Materi Pelatihan Jurnalistik

Jurnalistik*
Stefanus Akim**

Dunia penulisan selalu menarik. Selalu menjadi dunia yang unik dari masa ke masa. Banyak penulis dan pengarang yang muncul dan kemudian menghilang. Banyak penulis sukses (wartawan juga penulis) dan ada pula yang tidak. Mengapa? Ada satu hambatan penyebabnya. Salah satunya kita agak enggan belajar, malas, tidak terus mengasah kemampuan dan lamber.

Untuk itu seorang penulis harus rajin membaca buku. Baik itu jurnal, terbitan berkala, kamus, novel, cerita pendek, kitab suci dan seteusnya. Asah dan asah terus. Menulis dan menulis terus. Belajar dan belajar terus. Jangan berhenti!

Apa itu Jurnalisme:
Jurnalisme memiliki ciri-ciri diantaranya:
- skeptis: Tom Friedman dari New York Time mengatakan skeptis adalah sikap untuk selalu mempertanyakan segala sesuatu, meragukan apa yang diterima dan menangapi segala sesuatu kepastian agar tidak mudah ditipu. Seorang yang skeptis akan berkata, “Saya pikir itu tak benar. Saya akan mengeceknya,”
- bertindak cepat: seorang wartawan atau penulis tak akan menunggu sampai sebuah peristiwa terjadi. Ia akan memprediksi dan menulis lebih awal. Minimal melakukan reportase, riset atau pengamatan dari awal sebelum kejadian itu benar-benar terjadi.
- Mendorong perubahan ke arah yang lebih baik.
- Jurnalisme itu seni dan profesi

Ada 9 prinsip Jurnalisme:
- Kewajiban pertama jurnalisme adalah pada kebenaran
- Loyalitas pertama jurnalisme adalah kepada masyarakat
- Intisari jurnalisme adalah disiplin verifikasi
- Praktisi jurnalisme harus menjaga independensi terhadap sumber berita terhadap sumber berita.
- Jurnalisme harus menjadi pemantau kekuasaan
- Jurnalisme harus menyediakan forum kritik maupun dukungan masyarakat
- Jurnalisme harus berupaya keras untuk membuat hal yang penting menarik dan relevan
- Jurnalisme harus menyiarkan berita komprehensif dan proporsional
- Praktisi jurnalisme harus diperbolehkan mengikuti hati nurani

Sayarat seorang wartawan:
- tahu yang menarik
- ingin selalu tahu
- mampu observasi
- dan lain-lain

Berita dan Nilai
Ada 6 unsur berita:
apa, siapa kapan dimana, bagaimana dan mengapa (5W+H: what, who, when, where, why, how). Saat ini ada satu unsur lagi so what: lalu apa?

Nilai berita ada 5: (CHoPPT)
Consequnces; besar kecilnya dampak peristiwa pada masyarakat
Human interest; menarik atau tidak dalam segi ragam atau kehidupan manusia
Prominence; ketokohan dalam sebuah peristiwa
Proximity; jauh dekatnya lokasi peristiwa dari orang yang mengetahui berita
Timeliness; baru tidaknya atau penting tidaknya saat peristiwa itu terjadi.

Seorang wartawan harus mempunyai vitalitas:
1. menemukan peristiwa dan jalan cerita
2. cek, ricek dan tripel cek jalan cerita
3. memastikan sudut berita
4. menentukan lead atau intro
5. menulis berita

*Bahan Pelatihan Jurnalistik untuk Ikatan Persaudaraan Mahasiswa Sungai Ambawang, 6 Juli 2007
** Redaktur Borneo Tribune Pontianak

Sumber:
1. Vedemakum Wartawan, Reportase Dasar KPG 1997
2. Sembilan Elemen Jurnalisme: Bill Kovach & Tom Rosenstial
3. Seandainya Saya Wartawan Tempo: pengantar Goenawan Mohamad; ISAI dan Yayasan Alumni Tempo 1997
4. Jurnalisme Dasar: Luwi Ishwara; Penerbit Buku Kompas, Desember 2005
5. Penulis yang Sukses: Wilson Nadeak; Sinar Baru Bandung 1983

Saturday, July 7, 2007 |

0 komentar:

Publikasi

Kategori

Powered By Blogger

Total Pageviews