah’ atas meresensi buku sampai sekarang tak berada di rak buku. Seorang teman meminjamnya dan belum mengembalikan. “Tolong segera kembalikan ya. He....”*

Friday, July 4, 2008 |

0 komentar: